Ceramah Master Cheng Yen: Tenaga Medis Melenyapkan Penderitaan dan Mempraktikkan Sutra Teratai

“RS Tzu Chi Dalin telah berdiri 20 tahun. RS kita bisa berdiri dan terus berkembang hingga kini. Setelah menghadapi berbagai kesulitan, RS kita bisa berdiri dan terus berkembang hingga kini. Pelayanan medis berlandaskan semangat Mahayana menginspirasi banyak orang membentuk hutan Bodhi,” kata pembawa acara Peringatan ultah Rumah Sakit Dalin ke-20.

“RS Tzu Chi Dalin telah berusia 20 tahun,” lanjutnya.

RS Tzu Chi Dalin telah beroperasi selama 20 tahun. Peringatan ultah ke-20 kemarin sungguh sangat agung. Para dokter dan perawat kita sangat cemerlang. Kita bisa melihat keagungan dalam diri mereka.

Saat acara dimulai, pembawa acara menyampaikan kata pengantar dan para dokter menceritakan bagaimana mereka menangani pasien. Ada berbagai kasus yang mereka tangani. Setiap departemen berbagi tentang kasus yang berbeda.

Sebagian pasien yang datang ke RS Tzu Chi Dalin menderita penyakit yang sangat serius. Dengan cinta kasih dan keterampilan tinggi, para dokter kita berhasil menyelamatkan para pasien.

Saat datang ke rumah sakit kita, salah seorang pasien berjalan dengan badan membungkuk. Demikianlah dia memasuki rumah sakit kita. Kemarin, dia berdiri tegak di atas panggung untuk menyampaikan beberapa patah kata. Kondisinya terlihat sangat baik. Ada banyak kasus seperti ini.

 

Selama 20 tahun ini, RS kita telah melindungi kesehatan banyak warga setempat. Di atas panggung, berdiri para pasien yang pernah menderita karena penyakit, lalu diselamatkan oleh para dokter dan dirawat oleh para perawat kita.

“Operasi ini sangat sulit. Pasien kehilangan 6.000 cc darah, pupilnya membesar, dan otaknya membengkak hingga tahap yang sangat menakutkan. Sangat sulit untuk menjalankan operasi dengan kondisi otak seperti ini. Kondisi pasien sangat kritis. Nilai GCS-nya hanya 3 dan pupilnya membesar. Rumah sakit kita telah menangani banyak kasus meski butuh perjuangan untuk tetap beroperasi. Departeman saya dimulai dari saya sendiri hingga kini ada dr. Wu. Kami telah bekerja sama selama 10 tahun dan selalu saling mendukung,” kata Chen Jin-cheng Wakil kepala RS Tzu Chi Dalin.

“Selama beberapa tahun ini, kami telah menerima banyak kasus seperti ini. Kami mendedikasikan diri di sini karena berpegang pada harapan Master, yakni pasien tidak perlu berobat ke wilayah lain. Kami berusaha untuk menyembuhkan setiap pasien yang datang ke sini. Meski tidak bisa disembuhkan, pasien juga bisa menjalani pengobatan terbaik di sini dengan tenang. Kita harap demikianlah peran rumah sakit kita di sini kelak,” sambungnya.

Tanpa tim medis yang terampil dan berkualitas, kita tidak akan berdiri di sini hari ini. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada seluruh tim medis kita atas dedikasi mereka di rumah sakit ini,” pungkasnya.

Saya sangat terhibur dan gembira melihatnya.

Kemarin, di RS Tzu Chi Dalin, semua orang menunjukkan kesatuan tekad.

“Yang ditampilkan di RS Tzu Chi Dalin ialah welas asih dan cinta kasih Master. Saat orang yang menderita tidak bisa keluar untuk mencari bantuan, kita yang lebih beruntung harus menjangkau mereka. Kita harus melakukannya dengan semangat membawa kebahagiaan, kegembiraan, dan keharmonisan bagi pasien dan keluarga pasien. Sebagai tenaga medis, kita harus memikul semua kesulitan, masalah, dan tanggung jawab,” kata Lin Jun-long Kepala RS Tzu Chi Dalin pertama.


“Sudah 20 tahun. Suatu kehormatan bagi saya bisa berkembang dan menua bersama para staf di RS Tzu Chi Dalin. Sejak masih muda, kita menempuh perjalanan yang sulit dengan impian yang sama. Di manakah impian kita? Di Tzu Chi. Kita ingin menyebarkan cinta kasih misi kesehatan ini ke seluruh dunia agar semakin banyak pasien yang bisa terbebas dari penderitaan dan memperoleh kebahagiaan,” kata Chien Sou-hsin Kepala RS Tzu Chi Dalin kedua.

“Saya menerima tanggung jawab ini dengan penuh rasa syukur. Saya hanya bisa semakin gigih dalam memikul tanggung jawab ini. Dengan begitu, barulah saya bisa membalas budi Master yang bersusah payah mendirikan rumah sakit ini 20 tahun lalu,” kata Lai Ning-sheng Kepala RS Tzu Chi Dalin.

Inilah niat saya. Dengan adanya RS Tzu Chi Dalin, semua orang memiliki pedoman untuk bersumbangsih semaksimal mungkin. Mendengar ucapan mereka, saya sungguh sangat bersyukur. Mereka selalu tulus memikirkan kepentingan semua makhluk. Ini tidaklah mudah.

Para dokter bersusah payah merawat pasien, sedangkan para pasien sangat menderita akibat penyakit. Penderitaan para pasien yang sakit kritis sungguh tak terkira. Jadi, dengan bekerja keras menangani pasien, para dokter menempa diri hingga semakin terampil.

Melihat peringatan ultah ke-20 dan pencapaian RS Tzu Chi Dalin, saya dipenuhi sukacita. Ini juga membuat saya teringat akan kebun tebu sebelum kita membangun rumah sakit. Ada banyak kisah yang tidak bisa saya bagikan satu per satu. Sungguh, banyak hal yang saya syukuri.

Sore hari, saya juga melakukan telekonferensi dengan insan Tzu Chi Malaysia. Insan Tzu Chi Penang, Malaysia juga berbagi dengan saya tentang misi kesehatan. Entah mengapa, banyak warga kurang mampu di Malaysia menderita penyakit ginjal. Mereka tidak mampu menjalani cuci darah di rumah sakit karena butuh biaya besar. Karena itu, Tzu Chi mendirikan pusat cuci darah untuk memberikan pelayanan cuci darah secara gratis.

Lihatlah para pasien gagal ginjal. Ada sebagian pasien yang sudah menjalani cuci darah selama 10 hingga 20 tahun dan masih hidup dengan baik. Ini berkat adanya pusat cuci darah yang merawat kesehatan mereka. Kualitas pelayanan kita tidak kalah dari rumah sakit bintang lima.


Di pusat cuci darah kita, semua orang memiliki kesatuan tekad. Mereka juga sangat cemerlang dan penuh cinta kasih. Melihat mereka sungguh membuat orang merasa manis dan gembira. Tekad mereka dalam mengasihi pasien sungguh mengagumkan. Para dokter kita sangat bersungguh hati dan para perawat kita penuh kasih sayang.

Anggota TIMA di Malaysia juga memberikan pelayanan medis dengan penuh kasih sayang.

Ada seorang pasien yang tidak responsive karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Dokter TIMA membantunya menjalani fisioterapi. Ada pula pasien lain yang mengalami luka serius. Para dokter memasang sebuah computer dan melatih matanya untuk “berbicara”. Para dokter mendampinginya dengan sabar dan penuh cinta kasih. Berdedikasi dengan uang, tenaga, dan keterampilan medis, inilah ciri khas anggota TIMA di sana. Mereka mendampingi pasien dengan cinta kasih yang tulus.

Melihat para pasien mengalami penderitaan akibat penyakit, para dokter dan perawat kita mengasihi mereka dengan tulus. Mereka tidak takut bekerja keras. Dengan penuh kasih sayang, mereka membantu orang-orang yang jatuh sakit untuk pulih. Mendengar semua ini, saya merasa bahwa nilai kehidupan mereka terus meningkat.

Mereka membangun tekad dan ikrar untuk menyelamatkan semua makhluk yang menderita. Semua orang hendaknya membangun ikrar ini. Inilah praktik Bodhisatwa yang diajarkan dalam Sutra Teratai. Sesungguhnya, saya juga menggunakan Sutra Teratai untuk mengajarkan praktik Bodhisatwa. Karena itulah, para relawan yang jauh di sana juga terinspirasi untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Saya sangat tersentuh. Inilah kekuatan Sutra Teratai.

Menyaksikan cinta kasih dalam peringatan ultah RS Tzu Chi Dalin ke-20
Para tenaga medis bersatu hati demi menyelamatkan semua makhluk
Bekerja keras melenyapkan penderitaan pasien
Membina insan berbakat yang dibekali kasih sayang yang tulus

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 09 Agustus 2020          
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 11 Agustus 2020          
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -