Ceramah Master Cheng Yen: Tekun dan Bersemangat Menyelami Sutra Teratai dengan Satu Hati


“Relawan yang kami cari kali ini adalah relawan informasi atau relawan survei yang terbiasa berinteraksi dengan warga,”
kata Lü Qiu-xia relawan Tzu Chi.

“Ketika kami menerima telepon dan mendapat kabar bahwa dia tidak memiliki obat, sesungguhnya saya berharap bisa langsung menuju ke sana untuk memberikannya. Ada juga orang yang tidak peduli apa yang kami katakan. Mereka hanya akan berkata, ‘Baiklah, baiklah,’ lalu menutup telepon. Saya berpikir bahwa ini tidak jadi masalah. Yang penting dia telah berbicara dan kami dapat memastikan dia baik-baik saja,” kata Zhou Yan-xin relawan Tzu Chi.

“Pria itu terus memarahi saya dan berkata, ‘Apa yang anda lakukan?’, "Kalian jangan menelepon saya." Namun, saya berpikir bahwa ada benarnya juga. Ini karena kami sendiri tidak memiliki persiapan. Karena kami tidak pernah melakukan ini, jadi pada dasarnya kami tidak tahu masalah apa saja yang akan kami hadapi. Jadi, saya sangat bersyukur untuk periode waktu ini,” kata Liu Rui-an relawan Tzu Chi.

“Itu menempa diri kalian,” kata reporter DaAi TV Taiwan.

“Benar,” jawab Liu Rui-an.

Hal-hal duniawi harus ditangani oleh manusia. Mereka telah melakukan hal yang luar biasa. Tekad dan ikrar mereka dalam mendedikasikan diri merupakan hal yang luar biasa. Mereka adalah Bodhisatwa. Oleh karena itu, saya sering berkata bahwa saya beruntung karena bertemu dengan banyak Bodhisatwa dunia. Bodhisatwa sering muncul di hadapan saya. Kali ini, ada sekitar 20 hingga 30 relawan yang telah kembali. Apa yang mereka lakukan?


Saat ini, mereka sedang memanen tanaman herbal. Mereka menyibukkan diri untuk keluarga Tzu Chi. Jing Si adalah rumah bagi para insan Tzu Chi. Keluarga Jing Si sedang sibuk memanen. Banyak dari anggota keluarga kita yang kembali. Mereka segera membantu para bhiksuni memanen. Selain memanen, memangkas, dan mencuci tanaman, mereka juga harus menjemurnya. Tanaman ini harus benar-benar bersih sebelum dikemas. Begitulah keluarga Jing Si kita.

Mereka membangkitkan semangat Bodhisatwa untuk terjun ke tengah masyarakat dan menjalankan misi Tzu Chi. Oleh karena itu, saya sangat beruntung memiliki banyak murid yang peduli dengan keluarga ini. Ketika ada pekerjaan pertanian, mereka datang membantu. Ketika masyarakat membutuhkan, mereka terjun ke tengah masyarakat dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Ini sangat berharga, saya sangat berterima kasih karena relawan begitu dekat dengan kita. Kita memiliki silsilah keluarga Bodhisatwa.

Belakangan ini, saya sering mengatakan bahwa kita harus merekam sejarah para Bodhisatwa. Marilah kita membuat silsilah keluarga Bodhisatwa. Pada dasarnya, ajaran Buddha memiliki silsilah Bodhisatwa yang menunjukkan dari mana asal mereka dan seperti apa dunia mereka. Ini mencatat asal usul para Bodhisatwa secara mendetail.

Saat ini, kita tidak dapat melacak asal usul para Bodhisatwa. Namun, untuk para Bodhisatwa relawan kita, kita dapat mencatat dengan jelas dari mana asal mereka, dari mana mereka berangkat, dan ke mana tujuan mereka. Ketika kembali ke Griya Jing Si, apakah tujuan mereka? Apakah untuk pertanian ataukah mengikuti pelatihan? Apakah untuk berbagi dengan relawan baru? Apakah mereka adalah relawan baru yang akan menerima pelatihan? Apakah mereka kembali untuk menjadi guru dan berbagi pengalaman mereka? Kegiatan belajar dan mengajar terus berlangsung di sini. Aktivitas pertanian juga terus berlangsung di sini. Inilah rumah kita.


Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang melayani di tengah komunitas. Di semua daerah terdapat Aula Jing Si. Aula Jing Si merupakan tempat pelatihan diri Bodhisatwa. Relawan sering mengadakan rapat dan berkumpul di salah satu Aula Jing Si. Aula Jing Si sering digunakan untuk rapat dan kelas. Inilah yang kita lakukan selama bertahun-tahun.

Kita terus mengumpulkan sumber daya dan membangun Aula Jing Si untuk memberi manfaat bagi orang-orang. Kita memiliki banyak cerita yang dapat dibagikan. Oleh karena itu, saya sering mengatakan bahwa kita semua harus bersatu. Ketika kita menggabungkan setiap hati kita dan berhimpun bersama, ini disebut kesatuan. Setiap orang memiliki hati dan ketika hati ini bersatu, kita akan memiliki kesatuan hati. Relawan Tzu Chi di seluruh dunia memiliki ajaran yang sama, yaitu ajaran Tzu Chi. Relawan Tzu Chi bersatu hati untuk bersumbangsih bagi dunia.

Saat ini, kita harus tekun dan bersemangat dalam setiap langkah. Hendaklah kita menggenggam nilai kehidupan dan jangan menyia-nyiakan waktu. Usia kehidupan berkurang seiring berjalannya waktu. Genggamlah waktu dan manfaatkan sebaik-baiknya. Inilah permata dalam kehidupan kita.
Setiap orang memiliki permata. Sutra Teratai mengatakan bahwa tempat harta karun sesungguhnya terletak di dalam hati kita dan sangat dekat. Kita perlu melihat ke dalam diri untuk menemukannya. Kita telah mengumpulkan permata dan harta karun dari kehidupan ke kehidupan. Jangan menyerah untuk mencarinya dalam hidup ini.


Hendaklah kita senantiasa menginventarisasi kehidupan dan merenungkan apa yang telah kita lakukan selama ini. Hati yang merasa penuh makna adalah tempat harta karun kita berada. Ia ada di dalam lubuk hati kita. Intinya, banyak hal bermanfaat di dalam hati kita.

Bodhisatwa sekalian, nilai cinta kasih terletak pada dedikasi kita bagi dunia. Hendaklah kita membentangkan Jalan Bodhisatwa. Hendaklah kita membentangkan jalan yang rata dan membuka jalan yang lapang bagi masa depan dan Bodhisatwa baru. Inilah yang harus kita lakukan saat ini. Dengan banyak menjalin jodoh baik saat ini, suatu saat di kehidupan mendatang, akan ada banyak orang yang mendukung kita untuk menciptakan berkah besar bagi dunia. Singkat kata, beginilah cara untuk melatih diri, begitu sederhana dan semua orang dapat melakukannya. Hendaklah kita menggenggam jalinan jodoh.

Saya berharap kita semua dapat menghargai waktu. Dalam kehidupan ini, kita memuji diri sendiri. Namun, selain itu, kita juga harus berterima kasih kepada orang-orang sekitar yang membantu kita mencapai sesuatu. Saya berterima kasih kepada para Bodhisatwa karena telah membantu saya membentangkan jalan agung Tzu Chi. Semoga kita semua dapat membina berkah dan kebijaksanaan. Saya mendoakan kalian semua. Terima kasih.

Bodhisatwa berkumpul untuk melakukan aktivitas pertanian
Menciptakan silsilah keluarga Bodhisatwa demi manfaat semua makhluk
Tekun dan bersemangat menyelami Sutra dengan satu hati
Mempraktikkan Sutra Teratai di jalan Tzu Chi         
                                         
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 02 Juli 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta
Ditayangkan tanggal 04 Juli 2022
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -