Ceramah Master Cheng Yen: Terjun ke Tengah Masyarakat dengan Niat Baik dan Cinta Kasih

Di dunia ini terdapat banyak penderitaan. Penderitaan ini mencakup seluruh alam semesta serta segala hal dan materi di dunia ini. Terdapat banyak penderitaan di dunia ini. Dari mana penderitaan ini berasal? Dari akumulasi. Kita harus menganalisis bagaimana ia terakumulasi.

Contohnya kondisi iklim saat ini. Mengapa siklon bisa terbentuk? Saat ini, ada berapa banyak orang yang menderita? Ada orang yang dilanda banjir. Ada pula orang yang kekurangan air dan sedang mencari sumber air. Terdapat banyak penderitaan di dunia ini. Inilah penderitaan akibat bencana alam.

Kekuatan karma buruk semua makhluk membuat orang-orang menderita. Jadi, satu unsur alam saja yang tidak selaras, bisa membuat manusia menderita. Ajaran Kendaraan Tunggal mengatakan bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan dan kebahagiaan yang tidak habis untuk diceritakan. Dunia ini penuh penderitaan. Jadi, tidak bisa dideskripsikan berapa banyaknya penderitaan tersebut.

Ajaran Kendaraan Tunggal mengandung banyak prinsip kebenaran yang perlu kita pahami. Di dalam kebenaran ini, terdapat banyak penderitaan dan banyak orang yang menderita. Belakangan ini, wabah COVID-19 telah membawa dampak bagi berbagai negara. Kita telah melihat dan memahami bahwa orang-orang sangat menderita. Sebagian negara sangat jauh dari kita sehingga kita tidak bisa menjangkau dan bersumbangsih bagi warga setempat. Kita hanya bisa merasa khawatir.

 

Berhubung tidak ada jalinan jodoh, maka tidak ada jalan untuk menjangkau mereka. Kita tahu tentang penderitaan mereka. Namun, karena jarak yang jauh dan tidak adanya jalinan jodoh, mereka hanya bisa menanggung penderitaan dari buah karma mereka. Mereka tidak memiliki jalinan jodoh untuk bertemu penyelamat. Mereka sungguh menderita.

Terdapat berbagai jenis penderitaan di dunia ini. Meski Buddha telah mengajarkan tentang segala kebenaran di dunia ini, tetapi kita tetap tidak bisa membebaskan semua makhluk dari penderitaan. Makhluk awam tidak bisa mengubah buah karma mereka. Buddha juga tidak berdaya karena Beliau juga tidak bisa mengubah buah karma semua makhluk.

Jadi, ada banyak hal di dunia ini yang membuat kita tidak berdaya. Kini, semua makhluk telah menciptakan karma buruk besar yang telah menjadi karma buruk kolektif semua makhluk. Kini kondisi iklim di seluruh dunia tidak bersahabat. Alam tengah melakukan perlawanan.

Bencana akan terus terjadi satu per satu. Ada banyak ilmuwan yang sedang melakukan penelitian tentang perubahan iklim. Ilmuwan dari berbagai bidang, seperti patologi, fisika, astronomi, dan geografi, telah memprediksi dampak perubahan iklim di masa mendatang, kondisi alam di masa mendatang, dan penyebaran virus penyakit seperti yang terjadi saat ini. Demikianlah bencana terjadi satu per satu.

 

Pada zaman Buddha, Buddha sudah berkata bahwa wabah penyakit termasuk salah satu bencana besar. Beberapa hari lalu, saya berkata bahwa pandemi ini hanyalah sebuah peringatan. Kita hendaknya meningkatkan kewaspadaan. Pandemi ini membawa pelajaran besar bagi kita. Kita harus menghubungkan ajaran Buddha dengan hal-hal yang terjadi di dunia ini dengan hal-hal yang terjadi di dunia ini dan menyelami semangat ajaran Buddha. Masa mendatang yang dikatakan oleh Buddha tidaklah jauh dari kita. Bagaimana kita melakukan persiapan?

Kita harus menerima pelajaran dari pandemi ini dan melakukan persiapan untuk meringankan buah karma buruk di masa mendatang. Jadi, kita harus memahami bahwa di alam semesta terdapat penderitaan dan kebahagiaan. Kelak, di dunia ini, memperoleh penderitaan atau kebahagiaan bergantung pada pikiran kita. Dengan pikiran, kita bisa menimbulkan kekacauan di dunia dengan mudah dan cepat.

Jadi, semuanya berawal dari pikiran. Jika pikiran manusia tidak tenang, karma buruk besar akan terakumulasi. Bagi orang yang berkuasa, sebersit pikiran yang menyimpang atau sepatah ucapan yang salah saja dapat menimbulkan banyak penderitaan di dunia. Jadi, di alam semesta terdapat penderitaan dan kebahagiaan. Sebersit pikiran baik bisa menciptakan berkah bagi dunia. Sebersit pikiran yang menyimpang bisa menimbulkan penderitaan di dunia. Jadi, kita harus meningkatkan kewaspadaan.

 

Dunia ini adalah ruang belajar yang besar. Ruang belajar yang besar ini ada di dunia ini. Hidup pada zaman sekarang, kita bisa menerima pelajaran besar dengan melihat perubahan besar alam dan bencana ekstrem yang terjadi di dunia.

Bodhisatwa sekalian, dunia ini penuh dengan penderitaan. Semua penderitaan di dunia ini hendaknya senantiasa ada di pikiran kita. Dengan demikian, kita bisa memahami kebenaran. Ini disebut kebenaran. Kita harus memahami semua kebenaran. Kita harus tahu dari mana penderitaan berasal dan bagaimana bersumbangsih di tengah penderitaan.

Bodhisatwa datang ke dunia ini untuk menjangkau semua makhluk yang menderita. Saya sangat prihatin atas karma buruk kolektif semua makhluk. Jalinan jodoh apa yang bisa membawa Tzu Chi ke tempat yang dilanda penderitaan untuk memberikan bantuan agar orang-orang di sana tertolong? Ini bergantung pada jalinan jodoh. Intinya, kita harus menghargai ketenteraman yang kita miliki sekarang dan menciptakan berkah dalam setiap pikiran.

Semua perbuatan dan ucapan kita bisa mendatangkan bencana atau berkah. Mari kita menciptakan berkah bagi dunia, berbagi tentang cinta kasih di dunia, dan menjadi cinta kasih di dunia. Inilah yang bisa kita lakukan sekarang. Mari kita senantiasa lebih bersungguh hati.

Belenggu kekuatan karma membuat semua makhluk menderita
Meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang ekstrem
Ajaran Kendaraan Tunggal terkandung di seluruh alam semesta
Terjun ke tengah masyarakat dengan niat baik dan cinta kasih

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 Mei 2020 
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 24 Mei 2020
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -