Ceramah Master Cheng Yen: Terus Membantu Orang yang Membutuhkan

Tanggal 6 Februari tahun lalu, sebelum matahari terbit, Taiwan tiba-tiba diguncang gempa bumi. Situasi saat itu sangat kacau. Orang-orang meratap dan berupaya melakukan penyelamatan. Inilah yang terjadi pada hari ini di tahun lalu. Seiring berlalunya waktu, penyesalan masih membekas di dalam hati orang-orang. Ada orang yang meninggal dalam gempa itu.

Sementara itu, korban yang selamat harus menderita akibat luka yang dialami dan merasakan kehilangan. Tahun lalu, saat berkunjung ke Tainan, saya bertemu dengan seorang korban yang baru keluar dari rumah sakit. Namun, kedua kakinya diamputasi hingga bagian yang sangat atas akibat luka yang sangat parah. Saya sungguh tidak tega melihatnya, tetapi juga tidak berdaya. Inilah kehidupan.

Setahun sudah berlalu, tetapi rasa trauma dan penyesalan masih membekas di dalam hati orang. Ini sungguh mendatangkan penderitaan yang tak terkira. Ada pula seorang korban yang kehilangan seluruh keluarganya. Bagaimana cara kita meringankan kepedihan hatinya? Sesungguhnya, saya masih sangat sedih. Ini adalah gambar tapak tangan putri bungsu saya. Dia menulis, “Selamat Hari Ayah.” “Salam dari Jie-xi.” Lalu, ada banyak cap jarinya. “Terima kasih, Ayah karena sudah bekerja keras setiap hari sehingga saya dan Jie-xi dapat makan dengan kenyang, tidur dengan nyenyak, dapat bersekolah, serta hidup aman dan tenteram.” “Melewati setiap hari dengan gembira.”

Ceramah Master Cheng Yen

Kebetulan, hari itu Bapak Tsai bekerja pada malam hari. Sebelum dia berangkat kerja, keluarganya mengucapkan sampai jumpa dengan hati gembira. Namun, sebelum matahari terbit, tiba-tiba terjadi gempa bumi yang memisahkannya dengan keluarganya selamanya. Dia kehilangan istri dan dua orang putrinya, serta keluarga dari kakak istrinya. Sembilan orang. Ada Sembilan orang. Ya, mereka adalah ibu mertua saya, istri saya, dua orang putri saya, kakak ipar kedua saya, kakak kedua istri saya, keponakan saya yang paling besar, keponakan ketiga saya, dan keponakan saya yang terkecil. Mereka ada sembilan orang semuanya.

Saat saya ke Tainan, dia juga datang untuk berbagi kisahnya. Ada beberapa keluarga yang bercerita tentang situasi saat gempa mengguncang. Sungguh sulit bagi mereka untuk melewati masa-masa sulit itu. Ada beberapa orang di antara mereka yang telah terinspirasi untuk bergabung dalam barisan relawan Tzu Chi. Kini Bapak Tsai pergi bersama relawan untuk melakukan kunjungan kasih. Lewat kunjungan kasih, Bapak Tsai dapat melihat kisah kehidupan orang yang berbeda-beda. Dia dapat memahami bahwa kehidupan ini tidaklah kekal. Karena itulah, dia dapat keluar dari kepedihannya. Inilah penderitaan dalam hidup. Dia dapat berbagi kisahnya  yang penuh penderitaan dengan orang lain.

Inilah kehidupan di dunia ini. Setiap hari kita dapat melihat berbagai penderitaan dalam hidup akibat ketidakselarasan empat unsur. Banyak negara tengah dilanda bencana akibat ketidakselarasan unsur tanah, air, api, dan angin. Semua itu sungguh mendatangkan kesulitan. Apa yang harus kita lakukan agar ekologi bumi dapat kembali selaras? Saat ekologi selaras, baru manusia dapat hidup aman dan tenteram. Kita jangan berpikir bahwa negara lain yang dilanda bencana berada jauh dari kita. Sesungguhnya, Bumi ini tidaklah besar. Kita semua hidup di kolong langit dan berpijak di atas bumi yang sama. Karena itu, kita harus memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di bumi ini.

doc tzu chi

Di tengah cuaca yang sangat dingin ini, para pengungsi terpaksa berhenti di Serbia karena wilayah perbatasan telah ditutup. Pada bulan Maret dan Desember lalu, relawan kita menyalurkan bantuan ke sana. Tahun ini, relawan Tzu Chi dari beberapa negara di Eropa kembali menyalurkan bantuan ke Serbia. Mereka mengetahui bahwa kehidupan para pengungsi sangat sulit. Di dalam satu tenda, beberapa pengungsi tinggal bersama. Karena itu, timbul masalah kesehatan, yaitu adanya kutu. Selain itu, para pengungsi juga membutuhkan tempat mandi, pakaian ganti, dan tempat cuci baju. Pemerintah Serbia sangat berharap relawan Tzu Chi dapat membantu menyediakan bahan pangan untuk pengungsi selama beberapa bulan.

Lalu, saya teringat pada Bapak Anthoni Salim dari Indonesia. Bapak Anthoni Salim adalah pemilik Salim Group. Beliau memiliki perusahaan makanan di seluruh dunia. Saya lalu berpikir apakah beliau memiliki pabrik makanan di Serbia. Kami lalu segera menelepon Bapak Anthoni Salim. Bapak Anthoni Salim menjawab, “Baik, kami akan memberikan dukungan penuh.” Setelah wakil manajer umum dari perusahaannya di Serbia menerima kabar, dia segera menghubungi relawan Tzu Chi.

Ceramah Master Cheng Yen

Saya berkata bahwa sungguh ada banyak orang yang membantu kita. Saat kita ingin menyalurkan bantuan, selalu ada orang yang bersedia memberi dukungan. Tahun lalu, saat relawan Tzu Chi pergi ke Serbia, kita tidak teringat pada Bapak Anthoni Salim yang dapat memberi dukungan. Kali ini, beliau kembali ke Griya Jing Si untuk mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada saya. Karena itu, saya mengingatnya dengan jelas. Saya berpikir apakah Bapak Anthoni Salim memiliki pabrik makanan di Serbia atau tidak.

Kebetulan, beliau berkata bahwa pabrik makanannya baru selesai dibangun pada bulan Agustus tahun lalu dan sudah mulai beroperasi. Ini sungguh jalinan jodoh yang mengagumkan. Saya juga sangat berterima kasih kepada wakil manajer umum Bapak Anthoni Salim. Dia berkata bahwa apa pun yang kita butuhkan, dia akan berusaha membantu kita. Ini merupakan bantuan yang sangat besar. Saya sangat berterima kasih kepada para relawan dari Eropa yang sangat bekerja keras mencari tahu kebutuhan para pengungsi di Serbia dan membeli barang-barang yang dibutuhkan.

Inilah yang harus mereka lakukan. Mereka juga harus berkomunikasi dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi. Hal yang harus kita lakukan di dunia ini sangat banyak dan tidak ada habisnya. Meski demikian, kita tetap harus memanfaatkan waktu untuk melakukan hal yang bermanfaat. Selama sesuatu itu benar, maka lakukan saja.

Gempa bumi meninggalkan banyak penyesalan

Menyadari ketidakkekalan hidup dan membabarkan ajaran kebenaran

Bekerja sama untuk membantu para pengungsi

Perahu cinta kasih berlayar untuk menjangkau semua orang yang membutuhkan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 Februari 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal08 Februari 2017
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -