Ceramah Master Cheng Yen: Tekun dan Bersemangat di Setiap Hari yang Baru


“Kami menyimpan air sebanyak mungkin. Kami telah menutup toko mi selama hampir satu minggu. Tanpa air, kita tidak bisa berjualan,”
kata Bapak Lu warga

“Kita tidak bisa apa-apa. Ini akan menjadi waktu yang sulit. Sesungguhnya, ini kali pertama Keelung mengalami krisis air,” kata Ibu Lu warga.

Lihatlah krisis air saat ini di Keelung. Saya ingat ketika saya masih muda, di Keelung sering turun hujan. Namun, saat ini, Keelung mengalami kekurangan air. Kekurangan air disebabkan oleh perubahan iklim. Ada pegunungan hijau dan perairan. Namun, dasar perairan ini akan segera terlihat.

Saat ini, kekeringan telah terjadi di seluruh dunia. Tanpa air, tanaman pangan tidak dapat ditanam. Kemudian, kita akan menderita kelaparan dan kelangkaan air yang sesungguhnya. Kelaparan akan terjadi setelah kekeringan. Kelaparan bukan terjadi karena kita tidak memiliki uang, tetapi karena kelangkaan air menyebabkan tidak adanya beras.

Saya sering mengatakan bahwa saya khawatir. Sungguh banyak hal yang membuat saya khawatir, salah satunya ialah perubahan iklim. Saya juga khawatir dengan kondisi ekosistem dan semua makhluk. Baik manusia maupun hewan, semuanya mengandalkan tanah untuk makan. Ketika tanah kekurangan air, kita akan kekurangan segalanya. Ketika terjadi kekurangan air, alam yang penuh dengan kehidupan akan mulai kehilangan energinya dan tanaman hijau tidak akan terlihat di mana pun. Kita harus khawatir tentang ini.


Saya sering mengatakan bahwa kita harus menghargai Bumi. Menghargai Bumi berarti kita harus melestarikan lingkungan. Hendaklah kita mencintai dan melindungi Bumi. Obat paling mujarab untuk mencintai dan melindungi Bumi ialah dengan melestarikan lingkungan dan bervegetaris. Hendaklah kita mempraktikkan dua hal tersebut.

Pelestarian lingkungan membuat tanah dan udara menjadi bersih. Napas kita saat ini dapat mencemari udara, maka kita harus mengenakan masker. Napas kita dapat menularkan virus. Kita juga akan mencemari tubuh berdasarkan apa yang kita konsumsi. Kita harus tahu bahwa perut ikan di lautan saat ini dipenuhi dengan sampah. Ini seperti bagaimana babi diberi makan dengan pakan basah. Pakan basah adalah sisa makanan yang sudah busuk dan berbau tidak sedap. Saat babi memakannya, zat buruk menumpuk di tubuh mereka sampai mereka tumbuh besar. Ketika manusia mengonsumsi daging babi, zat-zat ini akan ikut masuk ke dalam tubuh kita. Apakah itu baik untuk kesehatan kita?

Hendaklah kita menggunakan kebijaksanaan kita. Berapa banyak sumber daya yang dihabiskan untuk beternak ayam, bebek, atau babi? Setelah hewan-hewan itu besar, mereka dibunuh dan manusia mengonsumsinya. Daging itu mengandung zat yang tidak bersih dan zat ini terus berada dalam tubuh manusia. Apakah kita harus mengandalkan daging hewan untuk hidup? Tidak. Lihatlah, banyak insan Tzu Chi telah bervegetaris.


“Saya berharap dengan menggalakkan vegetarisme, semua orang dapat memiliki tubuh yang sehat dan kita dapat menyelamatkan nyawa hewan. Setiap rumah tangga memiliki botol plastik. Saya mengunjungi setiap rumah untuk membagikan konsep pelestarian lingkungan,”
kata Liang Gui-yan relawan Tzu Chi.

“Kita bisa melakukan daur ulang di rumahnya. Barang yang didaur ulang dapat menjadi barang yang bermanfaat. Barang daur ulang pun dapat dijual dan hasilnya dapat membantu orang kurang mampu,” kata Li Yi-di warga.

Intinya, kita harus menghayati nilai dalam kehidupan. Hendaklah kita memanfaatkan waktu dan jangan menyia-nyiakannya. Kita harus menghargai kehidupan dan menginventarisasi kehidupan dengan baik. Saat bangun pagi, relawan telah menyiapkan apa yang akan dilakukan dan pukul berapa harus keluar rumah. Mereka akan pergi ke depo daur ulang karena mereka mendapatkan sukacita di sana saat berkumpul dengan relawan lainnya. Begitulah relawan kita merencanakan hari mereka. Jadi, kita harus merencanakan hari kita setiap pagi.

Saat bangun setiap pagi, kita harus merencanakan apa yang akan kita lakukan. Ketika matahari terbenam, kita harus pulang ke rumah. Usia kehidupan berkurang seiring berjalannya waktu. Hendaklah kita menginventarisasi kehidupan dan mengakumulasi nilai dalam kehidupan sehari-hari kita. Begitu pula, kita harus membuat rencana untuk esok hari. Intinya, setiap hari adalah hari yang baru dan kita harus selalu mengerahkan potensi. Inilah cara kita menjalani kehidupan dengan mantap tanpa membiarkan satu hari berlalu dengan sia-sia. Intinya, ini adalah prinsip kebenaran.


Kita harus memahaminya dan berpandangan luas. Kita harus tahu bahwa hari kemarin telah berlalu dan hari ini adalah hari yang baru. Di hari yang baru, kita harus tekun dan bersemangat. Inilah arah yang benar dalam hidup. Jika kita selalu menggenggam waktu yang kita miliki, tekun, bersemangat, dan memiliki arah yang benar, kita dapat memupuk berkah dan kebijaksanaan. Hendaklah kita menumbuhkan kebijaksanaan kita. Dengan kebijaksanaan, kita akan menghargai waktu. Ketika kita menghargai waktu, kita akan memanfaatkan waktu untuk melakukan hal yang benar. Hendaklah kita memanfaatkan waktu untuk memupuk berkah.

Kita harus menabur lebih banyak berkah dan bertutur kata baik yang membawa sukacita dan kedamaian bagi orang lain. Kita juga harus tekun dan bersemangat dalam memotivasi semua orang untuk mendedikasikan diri dan bersumbangsih bagi orang yang membutuhkan. Orang bijak mengerti bagaimana memanfaatkan waktu. Orang bijak memupuk berkah dan kebijaksanaan seiring waktu. Selain menciptakan berkah, kita menumbuhkan kebijaksanaan.

Pegunungan hijau dan perairan sudah tidak terlihat
Sulit untuk bertahan hidup tanpa makanan
Obat paling mujarab ialah pelestarian lingkungan dan vegetarisme
Tekun dan bersemangat di setiap hari yang baru

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Agustus 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 26 Agustus 2022                                                                      
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -