Ceramah Master Cheng Yen: Tekun dan Bersemangat dengan Dharma di Dalam Hati


Bodhisatwa sekalian, kali ini adalah waktunya Pemberkahan Akhir Tahun. Setelah Pemberkahan Akhir Tahun di Hsinchu, saya melanjutkan perjalanan saya ke Taoyuan. Dari Taoyuan, saya langsung datang ke Taichung. Semua yang ada di Taichung juga tampak tertata. Para relawan juga telah berbagi kepada saya tentang aktivitas Tzu Chi yang mereka lakukan. Saya mendengarkannya di pagi hari. Kemarin pun demikian. Mereka terdengar begitu bersemangat. Saya merasa relawan Tzu Chi telah berkontribusi bagi masyarakat lewat misi pendidikan. Mereka melakukannya tanpa henti. Jadi, hati saya merasa sangat puas dan sangat bersyukur.

Sejak sekitar 50–60 tahun yang lalu, insan Tzu Chi mulai menyisihkan 50 sen dari uang belanja mereka tanpa memengaruhi kehidupan keluarga mereka. Meski harus lebih berhemat untuk membantu orang lain, mereka tetap bisa makan dengan kenyang. Selain itu, bagi orang-orang yang sakit, kita juga segera mengantarkan mereka berobat. Kita memulainya dari hal-hal seperti itu. Sampai hari ini, kita sudah menjalankan pekerjaan amal hingga ke seluruh dunia.

“Saya sangat senang. Kami adalah penyintas virus Ebola di Kota Koidu. Beberapa dari kami tinggal di dekat Guinea dan Liberia. Karena kondisi jalan yang buruk, perjalanan pun menjadi sangat sulit ditempuh. Kami sangat tersentuh saat melihat mereka menggunakan sepeda motor untuk mengangkut beras ke Kota Koidu sehingga setiap dari kami bisa menerima perbekalan,” kata Victoria Yillia penduduk setempat.

“Ada banyak hal yang belum berjalan dengan baik di sini. Namun, kami sangat berterima kasih pada Healey International Relief Foundation dan Yayasan Tzu Chi atas komitmen mereka dalam rangka menjaga para penyintas virus Ebola dan membuat kehidupan mereka bisa terus berlanjut. Ini sungguh baik dan memberi dampak yang sangat besar,” kata Daddy Hasan Kamara Goderich Juru bicara penyintas virus Ebola.


Bodhisatwa sekalian, kehidupan hanya sebatas tarikan napas. Jadi, ketika kita bisa bernapas dan memiliki denyut nadi yang lancar, berarti kita sedang dalam kondisi hidup. Apakah kehidupan kita bernilai? Itu tergantung pada apa yang kita lakukan bagi dunia. Jadi, kalian semua hendaknya menginventarisasi nilai kehidupan kalian.

Saudara sekalian, saya ingin berkata pada kalian bahwa kehidupan relawan Tzu Chi sangat bernilai. Untungnya, kita adalah bagian dari Tzu Chi. Jadi, dengan melakukan pekerjaan Tzu Chi, kita turut membawa manfaat bagi dunia. Itu adalah hal yang sungguh harus kita syukuri. Dengan hati yang tulus, saya mendoakan kalian semua. Bagi para relawan Tzu Chi lain di luar negeri yang turut mendengarkan secara daring, saya juga mendoakan kalian semua. Semoga kalian terus tekun dan bersemangat mendengarkan Dharma.

Relawan Tzu Chi di luar negeri memang berada jauh dari kita, tetapi berkat kemajuan teknologi, Dharma bisa tersebar ke seluruh dunia dan dapat didengar dari mana pun. Yang terutama, mereka memiliki hati yang sadar untuk mempelajari Dharma. Jalan Bodhisatwa adalah jalan menuju pencerahan. Kalian perlu lebih bersungguh hati di setiap waktu. Simpanlah angpau ini dengan baik untuk diwariskan dari generasi ke generasi.

Bodhisatwa sekalian, Tzu Chi telah menempuh jalan yang sangat panjang, tetapi masih ada jalan yang teramat panjang di masa depan yang perlu kita tapaki. Kita perlu selalu menyebarkan Tzu Chi ke seluruh dunia. Saya harap kalian bisa memiliki kekuatan yang lebih besar lagi agar mampu membantu lebih banyak orang. Tentu saja, kita sangat ingin dunia ini bebas dari bencana dan penderitaan. Inilah harapan yang ada di dalam hati kita. Kita perlu lebih berusaha lagi dalam bersumbangsih agar kehidupan semua orang di dunia bisa lebih lancar.


Bodhisatwa sekalian, penderitaan adalah hal yang tak terhindarkan di dunia ini. Meski di dunia ini terdapat penderitaan, tetapi di saat yang bersamaan juga ada berkah. Jadi, orang-orang yang memiliki berkah dan jalinan jodoh baik dapat membantu orang-orang yang kekurangan. Sejak masa celengan bambu hingga sekarang, RS dan klinik Tzu Chi, termasuk yang di pegunungan ataupun pedesaan, telah mampu melindungi kehidupan dan kesehatan banyak orang dengan cinta kasih. Apakah ini sudah cukup? Masih belum cukup. Di dunia ini, masih ada sangat banyak orang yang menderita. Waktu yang ada pun masih sangat panjang.

Kita hendaknya meneruskan berkah dari kehidupan ke kehidupan. Untuk bisa meneruskah berkah, kita harus memiliki cinta kasih yang berlimpah. Dengan memiliki cinta kasih yang berlimpah, kita dapat menciptakan berkah bagi banyak orang. Inilah yang disebut membina berkah dan kebijaksanaan. Yang lebih penting lagi ialah Da Ai TV menyiarkan program selama 24 jam setiap harinya. Yang Da Ai TV siarkan adalah berita seputar apa yang terjadi di seluruh dunia.

Saya ingin memberi tahu kalian bahwa Da Ai TV adalah stasiun televisi kita. Jika belum menontonnya, kita tidak akan tahu apa yang sedang terjadi di dunia ini. Untuk dapat mempelajari Dharma, kita perlu memahami apa yang terjadi di dunia. Ini adalah tujuan utama kedatangan Buddha ke dunia. Jadi, saya sangat bersyukur atas dukungan kalian yang memungkinkan saya mewujudkan Tzu Chi.

Jalinan jodoh besar inilah yang memungkinkan kita semua menghimpun cinta kasih dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Setiap harinya, saya mengatakan pada diri saya sendiri, "Kedatangan saya ke dunia tidaklah sia-sia." Saya menapaki jalan ini, kalian juga menapaki jalan ini. Kalian dan saya memiliki jalinan jodoh. Kita semua bersatu hati untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah yang paling saya harapkan.

Kita telah bergerak dari misi amal, misi pendidikan, misi budaya humanis, dll. Meskipun kita telah melakukannya, tetapi masih terlalu sedikit. Lihatlah betapa besarnya dunia ini. Jadi, kita memulai segala sesuatu dari yang kecil. Terlebih lagi, di saat ini, cahaya-cahaya kecil di tangan kalian membuat seisi ruangan ini menjadi begitu cantik. Jadi, dengan adanya cahaya, kehidupan ini akan menjadi indah dan bajik. Inilah yang disebut benar, bajik, dan indah. Jika kalian memiliki pikiran yang benar dan tulus, kebajikan yang dilakukan akan menjadi sangat indah.


Para relawan baru saja menampilkan ajaran Buddha di atas panggung dalam bentuk syair-syair inti sari dari Sutra. Saudara sekalian, entah berapa lama kalian sudah berlatih. Saya sangat terharu. Kalian hendaknya jangan melupakan syair-syair inti sari Sutra ini. Saya berharap orang-orang di jalan pun mengetahui isinya. Dengan demikian, itu tentu akan menjadi berkah bagi masyarakat dan dunia. Selain itu, orang-orang juga akan memiliki kebijaksanaan.

Dalam membina berkah dan kebijaksanaan, semuanya bergantung pada tekad awal kita. Semoga kalian semua terus mempertahankan tekad awal kalian. Setelah terinspirasi, kita harus terus menapaki Jalan Bodhisatwa dengan lurus. Buddha menjalani pelatihan diri untuk mengajarkan bahwa semua orang sama dengan-Nya. Karena sama dengan-Nya, kita pun bisa menapaki jalan yang pernah Dia tapaki sehingga akhirnya bisa sampai pada tujuan yang Dia capai. Jadi, kalian hendaknya berhati tulus, senantiasa menciptakan berkah bagi dunia, dan lebih bersungguh hati.

Tekun dan bersemangat dengan Dharma di dalam hati
Menginventarisasi kehidupan dengan terjun ke masyarakat
Semoga semua makhluk terbebas dari penderitaan
Membina berkah dan kebijaksanaan di Jalan Bodhisatwa

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 10 November 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 12 November 2024                                                           
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -