Ceramah Master Cheng Yen: Tenaga Medis Bekerja Sama Memberikan Kehangatan


“Terhadap para korban yang tidak bersalah, terutama mereka yang mengalami cedera berat atau meninggal dunia, saya merasa sangat prihatin. Mereka adalah kelompok yang paling rentan di masyarakat Taiwan. Mari kita bayangkan, ketika anggota keluarga kita, baik anak maupun kerabat, tiba-tiba ditabrak di jalan hingga meninggal dunia atau cedera berat hingga lumpuh, berapa besar dampaknya bagi keluarga kita?”
kata Lin Kun-xian Pengacara.

“Sesungguhnya, dari sudut pandang saya, Tzu Chi telah lama berfokus pada perawatan jangka panjang bagi korban yang mengalami cedera berat dan kelumpuhan. Dokter Ji telah lama membantu saya dalam hal ini. Setidaknya 1 atau 2 kali dalam setahun, kami membagi diri ke dalam 12 rute, termasuk Kepala RS Chien yang memimpin para dokter, untuk mengunjungi keluarga-keluarga korban,” pungkas Lin Kun-xian.

“Di setiap lokasi bencana besar, kami pasti melihat relawan Tzu Chi. Anggota Association for Victims Support juga datang ke lokasi. Kami dapat melihat bahwa tujuan semua orang adalah membantu para korban,” kata Zhang Dou-hui Ketua Association for Victims Support.

Tidak peduli korban atau pelaku, semuanya sama-sama menderita. Mereka membutuhkan cinta kasih orang-orang di dunia. Cinta kasih mampu memulihkan luka batin mereka.

Ibu dari Zhuang Jia-hui berkata kepada saya, ‘Dari kasus penembakan itu, saya mendapat kompensasi 6 hingga 7 juta dolar NT (3–3,5 miliar rupiah). Namun, dalam waktu kurang dari 10 tahun merawat putri saya, semua uang itu sudah habis. Saat ini, saya sudah tidak memiliki uang. Apa yang harus saya lakukan? Suami saya terserang kanker pankreas dan waktunya tidak lama lagi. Satu-satunya yang selalu saya pikirkan ialah putri saya. Saya tidak tahu harus berbuat apa’,” kata Lin Kun-xian Pengacara.

“Kami menempatkan putrinya di Pusat Perawatan Tzu Chi sehingga dia dapat merasa tenang. Dia mengatakan bahwa dia tidak ingin putrinya dirawat di tempat lain. Dia suka berada di Tzu Chi,” pungkas kata Lin Kun-xian.

“Saya sangat berterima kasih atas kerja keras semuanya. Ayahnya telah meninggal dunia. Di tengah kondisi seperti ini, ibu dari Zhuang Jia-hui tetap merasa tenang. Ibunya tahu bahwa saat berada di Pusat Perawatan Tzu Chi, suasana hati Jia-hui sama seperti saat di rumah. Kami selalu menjaga konsistensi dalam menggerakkan tim untuk bantuan darurat atau survei kasus bersama anggota TIMA dan tim RS Tzu Chi. Ini sama sekali tidak masalah. Berkunjung ke setiap rumah pasien pun tidak menjadi masalah,” kata Chien Sou-hsin Kepala RS Tzu Chi Taichung.

“Adakalanya, mereka sulit untuk keluar rumah, terutama yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Kami telah mengunjungi banyak pasien dengan cedera sumsum tulang belakang. Saya merasa bahwa ini adalah kesempatan bagi para dokter untuk lebih sering mencurahkan perhatian dan memberikan pelayanan medis ke rumah warga seperti yang sering diingatkan oleh Master. Ketika kalian benar-benar menjangkau suatu tempat, pengalaman yang dirasakan akan berbeda dengan saat di rumah sakit. Itulah inti dari misi Kesehatan,” pungkas Chien Sou-hsin.


Kita telah mendengar kisah tentang gadis ini. Dia sungguh membutuhkan cinta kasih yang tulus. Lihatlah, selama lebih dari 20 tahun, kasih seorang ibu tidak pernah berubah. Ibunya terus merawatnya siang dan malam. Setiap menit dan detik, cinta kasihnya terhadap anaknya tidak pernah terputus. Sang anak menderita karena mengalami luka. Akan tetapi, penderitaan ibunya lebih menyakitkan daripada penderitaan fisik sang anak.

Semua ibu mengasihi anak mereka. Ketika sesuatu terjadi, kehangatan sesama manusia makin dibutuhkan. Kehangatan yang paling bermanfaat ialah kehangatan dari dokter dan perawat. Para dokter dan perawat dapat memperhatikan dan merawat pasien setiap saat. Apa pun tanggung jawab kita, kita harus berusaha melakukan yang terbaik.

Saya sering berkata bahwa semua orang di seluruh dunia merupakan satu keluarga besar. Hendaknya kita menganggap pasien sebagai keluarga sendiri dan penderitaan orang lain sebagai penderitaan kita sendiri. Dharma mengajarkan tentang cinta kasih agung yang tidak memandang jalinan jodoh. Meski kita tidak ada hubungan dengan orang lain, tetapi ketika terjadi sesuatu, kita dapat turut merasakan penderitaan mereka.

Saya sangat bersyukur kepada tim medis Tzu Chi yang melindungi kesehatan dan kehidupan pasien dengan cinta kasih. Saya bersyukur kita telah melakukannya. Setiap kali mengunjungi Taichung, saya selalu mendengar kisah tentang cinta kasih di dunia setiap hari. Dengan segenap jiwa dan raga, para tenaga medis kita menunaikan tanggung jawab untuk melindungi semua orang. Saya sangat bersyukur. Keberadaan RS Tzu Chi Taichung membuat saya merasa tenang. Semua orang bekerja dengan sepenuh hati dan cinta kasih.


Saat kita hendak membangun rumah sakit, semuanya terasa sangat sulit. Selain harus berusaha untuk mendapatkan lahan, dalam proses pembangunan, kita juga menemui banyak tantangan lainnya. Berkat ketulusan hati kita, banyak orang baik yang muncul untuk membantu.

RS Tzu Chi Taichung telah berdiri selama 17 tahun dan kita telah menyelamatkan banyak orang. Apa pun yang kita lakukan, kita harus ingat bagaimana segalanya berawal. Oleh karena itu, saya setiap hari memberi tahu kalian untuk tidak melupakan tahun tertentu dan orang yang ada pada saat itu. Keberadaan seseorang di waktu tertentu telah mendukung pencapaian misi kita.

Saat ini, kita sangat bersyukur memiliki RS Tzu Chi Taichung. Kita harus berterima kasih kepada anggota komite Tzu Chi yang telah membantu saya selangkah demi selangkah untuk menghimpun kekuatan guna membangun rumah sakit ini. Jadi, kita semua menyempurnakan pahala seiring waktu.

Untuk bersumbangsih, kita harus mengeluarkan tenaga. Apa yang kita dapatkan ialah keluhuran. Dengan mendukung pembangunan rumah sakit, kita merasa tenang. Kita merasa tenang karena telah berbuat baik. Pelayanan medis sangat dibutuhkan di dunia karena semua orang memiliki kehidupan. Kehidupan yang sehat adalah berkah dalam hidup. Penderitaan terbesar ialah penyakit. Namun, usia tua dan penyakit adalah bagian dari hukum alam.


Waktu terus berjalan hingga akhir hidup kita. Oleh karena itu, hendaknya kita semua saling memperhatikan dan saling peduli. Saat ini, kita harus membangun tekad dan ikrar untuk menjaga kehidupan yang tak ternilai harganya. Namun, penderitaan terbesar ialah penyakit dan hanya dokter yang dapat meringankan penderitaan ini.

Saya berharap misi kesehatan Tzu Chi dapat meneruskan cinta kasih, melindungi kesehatan dan kehidupan semua orang, serta memperkuat jiwa kebijaksanaan. Dari kehidupan ke kehidupan, kita hendaknya bertekad untuk melindungi kehidupan. Inilah kehidupan yang paling bernilai.

Saya selalu memberi tahu semuanya untuk menginventarisasi kehidupan. Setiap hari, saya juga menginventarisasi kehidupan dan saya memberikan nilai yang tidak rendah untuk diri sendiri karena saya telah menggenggam waktu dengan baik. Meski sudah lanjut usia, tetapi saat saya menginventarisasi kehidupan sendiri, hal yang sudah saya lakukan tidaklah sedikit.

Para dokter dan perawat hendaknya juga menginventarisasi kehidupan masing-masing. Berapa banyak nyawa yang telah kalian selamatkan? Terlebih lagi, tim medis kita tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menenangkan hati pasien dan mengubah kehidupan mereka menjadi bernilai. Saya sungguh bersyukur. 

Menenangkan hati dengan cinta kasih agung yang tidak memandang jalinan jodoh
Dokter dan perawat bekerja sama memberikan kehangatan
Mewariskan kebajikan dan cinta kasih untuk melenyapkan penderitaan
Mewariskan potensi kebajikan dan dan meneguhkan jiwa kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 14 Agustus 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 16 Agustus 2024
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -