Ceramah Master Cheng Yen: Tekun dan Bersemangat Menabur Benih dan Menggarap Ladang Berkah
Belakangan ini, saya sering berbicara mengenai langit dan Bumi yang memelihara semua makhluk di dunia. Di dunia ini, di tanah yang lapang ini, kita memiliki ladang pelatihan untuk melatih diri bersama dan menikmati keharuman Dharma. Kita dipenuhi berkah karena masih dapat merasakan aroma Bumi dan menabur benih kebajikan di ladang yang besar ini.
Relawan kita sungguh menjalankan misi sepenuh hati Bodhisatwa menggarap ladang berkah dengan sepenuh hati. Kita harus tekun dan bersemangat untuk terus melatih batin kita. Seiring bertambahnya usia, janganlah kita menyia-nyiakan waktu. Waktu akan mengambil setiap detik dalam hidup kita. Waktu dan kehidupan kita akan berkurang seiring berjalannya waktu. Namun, saat kita sungguh-sungguh mendengarkan Dharma, menyebarkan Dharma, dan terjun ke masyarakat untuk membimbing orang lain, kita dapat terus menciptakan dan menumbuhkan berkah.
Usia kehidupan akan terus berkurang, tetapi jiwa kebijaksanaan dan berkah akan meningkat. Jadi, kita menukar waktu untuk menumbuhkan berkah dan kebijaksanaan kita. Dengan menciptakan berkah, kita akan menuai hasil yang kita tabur. Sama halnya seperti petani. Ketika kita telah menabur benih dan menjaga ladang dengan baik, barulah kita mendapatkan hasil panen. Begitulah kehidupan kita, begitu pula dengan jiwa kebijaksanaan kita.
Hendaklah kita terjun untuk membantu orang-orang dan menggalang Bodhisatwa di tengah masyarakat. Begitulah cara kita membentuk jalinan jodoh dan berkah. Ketika memiliki jalinan jodoh dan kesempatan untuk menerima ajaran Buddha serta menjangkau semua makhluk yang membutuhkan, kita dapat menumbuhkan berkah dan jalinan jodoh kita sebagai bekal untuk mencapai kebuddhaan kelak.
Kita membentangkan Jalan Bodhisatwa. Kita juga menjaga tekad awal. Tekad yang telah kita bangkitkan tetap sama sejak dahulu hingga kini. Kita harus mengiventarisasi kehidupan kita. Senantiasa ingatkan diri kita sendiri dan tanyakan pada hati kita, "Apakah tekad pelatihan diri saya sudah hilang? Apakah ketekunan dan semangat saya berkurang?" Ini harus kita tanyakan pada diri kita sendiri.
Apabila benar telah berkurang, bahkan menghilang sedikit demi sedikit, kita harus segera memperingatkan diri sendiri dan bertanya pada diri kita, "Apa sebabnya semangat saya mengendur?" Kita harus cepat berbalik untuk melihat batin kita. Apakah dalam batin kita telah tumbuh rumput liar? Jika ya, kita harus menyingkirkan rumput liar tersebut.
Rumput liar adalah noda dan kegelapan batin kita. Dengan kekuatan apa kita dapat menyingkirkannya? Dengan akar dan kekuatan keyakinan kita. Oleh karena itu, saya sering mengatakan, "Jika dapat menjaga tekad awal, kebuddhaan akan tercapai."
Hendaklah kita berpegang teguh pada tekad awal dan keyakinan kita. Kita harus sering merenungkan, saat menjalankan misi Tzu Chi, apakah arah kehidupan kita telah menyimpang? Jika tidak ada penyimpangan, kita harus bertanya kepada diri sendiri, "Mengapa semangat saya mengendur? Di mana letak penyebabnya?" Jika penyebabnya adalah kondisi tubuh kita, kita harus bertekad menjaga tubuh kita sendiri. Lakukanlah hal-hal baik sesuai dengan porsi kekuatan kita. Yang terpenting ialah menjaga kesehatan hati dan pikiran.
Kekuatan fisik melemah adalah hal yang wajar. Saat ini, saya sendiri pun begitu. Saat berjalan, saya harus sangat berhati-hati. Saya sungguh berterima kasih kepada kedua kaki saya. Namun, saya perlu mengingatkan diri sendiri untuk mengambil langkah yang benar serta memastikan kaki ini harus menyentuh tanah dan menerima energi bumi. Kita harus melangkah dengan mantap. Satu kaki melambangkan berkah dan satunya lagi melambangkan kebijaksanaan. Dengan berkah dan kebijaksanaan, kita tidak akan menyimpang selamanya. Inilah Jalan Bodhisatwa.
Saat ini, kita harus mempelajari Dharma dan mengikuti jalan Buddha untuk mencari tahu tujuan kehidupan di dunia ini. Bodhisatwa sekalian, kita sangatlah beruntung. Kita sudah menemukan langkah pertama. Kita harus belajar untuk menyelamatkan dan membimbing semua makhluk. Hendaklah kita menggalakkan vegetarisme.
Dalam bervegetaris, hal terpenting ialah memupuk cinta kasih yang utuh. Dalam menapaki Jalan Bodhisatwa, kita harus menyelamatkan semua makhluk. Kita harus mencurahkan perhatian kepada seluruh dunia dan berbagi kepada banyak orang bahwa kita harus menghargai dan mencintai makhluk hidup. Inilah cinta kasih yang utuh dan menyeluruh.
Untuk mewujudkan cinta kasih yang utuh, kita harus menggalakkan vegetarisme dan tidak mengonsumsi daging makhluk hidup. Selain tidak mengonsumsi daging, kita juga menyucikan dunia. Jika kita menggalakkan vegetarisme, orang-orang tidak perlu sengaja beternak. Hal ini dapat mengurangi beban alam, mengurangi polusi udara, dan melindungi kesehatan masyarakat. Hal yang paling penting ialah kita harus membuat semua orang paham akan prinsip kebenaran agar batin mereka tetap sehat.
Memiliki hati dan pikiran yang sehat adalah hal utama. Hukum sebab akibat tidak terlihat dan tidak berwujud. Ketika makhluk hidup memiliki karma buruk yang berat, bencana akan terus terjadi dan makin banyak. Kita tidak dapat menghindari hal ini. Bagaimanapun, kita harus melakukan yang terbaik. Kita harus menciptakan berkah. Tidak peduli berapa banyak kekuatan yang kita miliki, walaupun kecil bagaikan seekor semut, kita harus tetap bekerja keras. Jadi, setiap orang dan setiap makhluk harus melakukan yang terbaik. Makin banyak kebajikan yang kita lakukan, kita akan makin dipenuhi berkah.
Dengan kebajikan dan berkah yang melimpah, dunia kita akan terlindungi secara alami dan Bumi akan sehat. Terkadang, kita merasa putus asa. Di dunia ini, begitu banyak orang menciptakan karma buruk dan kita sulit untuk menginspirasi orang untuk berbuat baik. Namun, janganlah kita berputus asa. Ketika telah sepenuh hati melakukan yang terbaik, berarti kita telah memupuk berkah. Hendaklah kita sepenuh hati menggarap ladang batin kita. Ladang batin kita harus digarap dengan sungguh-sungguh.
Tekun dan bersemangat menabur benih kebajikan setiap saat
Berpegang teguh pada tekad demi melenyapkan kegelapan batin
Bervegetaris untuk melindungi semua makhluk di Jalan Bodhisatwa
Menggarap ladang berkah demi menyucikan dunia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 01 Juli 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta
Ditayangkan tanggal 03 Juli 2022