Ceramah Master Cheng Yen: Tekun Melatih Diri dengan Memanfaatkan Jaringan Internet

Semua makhluk di dunia ini hendaknya tersadarkan. Berhubung telah terjadi bencana yang menggemparkan dunia, kita hendaknya tersadarkan dan memetik hikmah darinya. Kita hendaknya membangkitkan pengetahuan dan pandangan Buddha.

Kini kita berada pada era kemunduran Dharma, di mana semua makhluk diselimuti kekeruhan yang tebal. Kita hendaknya bertekad untuk terjun ke tengah masyarakat dan mengimbau orang-orang untuk berpegang pada Dharma. Setiap orang hendaknya mengenal Dharma. Dengan berpegang pada Dharma, kita bisa melihat kebenaran.

Di manakah Dharma berada? Dalam segala hal di dunia ini. Lewat hal-hal yang terjadi, kita bisa memahami kebenaran. Kini ada berapa banyak hal yang terjadi di dunia ini? Setiap hari, terjadi banyak hal yang mengkhawatirkan di dunia ini.

Belakangan ini, muncul wabah COVID-19, yakni virus yang dapat menyebabkan pneumonia. SARS pada 17 tahun yang lalu juga disebabkan oleh virus dan merupakan virus yang menggemparkan dunia. Wabah kali ini juga menggemparkan dunia dan telah berlangsung beberapa bulan.

Kini kita terus mengimbau orang-orang untuk bervegetaris. Wabah ini membawa pelajaran besar bagi kita. “Pelajaran besar”, inilah yang terus saya katakan belakangan ini. Lihatlah di berbagai negara, penutupan kota, bahkan negara telah diberlakukan. Banyak negara yang menutup wilayah mereka. Sektor bisnis dan industri, semuanya berhenti.

 

Kini, orang-orang di seluruh dunia membahas tentang berdiam di rumah, penutupan wilayah, dan pembatasan mobilitas. Saat ini, semuanya berhenti. Kini saya mengimbau orang-orang untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi. Tanpa keluar rumah, kita bisa duduk dan menyalakan komputer untuk mengakses informasi lewat jaringan internet.

Insan Tzu Chi dari puluhan negara juga bisa bertemu dengan saya lewat telekonferensi. Saya bisa mendengar kepanikan dan ketakutan mereka. Saya mendengar bahwa mereka semua melakukan persiapan yang sama, yakni mengumpulkan APD bagi tenaga medis, seperti masker, pelindung wajah, pakaian isolasi, dan sebagainya. Mereka saling menyemangati dan saling mendukung.

Jadi, kini saya mengimbau setiap orang untuk tekun dan bersemangat. Mari kita manfaatkan jaringan internet untuk mengimbau orang-orang agar tetap tenang dan jangan takut karena itu tidak ada gunanya. Kita hendaknya tetap tenang serta bersungguh-sungguh merenungkan dan berintrospeksi apakah kita pernah melakukan kesalahan.

Kita mungkin melakukan banyak kesalahan, baik lewat pikiran maupun ucapan.Karena itu, kita hendaknya memanfaatkan waktu yang ada. Kini, semua acara dan kegiatan Tzu Chi ditunda karena tidak boleh berkumpul beramai-ramai. Namun, berkat kecanggihan teknologi, kita bisa terhubung lewat telekonferensi dan memiliki ladang pelatihan dalam jaringan. Kita bisa saling bertobat.


Rumah juga merupakan ladang pelatihan. Setiap tempat bisa dijadikan ladang pelatihan. Setiap tempat bisa dijadikan ladang pelatihan. Kita bisa saling berbagi pengalaman dan saling menyemangati. Setelah mendengar Dharma, kita bisa saling berbagi pemahaman. Saling berbagi pemahaman tentang Dharma bisa dilakukan di mana pun karena setiap tempat merupakan ladang pelatihan.

Wabah ini memberi kita kesempatan untuk mengambil pelajaran besar. Kini kita perlu mengimbau satu sama lain untuk menggalakkan vegetarisme. Kini, saya juga tidak beristirahat. Setiap hari, saya berkali-kali berbagi Dharma dengan murid-murid saya. Karena itulah, saya berkata bahwa wabah ini membawa pelajaran besar.

Jadi, Bodhisatwa sekalian, kita hendaknya bersyukur atas ajaran yang Buddha berikan pada kita. Kita tahu bahwa Buddha datang ke dunia ini demi satu tujuan mulia, yakni membimbing semua makhluk agar bisa menyelami pengetahuan dan pandangan Buddha. Semakin lama, kita semakin memahami betapa pentingnya peranan ajaran Buddha di dunia ini dalam menenangkan hati manusia.

Jadi, kita harus berbagi tentang hal-hal yang terjadi di dunia, termasuk wabah yang merebak sekarang. Wabah ini membuat orang-orang khawatir dan takut. Orang-orang bisa saling berbagi tentang hal ini.

Saat berada di tengah masyarakat, kita hendaknya saling menyemangati untuk mendengar Dharma. Kita bisa berbagi kebenaran lewat hal yang terjadi dan menyemangati orang-orang untuk mendengar Dharma. Hanya Sutra Bunga Teratai yang mengulas tentang bunga teratai yang tumbuh di kolam berlumpur tanpa ternoda.

 

Kita berada pada zaman yang penuh kekeruhan. Hanya bunga teratailah yang bisa bermekaran di tengah lingkungan yang penuh kekeruhan. Jadi, Sutra Bunga Teratai sangat penting bagi dunia ini. Mari kita bersungguh hati mendengar Dharma serta menggunakan semangat kegigihan tanpa rasa takut untuk terjun ke tengah masyarakat.

Untuk itu, kita harus berinteraksi dengan orang-orang secara tulus, berpikiran benar, bersumbangsih dengan yakin, dan bertindak dengan sungguh-sungguh. Ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan. Kalian harus mengingatnya di dalam hati. Kita harus berinteraksi dengan orang-orang secara tulus.

Kita juga harus berpikiran benar dan merenungkan segala hal dengan cermat. Kita juga harus bersumbangsih dengan yakin. Hal yang benar serta dapat membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain hendaknya dilakukan dengan yakin. Selain itu, kita juga harus bertindak dengan sungguh-sungguh. Selelah apa pun, kita tetap akan melakukannya.

Berhubung telah membangun tekad dan ikrar, kita tidak akan mengecewakan orang lain. Berhubung bertindak dengan yakin dan sungguh-sungguh, kita tidak akan berhenti di tengah jalan. Inilah yang disebut tindakan yang dilandasi kesungguhan.  Jadi, Bodhisatwa sekalian, dengan adanya ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan sebagai pedoman kehidupan kita, barulah kita bisa memperoleh pencapaian dalam pelatihan diri.

Terjadi bencana wabah penyakit di dunia yang penuh kekeruhan
Merenung dengan tenang, bertobat, dan saling berbagi pemahaman
Melatih diri dengan ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan
Mengimbau orang-orang untuk mendalami dan mempraktikkan Sutra Teratai

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 April 2020  
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Ditayangkan tanggal 28 April 2020
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella

The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -