Ceramah Master Cheng Yen: Tekun Melatih Diri dengan Cinta Kasih Menyeluruh
Selama setengah tahun ini, hari-hari saya penuh kekhawatiran. Saya merasa khawatir setiap hari. Apa yang saya khawatirkan?
Sesungguhnya, banyak hal yang dikhawatirkan. Banyak bencana alam yang terjadi di dunia. Perubahan iklim telah mendatangkan banyak bencana. Kini juga ada pandemi COVID-19 yang menyerang kesehatan manusia.
Pandemi ini merupakan wabah penyakit yang dapat menular dengan cepat tanpa disadari. Sesungguhnya, bagaimana wabah ini muncul? Bagaimana ia menular dari orang ke orang?
Sungguh, manusia sangatlah rentan. Wabah ini muncul karena nafsu keinginan manusia. Saya berkata seperti ini setiap hari. Bagaikan makan nasi setiap hari, saya mengatakan hal yang sama setiap hari. Pandemi ini sulit untuk dideskripsikan dan entah kapan akan berakhir. Meski demikian, saya tetap harus berkata bahwa manusia tidak bisa menahannya. Manusialah yang menimbulkan pandemi ini, tetapi tidak ada yang bisa menahannya. Kini kita tetap harus bersungguh hati.
Pandemi COVID-19 muncul karena nafsu keinginan manusia. Penyakit bisa masuk melalui mulut jika kita tidak mengendalikan nafsu makan. Banyak orang yang suka mengonsumsi makanan lezat dari gunung dan laut. Apa yang disebut makanan lezat dari gunung dan laut?
Sesungguhnya, jahe, sayuran, dan makanan vegetaris lainnya juga sangat lezat. Ada pula makanan lezat dari laut, seperti nori. Semua itu disediakan oleh alam dan kita bisa mendapatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Vegetarian juga bisa mengonsumsi makanan lezat dari gunung dan laut, seperti sayuran dan nori. Semua orang bisa mengonsumsinya, tetapi banyak orang yang malah suka mengonsumsi daging hewan liar.
Sesungguhnya, baik hewan liar maupun hewan ternak, semuanya merupakan makhluk hidup. Demi memenuhi nafsu makan, manusia melukai dan membunuh hewan. Ini juga mencemari alam.
Beberapa hari ini, saya terus mengulas hal ini. Saya harus mengatakannya. Jika orang-orang tidak waspada dan terus mengonsumsi daging, bagaimana kita mencegah penyakit yang berasal dari hewan?
Begitu wabah merebak, tidak ada yang bisa menahannya. Setiap orang hendaknya mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan.
Saya bersyukur atas kekuatan cinta kasih para Bodhisatwa yang terus mengajak orang-orang untuk bervegetaris. Kita harus membina cinta kasih menyeluruh untuk mengasihi semua kehidupan. Ingatlah bahwa kehidupan sangat berharga.
Kita melakukan daur ulang juga demi mengasihi sumber daya alam. Kita sudah 30 tahun melakukan daur ulang. Kini DA.AI Technology telah memulai pendidikan pelestarian lingkungan di wilayah selatan Taiwan. Mereka telah pergi ke Chiayi untuk memberi pendidikan pelestarian lingkungan.
“Masing-masing panel surya dapat menghasilkan listrik 100 watt per jam. Kita menyimpan energi di baterai litium ion yang digunakan untuk televisi dan berbagai peralatan elektronik lainnya,” kata Xu Gui-rong anggota tim sosialisasi pelestarian lingkungan divisi kerohanian Tzu Chi.
“Bagian ini mengajarkan bagaimana menghemat air. Kita memasang keran agar pengunjung bisa membuka keran dan belajar bagaimana menghemat air. Tentu saja, air ini tidak terbuang sia-sia, melainkan digunakan secara berulang. Air yang sudah mengalir ke bawah akan dipompa ke atas dan digunakan kembali,” kata Liu Zong-yan ketua tim pendorong pelestarian lingkungan Tzu Chi.
“Setelah yayasan yang bersangkutan di AS memberikan izin, kita menggunakan tema yang berkaitan dengan Koko. Master berkata bahwa Koko mewakili alam untuk menyampaikan peringatan kepada manusia,” kata Zhang Yi relawan Tzu Chi.
Koko merupakan tokoh utama kita. Gorila itu menguasai seribu isyarat tangan dan bisa mengimbau orang-orang untuk mengasihi Bumi. Dengan kendaraan pendidikan pelestarian lingkungan, kita membimbing orang-orang untuk menghargai sumber daya alam. Ini sangatlah penting.
Relawan pemandu di setiap wilayah bisa menjelaskan tentang setiap jenis barang daur ulang. Dengan satu gambar saja, mereka bisa berbagi tentang semua prinsip kebenaran untuk membimbing anak-anak.
“Kita harus menjaga kelestarian lingkungan, menghemat energi, dan mengurangi emisi karbon. Karena manusia merusak alam, banyak hewan yang hampir punah. Jangan merusak alam lagi agar hewan-hewan memiliki rumah,” kata Chen Bo-yu murid SD Bo’ai.
“Saya merasa bahwa kendaraan pendidikan pelestarian lingkungan dapat menyempurnakan kegiatan belajar anak-anak. Contohnya, anak-anak belajar tentang bagaimana emisi karbon tercipta dan bagaimana mengurangi emisi karbon, dari segi pangan, sandang, papan, dan transportasi,” kata Zhao Ji-wei Kepala SD Chiapei.
Semua ini merupakan pelajaran besar. Pendidikan pelestarian lingkungan ini telah menjangkau wilayah selatan Taiwan. Semoga setiap orang paham bagaimana menghargai sumber daya alam. Inilah yang harus kita usahakan. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.
Agar bisa menghargai sumber daya alam, kita harus memulainya dari membangkitkan cinta kasih. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.
Kita harus memperbaiki keseharian kita dan menu
ju arah yang benar. Dalam kehidupan sehari-hari, baik minum maupun makan, kita harus mengendalikan mulut kita. Kita juga harus menghargai semua barang yang kita gunakan. Inilah arah tujuan pelatihan diri kita.
Saya mendoakan kalian. Terima kasih.
Master Cheng Yen terus menyerukan bahwa
bervegetaris itu harus
Mengasihi sumber daya alam dan melindungi
kehidupan
Pelestarian lingkungan Tzu Chi mengandung
prinsip kebenaran
Menerapkan pelestarian lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari
Ceramah
Master Cheng Yen tanggal 22 Juli 2020
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah:
Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 24 Juli 2020