Ceramah Master Cheng Yen: Tekun Melatih Diri di Ladang Pelatihan yang Agung


Secara geografis, Kompleks Tzu Chi Dongda di Taichung dan tempat saya berada ini hanya dibatasi oleh sebuah gunung tinggi. Lihatlah betapa banyaknya Bodhisatwa yang berkumpul di tempat yang agung ini. Sekarang, di sana telah dibangun Aula Jing Si.

Pada akhir tahun lalu, saya telah berkunjung ke sana. Saya melihat para Bodhisatwa menata kompleks tersebut dengan bersemangat dan tekun. Mereka membersihkan rumput liar serta menanam bunga dan sayuran. Bunga-bunga dapat dinikmati keindahannya. Kebun sayur juga diurus dengan baik dan sayurannya dapat dikonsumsi. Ketekunan, kehematan, dan nilai budaya humanis dalam diri para Bodhisatwa ini selalu membuat saya merasa terharu dan bersyukur.

Aula Jing Si kini juga telah berdiri di tengah lingkungan yang indah ini. Dari penampilan luar gedung saja sudah terlihat ciri khas Tzu Chi. Yang menjadi ciri khas bangunan Tzu Chi ialah bentuk persegi dan lingkaran yang terlihat jelas dan berdampingan dengan harmonis. Sungguh unik dan indah. Setelah memiliki lingkungan dan bangunan yang indah, sekarang kita perlu merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia.

Bodhisatwa dunia hendaknya terjun ke tengah masyarakat untuk bersumbangsih bagi dunia. Buddha datang ke dunia dengan satu tujuan mulia, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa agar setiap orang dapat memahami kebenaran ini dan mempraktikkan semangat Bodhisatwa di tengah masyarakat. Bodhisatwa selalu bersumbangsih bagi dunia. Begitu pula dengan Empat Misi Tzu Chi.


Misi amal sangat dibutuhkan di dunia ini karena dunia ini penuh dengan penderitaan. Hanya Bodhisatwa yang bisa mendengar suara penderitaan dan memberi pertolongan. Semua yang berada di ladang pelatihan ini adalah Bodhisatwa dunia. Kita harus menjadikan kebajikan sebagai arah tujuan kita. Kita harus menjaga niat baik kita dan kesehatan warga setempat dengan penuh cinta kasih.

Bodhisatwa sekalian, kini kita telah memiliki ladang pelatihan yang indah. Marilah kita mengajak lebih banyak Bodhisatwa dunia untuk menjaga dan merawatnya. Ladang pelatihan ini harus selalu kita bersihkan dan tata dengan rapi, layaknya tanah suci para Buddha dan Bodhisatwa, agar setiap tempat dapat digunakan untuk menyebarkan Dharma.

Saya sudah pernah berkunjung dan mengelilingi lingkungan di sana. Penataan ruangan di dalam bangunan sangat menenangkan hati. Selain itu, juga penuh dengan keharuman Dharma. Kita mendengar Dharma dengan telinga dan menyerapnya ke dalam hati Kita menghirup keharuman Dharma hingga hati dan pikiran menjadi jernih. Untuk itu, kita harus menata ruangan dan mempertahankan keindahan lanskap.

Dengan penataan ruangan yang baik, dinding pun bisa membabarkan Dharma. Saat kita menunduk melihat lantai, setiap langkah kita juga merupakan Dharma. Karena itu, saya berharap baik lingkungan sekitar maupun lantai, semuanya merupakan Dharma.


Bodhisatwa sekalian, Kompleks Tzu Chi Dongda adalah tempat untuk menyebarkan Dharma. Karena itu, saya berharap ucapan dan perbuatan setiap orang di sini tak luput dari Dharma. Tempat ini adalah ladang pelatihan yang murni. Karena itu, di sini tidak ada perselisihan, hanya ada Dharma. Dharma ini adalah Dharma sejati yang tidak semu ataupun palsu. Inilah ladang pelatihan kita yang murni.

Saya bersyukur meski tidak dapat menghadiri upacara peresmian secara langsung, tetapi berkat perkembangan teknologi, saya seakan-akan berada di sana bersama semua orang. Terima kasih kepada para Bodhisatwa yang telah mengingat pesan saya kepada kalian. Marilah kita semua bersama-sama menjaga rumah ini yang juga merupakan rumah insan Tzu Chi sedunia. Ini adalah rumah keluarga besar Tzu Chi.

Setiap orang memang memiliki keluarga kecil di rumah, tetapi di Aula Jing Si, kita adalah sebuah keluarga besar. Karena itu, kita harus bersama-sama menjaga Aula Jing Si ini agar insan Tzu Chi dari seluruh dunia yang berkunjung dapat merasakan kehangatan di sini.


Taiwan adalah tempat bermulanya Tzu Chi. Intinya, kita harus mempraktikkan Jalan Tengah. Ini berarti mempraktikkan ajaran Mahayana. Ajaran Hinayana lebih mementingkan pelatihan diri sendiri. Jangan lupa bahwa kita harus terus belajar hingga memperoleh pembebasan dan kedamaian serta dapat menabur benih kebajikan di seluruh dunia. Jangan mengira bahwa melatih diri hanya ajaran dalam Hinayana. Sesungguhnya, itu adalah kewajiban setiap orang.

Tujuan kita melatih diri ialah bersumbangsih bagi semua makhluk di dunia. Inilah ajaran Mahayana. Jadi, kita harus berdiri di tengah. Di satu sisi, kita melatih diri sendiri. Di sisi lain, kita bersumbangsih bagi dunia. Jadi, setiap insan Tzu Chi berjaga di tengah. Ini disebut menapaki jalan agung. Ini sama seperti lembu putih yang selalu berjalan di tengah. Prinsip keduanya sama.

Saya sangat sukacita dan memuji para relawan kita. Kita bisa melihat Aula Jing Si Dongda yang sangat rapi. Kita juga melihat keindahan gedung dan lingkungan serta ketulusan para insan Tzu Chi. Karena itu, saya dipenuhi keyakinan dan rasa sukacita. Kompleks Tzu Chi Dongda akan menjadi tempat untuk mewariskan jiwa kebijaksanaan Tzu Chi. Semoga semua orang merawatnya dengan sungguh hati. Intinya, saya sungguh bersyukur dan mendoakan kalian semua.   

Memperagung ladang pelatihan untuk menciptakan tanah suci
Bangunan Tzu Chi menunjukkan budaya humanis Tzu Chi
Mendengar Dharma dan menuju arah yang baik
Merekrut Bodhisatwa dunia secara luas untuk menyeberangkan semua makhluk   

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 Mei 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 11 Mei 2023
Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -