Ceramah Master Cheng Yen: Teguh Melakukan Daur Ulang dan Melindungi Kehidupan

Dua hari yang lalu, puluhan insan Tzu Chi Taichung kembali ke Griya Jing Si. Selain itu, juga ada sekelompok relawan yang berkumpul di Dongda, Taichung. Puluhan relawan di sana melakukan telekonferensi dengan saya dan mengajak saya berkeliling Posko Pendidikan Daur Ulang Tzu Chi Dongda. Banyak relawan yang berkumpul di sana dengan tertib.

“Halo, insan Tzu Chi di seluruh dunia. Selamat datang di Dongda,” kata relawan Tzu Chi.

Saya bagaikan pergi ke sana dan berkeliling posko daur ulang bersama mereka. Mereka berbaris di sana untuk menyambut saya. Pemandangan itu terlihat sangat nyata dan saya bagaikan benar-benar pergi ke Dongda.

Para Bodhisatwa di sana juga berkata, “Kami bersyukur kepada Master yang mengadakan posko daur ulang sehingga kami bisa melakukan daur ulang dengan gembira di sini.”

“Awalnya, putri saya tidak bisa melakukan daur ulang dan malu untuk berbicara dengan orang lain. Belakangan ini, dia mulai menyapa relawan lain. Saya merasa sangat gembira. Saya berterima kasih kepada Master yang mengadakan posko daur ulang sehingga saya dan putri saya dapat memupuk berkah. Selain itu, juga ada kegiatan bedah buku sehingga kami dapat membina berkah sekaligus kebijaksanaan,” kata salah seorang relawan daur ulang.

 

“Setelah melakukan daur ulang, depresi saya hilang. Saya bersyukur kepada Master yang memberi kami posko daur ulang yang besar ini sehingga kami bisa memupuk banyak berkah. Master, saya mengasihi Master,” kata Lai Ru-yan relawan daur ulang.

Mendengar ucapan mereka, saya sangat gembira. Seorang relawan lansia berkata, “Master, berkat adanya posko daur ulang, kami dapat beraktivitas setiap hari. Kami bukan tidak berguna. Kami sangat berguna. Terima kasih.”

Semua orang mengungkapkan sukacita mereka. Saya lalu berkata pada mereka, “Mendengar bahwa kalian bersukacita, saya di sini juga turut bersukacita.” Inilah sukacita dalam Dharma.

Mereka mempraktikkan Dharma dengan tekun. Ini merupakan persembahan terbaik. Mereka dipenuhi sukacita hingga saya juga dapat merasakan sukacita tersebut. Mereka mempraktikkan Dharma di sana dan itu merupakan persembahan terbaik bagi saya. Ajaran kebenaran selamanya tidak berubah. Kita harus bersungguh hati dan tulus mendengar Dharma serta mempraktikkannya.

Saya sering mendengar relawan kita berkata, “Pagi-pagi, kami sudah datang. Setelah mendengar ceramah Master, kami makan bubur, lalu mulai melakukan daur ulang.”

 

Para relawan lansia melakukan daur ulang dengan gembira. Posko daur ulang merupakan ladang pelatihan dan Tanah Suci bagi mereka. Berada di sana membuat mereka dipenuhi sukacita. Jadi, kita harus bersungguh hati mempraktikkan Dharma yang selamanya tidak berubah.

Kita harus belajar menghormati langit serta mengasihi bumi dan sumber daya alam. Bukankah ini yang dilakukan oleh para relawan daur ulang kita?

Mereka menghormati langit serta mengasihi bumi dan sumber daya alam. Mereka tidak tega melihat bumi terluka. Mereka tidak tega melihat barang-barang itu menjadi sampah dan membuat tanah mengeras karena tertimbun di dalam tanah. Mereka memilah barang daur ulang agar bisa digunakan kembali atau diolah menjadi produk lain. Demikianlah relawan kita menghargai berkah dan sumber daya alam. Kita juga harus melindungi kehidupan.

Selain mengasihi sumber daya alam, kita juga harus mengasihi makhluk hidup. Janganlah kita melukai makhluk hidup. Jadi, kebenaran selamanya tidak berubah. Kita melakukan daur ulang untuk melindungi bumi. Ini merupakan kebenaran yang selamanya tidak berubah. Untuk menjaga tekad kita, kita harus melindungi kehidupan. Bagaimana kita meneguhkan tekad pelatihan?

Kita harus memiliki cinta kasih menyeluruh. Kita harus memiliki hati Buddha untuk mengasihi dan melindungi semua makhluk.

Buddha datang ke dunia ini demi membimbing semua makhluk, bukan hanya membimbing umat manusia. Untuk membimbing semua makhluk, kita harus belajar melindungi kehidupan. Jangan melukai atau membunuh makhluk lain. Untuk itu, semua orang harus bervegetaris. Dengan bervegetaris, kita juga dapat menjaga kelestarian lingkungan.

 

Jika kita bervegetaris, penggunaan sumber daya alam dan tanaman pangan akan berkurang. Pangan yang dihabiskan oleh hewan ternak berkali-kali lipat lebih banyak dari manusia. Kini ada lebih dari 800 juta orang yang terancam kelaparan. Banyak orang yang kekurangan dan tidak memiliki makanan. Jika kita bisa memahami kebenaran di balik hal-hal yang terjadi di seluruh dunia, berarti kita memiliki kebijaksanaan.

Jangan hanya berkata bahwa kita sudah mendengar Dharma dan memahami kebenaran, tetapi sama sekali tidak memahaminya. Untuk memahami kebenaran yang selamanya tidak berubah, kita harus menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri untuk membina cinta kasih menyeluruh. Dengan hati Buddha dan cinta kasih menyeluruh, kita tidak akan tega melukai atau membunuh makhluk lain, bahkan dapat melindungi kehidupan. Dengan demikian, dunia akan tenteram.

Saat semua orang tahu untuk mengasihi bumi dan menghargai sumber daya alam, kehidupan manusia akan bebas dari kekurangan. Jadi, kita harus mengasihi dan melindungi bumi.

Menghormati langit serta mengasihi bumi dan sumber daya alam merupakan kebenaran yang selamanya tidak berubah. Kita harus memberi persembahan dengan tekun mempraktikkan Dharma. Inilah ketulusan hati dan ketekunan praktik.

Menghormati langit, mengasihi bumi, dan melakukan daur ulang
Melindungi semua makhluk ialah kebenaran yang selamanya tidak berubah
Tekun mempraktikkan Dharma dengan tekad pelatihan yang teguh
Memberi persembahan terbaik dengan mempraktikkan Dharma

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Juli 2020      
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 25 Juli 2020
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -