Ceramah Master Cheng Yen: Tangan Terampil Dokter Humanis

“Dibandingkan dengan sebelumnya, dia banyak berubah setelah bergabung dengan Tzu Chi,” kata Chen Shunshui suami Wang Haizhu

“Bagaimana perubahannya?” tanya relawan Tzu Chi.

“Sikapnya membaik dan tak lagi suka memarahi orang. Sikap saya membaik, sikapnya juga membaik. Keduanya harus sama-sama berubah,” imbuhnya.

“Sebelumnya, saya egois dan hanya memikirkan diri sendiri. Kini saya bisa bersumbangsih bagi sesama dan menjalin jodoh baik di mana-mana. Seluruh keluarga saya mendukung saya. Saya merasa dipenuhi sukacita dalam Dharma saat menjalankan Tzu Chi. Alangkah baiknya jika setiap orang dapat berbuat satu kebajikan setiap hari. Dengan menyisihkan sedikit uang tanpa membebani kehidupan kita, kita bisa menolong sesama. Tetesan air dapat memenuhi sungai dan butiran padi dapat memenuhi lumbung,” kata Wang Haizhu relawan daur ulang.

Kita harus bersungguh hati memahami bahwa sebagai makhluk awam di dunia fana ini, kita harus bersungguh-sungguh melatih diri dan menyerap ajaran kebenaran. Kita harus bekerja sama dengan harmonis. Semua orang hendaknya bersatu hati, berinteraksi dengan harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Untuk mewujudkan dunia yang harmonis, kita harus membimbing sesama manusia dengan terlebih dahulu melenyapkan penderitaan mereka.

Kemarin, Kepala RS Chien memimpin sekelompok dokter dari RS Tzu Chi Taichung kembali ke Griya Jing Si, Hualien. Setiap tahun, pada masa-masa seperti ini, saya biasanya berkunjung ke Taichung. Tahun ini, saya tidak bisa pergi ke sana. Karena itu, para kepala departemen kembali ke Griya Jing Si.

 

Kemarin sore, sebuah rapat diadakan di sini untuk memberikan laporan departemen medis. Sebelum rapat dimulai, Profesor Song menyanyikan sebuah lagu berjudul “Keindahan”.

Dunia Tzu Chi yang semua orangnya setara

Di manakah letak keindahannya

Keindahannya terletak pada sumbangsih tanpa pamrih berlandaskan kekosongan tiga aspek dana

Keindahannya terletak pada bersumbangsih bersumbangsih, dan bersumbangsih

Keindahannya terletak pada kesatuan hati

Keindahannya terletak pada tangan yang bergandengan

Sebelum rapat dimulai, beliau terlebih dahulu menyanyikan lagu ini. Segalanya sangat indah. Dengan mendengarkan lagu ini, kita bisa merasakan keindahan di dunia ini.

Kemudian, saya mulai mendengar para kepala departemen melaporkan bagaimana para dokter menangani pasien mereka. Dengan sepasang tangan yang terampil, mereka menciptakan keajaiban.

Dokter dari departemen bedah, penyakit dalam, dan mata mendeskripsikan penderitaan yang dialami oleh pasien mereka. Para pasien sungguh menderita. Ada pasien yang menderita kelainan bentuk tubuh, ada pasien yang tubuhnya menyebarkan aroma tidak sedap, ada pula pasien yang menderita rabun jauh 1.000 hingga 2.000 derajat.


Seorang profesor datang ke RS Tzu Chi Taichung untuk menjalani pengobatan. Tim dokter mata yang dipimpin oleh Wakil Kepala RS Cai menjalankan operasi yang menakjubkan baginya dengan keterampilan mereka. Pembuluh darah di dalam mata sangatlah kecil. Namun, tim medis kita bisa memotong, memperbaiki, dan menghubungkan pembuluh darah mata. Ini sungguh menakjubkan.

Mata profesor itu telah sembuh. Beliau menghadiahkan sebuah lukisan hasil karyanya sendiri pada saya.

“Bisa kembali melukis lagi, saya berterima kasih kepada Master yang mendirikan Tzu Chi sehingga saya bisa menerima pengobatan yang begitu baik. Hasil karya yang ingin saya hadiahkan kepada Master hari ini bernama “Balada Empat Musim”. Lingkaran ini melambangkan Bumi. Di bawah perubahan empat musim serta siraman air hujan dan embun, bunga yang mekar terus bertumbuh. Di dalam bunga itu, sebuah musik kehidupan digubah. Ini menandakan bahwa bumi ini penuh dengan kehidupan. Ini juga sebagai wujud rasa syukur saya kepada Master yang mendirikan Tzu Chi sehingga penglihatan saya bisa pulih untuk melukis dan mengekspresikan kehidupan,” kata Zhuang Ming-zhong profesor fakultas seni NTCU.

Dari sini bisa diketahui bahwa keterampilan tangan profesor tersebut bergantung pada kedua matanya.

Kini, dengan kedua matanya, beliau sudah bisa kembali melukis. Beliau membuat lukisan berbentuk lingkaran yang merefleksikan dunia dalam pandangannya. Beliau melukiskan ciri-ciri empat musim dalam lukisan tersebut. Indah sekali. Sungguh, demikianlah dunia ini.

Kemarin merupakan hari yang sangat indah bagi saya. Meski kini kita menyebutnya sangat indah, tetapi terdapat banyak penderitaan sebelumnya. Banyak orang yang menderita akibat penyakit dan mereka telah melaluinya. Dengan teknik bedah minimal invasif, menjalankan operasi besar tidak perlu membuat sayatan besar pada tubuh pasien. Dengan teknik bedah minimal invasif, mereka tetap bisa menjangkau organ dalam pasien dengan tangan, pisau, dan tang untuk memotong dan mengangkat jaringan organ dalam jumlah besar. Operasi besar dijalankan dengan teknik bedah minimal invasif.

 

Pascaoperasi, bekas yang ditinggalkan juga sangat minim. Keterampilan mereka sungguh menakjubkan.

“Kasus terakhir adalah pasien yang menderita karsinoma yang menyebar ke selaput rongga perut. Dia telah menjalani empat kali operasi, tetapi selalu kambuh. Setengah tahun lalu, dia menderita fistula ani yang serius sehingga kulitnya memborok hingga seluruh bagian perineumnya. Bagian bawah tubuhnya penuh dengan kotoran. Kondisi kulitnya sangat buruk. Setelah tim kita mulai menanganinya, lukanya perlahan-lahan membaik. Kami juga berharap bisa mengobati fistula ani yang dideritanya. Karena itu, kami berdiskusi dengan pasien,” kata Yu Zheng-zhan kepala departemen bedah.

“Pasien berkata bahwa jika dia tidak bisa disembuhkan, biarkan dia meninggal dunia saja, jangan berusaha untuk menyelamatkannya. Sesungguhnya, saat menjalani operasi, kondisi rongga perutnya sangat memprihatinkan, penuh dengan sel kanker dan mukus. Fistulanya terhubung ke mana-mana, maka kami harus menemukan usus-usus yang sehat untuk menjalankan operasi bypass. Dalam proses operasi ini, yang paling penting bukanlah keterampilan, melainkan kesabaran dan kegigihan. Akhirnya, operasi itu berhasil dan kami membantu pasien mengatasi masalahnya. Setelah berbaring di ranjang 168 hari, dia akhirnya bisa berdiri,” imbuhnya.

Sebagian pasien sudah tersiksa oleh penyakit selama bertahun-tahun dan putus asa saat datang ke rumah sakit kita. Tanpa kerja keras para dokter di ruang operasi, pasien tidak bisa pulih dan meninggalkan rumah sakit dengan tegap. Ini sungguh mengagumkan. Ini adalah hal yang menggembirakan. Saya juga dipenuhi sukacita dalam Dharma. Demikianlah laporan yang saya dengar kemarin.

Kemarin, dunia saya dipenuhi sukacita dalam Dharma dan sangat indah. Inilah yang terjadi kemarin.

Para dokter berkumpul untuk melaporkan kebajikan dan keindahan
Bekerja sama dengan harmonis untuk membimbing sesama manusia
Melenyapkan penderitaan akibat penyakit dengan tangan yang terampil
Memulai kehidupan baru yang cemerlang

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Juli 2020     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 28 Juli 2020
Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -