Ceramah Master Cheng Yen: Terjun ke Masyarakat dengan Keyakinan, Ikrar, dan Praktik yang Bijaksana


Semua yang saya lihat dan dengar adalah hal-hal yang menggembirakan dan menghibur saya. Saya merasa tidak ada penyesalan pada kehidupan kali ini karena saya dapat berhimpun dengan begitu banyak Bodhisatwa dunia dan bersama-sama menuju ke arah kebajikan. Saya sungguh sangat bersukacita.

Setiap hari, yang saya dengar ialah kisah orang-orang berhati bajik yang melakukan kebajikan dan menuju ke arah yang baik. Kalian semua tekun dan bersemangat melatih diri di Jalan Bodhisatwa. Yang saya dengar setiap hari ialah bagaimana kalian semua menciptakan berkah bagi masyarakat. Saya sungguh sangat tersentuh dan bersyukur.

Kita telah menjalankan misi amal selama 56 tahun atau lebih dari setengah abad. Sesungguhnya, saya merasa lima puluhan tahun bukanlah waktu yang sangat panjang. Dalam periode waktu yang tidak begitu panjang ini, kita telah mewujudkan Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi. Itu bukanlah hal yang mudah. Misi amal kita dimulai dari tanpa apa-apa hingga kini telah menjangkau seluruh dunia.

Relawan kita bagaikan sekawanan kunang-kunang yang berhimpun bersama dan memancarkan cahaya kelap-kelip. Demikianlah seekor demi seekor kunang-kunang bersama-sama mengeluarkan cahaya kelap-kelip yang indah sekali. Keindahan ini berasal dari kesungguhan dan ketulusan hati mereka. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan.


“Sejak saya dan istri saya bergabung bersama TIMA, selama 10 tahun ini, kami tidak pernah berpikir untuk berhenti melayani. Tidak peduli bersumbangsih di daerah pegunungan, pesisir pantai, ataupun desa terpencil, kami tetap teguh dan pantang mundur. Kami akan terus melanjutkan perjuangan kami bersama anggota TIMA lainnya,”
kata Lai Qiu-yue relawan Tzu Chi berusia 86 tahun.

“Saya berterima kasih kepada Master yang telah membangun misi kesehatan Tzu Chi sehingga kami dapat menjadi relawan. Melihat ketidakkekalan kehidupan, kami pun menyadari berkah karena kami masih memiliki tubuh yang sehat. Karena itulah, kami hendak menggenggam waktu yang ada untuk bersumbangsih sampai akhir kehidupan kami,” kata Xu Chen Mei-zuo relawan Tzu Chi berusia 80 tahun.

Master berkata bahwa asalkan sesuatu itu benar, lakukan saja. Usia saya dan istri saya setelah digabungkan sama dengan 172 tahun, itu tidak terlalu tua. Ketika orang-orang berkata bahwa kami sudah tua, saya pun merasa bahwa kami hanya agak tua. Kami juga bagaikan kunang-kunang yang terus terbang dengan cahaya samar-samar. Semoga cahaya samar-samar dari kami berdua dapat terus menerangi kegelapan bersama Tzu Chi hingga selamanya,” kata Chen Xun-yuan relawan Tzu Chi berusia 87 tahun.


Lihatlah delapan orang relawan kita ini. Usia mereka setelah digabungkan sama dengan 700 atau 800 tahun. Saya melihat begitu banyak cinta kasih dari mereka. Mereka merupakan relawan senior. Sejak mereka bertekad untuk menjalankan Tzu Chi, hati dan tekad mereka tidak pernah goyah. Ketulusan dan kebajikan merekalah yang saya terima pada kehidupan kali ini. Selain itu, mereka juga mempraktikkannya secara nyata. Bukankah itu keyakinan, ikrar, dan praktik?

Ya, keyakinan, ikrar, dan praktik nyata adalah hal yang terpenting dalam ajaran Buddha. "Keyakinan adalah ibu dari segala pahala." Jadi, keyakinan adalah dasar dari segala sesuatu. Dengan memiliki keyakinan diri dan tekad, tidak ada yang tidak dapat dicapai.

Bukan hanya ajaran Buddha, agama lainnya juga membahas tentang keyakinan. Sesungguhnya, dalam kehidupan, kita tidak bisa tanpa keyakinan. Kita harus percaya diri dan percaya pada orang lain. Kita juga harus percaya diri dalam segala hal. Baik terhadap sesama maupun terhadap segala sesuatu, keyakinan sangatlah diperlukan. Namun, keyakinan harus disertai dengan kebijaksanaan. Untuk memiliki keyakinan yang bijaksana, milikilah pilihan yang bijaksana.

Memiliki keyakinan sangatlah penting. Namun, sebuah niat yang menyimpang sedikit saja dapat membuat kita jauh tersesat. Lawan dari kebijaksanaan ialah kesesatan. Kita harus menggunakan kebijaksanaan kita dalam memilih keyakinan. Jika salah memilih, kita mungkin akan kehilangan arah pada masa depan kita. Jadi, keyakinan itu sangatlah penting. Kita tidak boleh menyimpang sedikit pun.


Memilih keyakinan yang benar sangatlah penting. Karena itulah, saya menyebut kalian semua Bodhisatwa dunia, yakni makhluk dengan cinta kasih berkesadaran. Hanya orang yang tersadarkan dan memiliki kasih sayang, barulah disebut makhluk dengan cinta kasih berkesadaran. Tersadarkan berarti telah melampaui tataran awam dan terbebaskan. Namun, orang yang telah tersadarkan, haruslah terjun ke tengah masyarakat untuk membimbing orang-orang yang tersesat.

Berbicara tentang vegetarisme, kita tahu bahwa di dunia ini, semua makhluk memiliki cara hidupnya masing-masing. Kita tidak seharusnya merenggut nyawa hewan-hewan. Kita dapat memiliki cara hidup yang sehat, bersih, dan tidak menimbulkan polusi dengan menjalankan pola makan yang bajik. Dengan pola makan ini, kita tetap bisa kenyang.

Kita telah mendengar Dr. Chien, kepala RS Tzu Chi Douliou, beserta para tenaga medis berbagi tentang pengetahuan gizi dan menyosialisasikan vegetarisme. Kita juga melihat para relawan senior kita yang berbagi pengalaman mereka di sini. Mereka tidak menyerah pada usia, setiap hari menggenggam waktu untuk melakukan hal yang benar.


Tidak peduli berapa banyak waktu yang kita miliki, dalam setiap detik yang ada, kita harus terus berbagi dengan orang-orang tentang apa yang telah kita lakukan dan rasakan. Intinya, kita harus banyak berbagi tentang perbuatan baik, menuturkan lebih banyak kata-kata baik, dan saling bekerja sama dalam keharmonisan.

Saya berterima kasih kepada semua insan Tzu Chi di seluruh dunia yang telah mengikuti aktivitas saya secara daring. Tidak peduli kapan pun, kalian semua dapat mendengar tentang orang-orang bajik dan perbuatan baik di Taiwan.

Taiwan bagaikan kunang-kunang kecil yang senantiasa memancarkan cahaya kelap-kelip. Saya berterima kasih atas kekuatan cinta kasih para dokter beserta para tenaga medis lainnya. Tidak peduli kapan pun, mereka akan selalu bersinar. Saya mendoakan kalian semua. Terima kasih.  

Mengembangkan kebajikan dan menciptakan berkah tanpa penyesalan
Terjun ke masyarakat dengan keyakinan, ikrar, dan praktik yang bijaksana
Himpunan cahaya kunang-kunang menerangi sudut-sudut gelap
Tulus melindungi semua makhluk dengan cinta kasih berkesadaran  

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 05 Maret 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 07 Maret 2022
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -