Ceramah Master Cheng Yen: Tersadarkan dari Kesesatan dan Menapaki Jalan Kebenaran


Setiap hari, dunia ini tidak lepas dari satu kata, yaitu penderitaan. Dunia ini dipenuhi dengan penderitaan. Tidak peduli seberapa kaya seseorang, dia tetap akan mengalami penderitaan. Hanya orang yang tersadarkan yang dapat melihat segala sesuatu dengan jelas dan memahaminya.

Ketika penderitaan datang, dia dapat menjelaskannya pada diri sendiri. Dia sangat mengerti akan penderitaan tersebut dan tidak mengganggapnya sebagai penderitaan. Dia mampu melenyapkan penderitaan dari pikirannya karena telah memahaminya. Dia bukannya tidak merasakan penderitaan, melainkan melenyapkannya. Merasakan dan melenyapkan penderitaan adalah dua hal yang berbeda. Dia tahu bahwa ini adalah hukum alam.

Mari kita lihat hidup kita saat ini. Saat ini, kita merasa cuaca sangat panas. Matahari sangat terik dan panasnya tak tertahankan. Kita semua merasakan hal yang sama. Jadi, apa yang dikatakan Buddha saat datang ke dunia dapat dirasakan oleh kalian dan saya. Semua orang di dunia ini bisa merasakannya. Buddha membabarkan kebenaran tentang penderitaan. Penderitaan ini bisa dirasakan oleh semua orang.

Lihatlah kekeringan yang terjadi. Hal ini membuat saya sangat khawatir. Kekeringan tidak hanya terjadi di satu negara. Saat ini, kekeringan makin meluas ke seluruh dunia. Ketika mengering, tanah akan kehilangan vitalitasnya. Kita bisa melihat lahan yang kering hingga retak. Sulit bagi orang-orang untuk mendapatkan setetes air. Hidup mereka sungguh-sungguh tak berdaya.

Setelah melihat mereka, kita harus menyadari bahwa kita dipenuhi berkah. Jadi, sebelum makan, kita harus ingat untuk beranjali dan mengucap syukur. Kita harus merenungkan dari mana asal semangkuk nasi ini. Sebelum menjadi beras, bagaimana bentuk padinya, bagaimana bentuk tanamannya, dan bagaimana bentuk bibitnya? Bagaimana tanah dan air mendukung pertumbuhannya? Berapa banyak petani yang menggarap sawah? Berapa banyak mesin yang digunakan petani? Berapa lama waktu yang dihabiskan petani untuk bekerja di bawah terik matahari?

Dahulu, kerbau sangat bersusah payah membajak sawah. Ketika kerbau sudah tua, dagingnya dikonsumsi manusia. Niat dan pikiran seperti ini tidaklah benar. Mereka telah membantu kehidupan manusia, tetapi mereka dibunuh pada akhirnya. Mereka disembelih, dipotong, dan dimasak sehingga manusia bisa mengonsumsinya. Begitulah kebodohan manusia. Ini adalah sebuah siklus. Inilah karma buruk manusia. Ketika manusia membuka mulut, mereka menciptakan karma buruk.

Hutan Amazon merupakan hutan hujan yang luas dengan banyak pohon yang dapat membantu menjaga keselarasan iklim. Namun, populasi manusia terus bertambah dan keserakahan manusia juga makin besar sehingga peternakan makin lama makin banyak.


“Hewan pemamah biak menghasilkan banyak metana. Dahulu, metana hanya berkontribusi untuk 20-an persen gas rumah kaca. Saat ini menjadi 70-an persen karena kita harus menghitung jangka waktu metana bertahan di udara. Jadi, vegetarisme membawa pengaruh besar. Kalian bisa memulai dengan setahun sekali, lalu sebulan sekali, seminggu sekali, sehari sekali, hingga sehari tiga kali bervegetaris. Kalian mungkin berpikir bahwa satu orang saja tidak dapat mengurangi ternak satu ekor babi. Namun, ketika jumlah orang yang bervegetaris bertambah, maka peternak akan merasakannya dan mereka akan melakukan perubahan. Jangan berpikir bahwa ini mustahil. Jika kita tidak bertindak, ini memang mustahil. Namun, ini akan menjadi mungkin jika kita bertindak,”
kata Lin Ming-nan Wakil ketua RS Tzu Chi Dalin.

Jadi, kita harus berusaha semampu kita. Meskipun kita tidak bisa menyelamatkan semua hewan di dunia, tetapi kita bisa mengubah cara kita mencari nafkah.

“Perubahan dunia adalah tanggung jawab kita semua. Hendaklah kita mengasihi Bumi. Dalam mengasihi Bumi, kita semua harus bertindak. Kita tidak bisa hanya berbicara tanpa tindakan apa pun. Jadi, saya segera mengambil tindakan dan memutuskan untuk bervegetaris,” kata Lai Shu-e Donatur Tzu Chi.


Dengan membangkitkan hati nurani, kita dapat tersadarkan dari kesesatan dan mengubah gaya hidup kita. Makin banyak orang bervegetaris, maka makin sedikit hewan yang dibunuh. Inilah yang disebut memelihara kehidupan. Inilah membebaskan, memelihara, dan mengasihi kehidupan. Dengan hati yang penuh cinta kasih, hendaklah kita mengasihi hewan, memeliharanya, dan membiarkan mereka hidup dengan bebas. Kita cukup membangkitkan sebersit niat untuk tidak mengonsumsi daging.

Kita bisa membuka mulut kita untuk mengonsumsi makanan vegetaris. Makanlah dengan sepenuh hati dan kita dapat menikmati cita rasa sayuran. Seledri memiliki cita rasa yang khas. Kangkung dan bayam sama-sama sayur, tetapi memiliki rasa yang berbeda dan kenikmatannya sendiri. Asparagus, rebung, dan rebung air juga merupakan sayuran yang berbeda dengan kenikmatan tersendiri. Sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, semuanya sangat variatif. Kita semua harus menyadari berkah. Hendaklah kita menghargai berkah.  

Nafsu keinginan menciptakan penderitaan tanpa akhir
Karma terus menyertai dari kehidupan ke kehidupan
Tersadarkan dari kesesatan dan menapaki jalan yang benar
Bervegetaris demi melindungi makhluk hidup                         
                                                                     
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 04 Juli 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta
Ditayangkan tanggal 06 Juli 2022
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -