Ceramah Master Cheng Yen: Tulus Bervegetaris dengan Kesatuan Hati dan Tindakan

Belakangan ini setiap saya bertanya tentang COVID-19, jumlah kasusnya terus meningkat. Jumlah negara yang positif terjangkit juga terus meningkat. COVID-19 telah menjadi pandemi. COVID-19 tidak hanya merebak di satu negara atau daerah saja, melainkan di berbagai negara. Setiap negara berjuang keras dengan satu tujuan yang sama.

Perebakan pandemi ini harus dibendung terlebih dahulu. Jangan biarkan pandemi ini terus merebak. Yang terutama ialah kita harus  melakukan langkah pencegahan yang ketat, yakni memakai masker dan rajin mencuci tangan. Rajin mencuci tangan sangatlah penting.

Namun, saat ini saya ingin mengingatkan sebuah hal, yakni saat mencuci tangan, ingatlah untuk menghargai air. Kita juga pernah mengalami krisis air. Kita harus mengingatkan orang -orang bahwa saat mencuci tangan, setelah sedikit air telah membasahi tangan kita, segeralah menutup keran.

Selanjutnya, cucilah tangan dengan sabun dan usaplah seluruh bagian tangan hingga bersih. Setelah itu, barulah kita membuka keran air dengan aliran yang tidak terlalu besar. Aliran air yang kecil juga dapat membuat tangan kita bersih. Jika setiap orang menghemat setetes air, jumlah air yang dihemat akan sangat signifikan.

 

Jika kita tidak memperhatikannya dan membiarkan air mengalir sia-sia, air yang terbuang sia-sia juga sangat banyak. Jadi, kita harus mengimbau orang-orang untuk menjaga kebersihan tangan, tetapi kita tetap harus menghargai air. Jadi, kedua hal ini harus diperhatikan.

Kita melihat bahwa upaya tersebut dilakukan demi meredam pandemi. Kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Melihat kondisi seperti ini, saya selalu merasa tidak tega. Sulit untuk tidak khawatir, tidak takut, dan tidak memikirkannya.

Melihat kondisi ini, saya selalu khawatir dan merasa sedikit takut. Namun, saya terus mengingatkan diri bahwa takut dan khawatir tiada gunanya. Apa yang paling berguna saat ini? Tiada yang bisa kita lakukan dengan kekuatan kita. Satu-satunya cara ialah menyosialisasikan pola hidup vegetaris.

Belakangan ini, secara terus-menerus, saat saya berjumpa dengan orang-orang, saya akan mengatakan kepada orang-orang, "Setelah Anda pulang, ada satu hal yang harus dijalankan, yakni menyosialisasikan pola hidup vegetaris." Inilah yang belakangan ini terus saya tekankan. Ini karena tiada cara lain

.

Manusia sulit untuk mengerahkan tenaga. Sebenarnya, dunia internasional juga sama. Insan Tzu Chi Filipina juga menuju ke gereja dan menunjukkan kepada para biarawati cara memasak makanan vegetaris. Seorang insan Tzu Chi Turki, Profesor Cuma, mendengar bahwa saya sedang menyosialisasikan pola hidup vegetaris. Beliau juga mulai menyosialisasikan pola hidup vegetaris.

“Di dalam hadis juga dikatakan bahwa sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian adalah makanan yang sehat. Sebaliknya, makanan cepat saji membawa dampak negatif bagi para siswa,” kata Hadeel, Guru Sekolah Internasional El Menahil.

“Kita bisa mendapat banyak nutrisi dari makanan yang sehat sehingga tubuh kita dapat memanfaatkannya. Kita tidak akan menjadi gemuk dan jantung kita juga tidak perlu bekerja terlalu keras,” Ahlam, Murid Sekolah Internasional El Menahil.

Mereka sangat bersungguh hati dan memberi perhatian pada hal ini. Melihat ini, saya sangat tersentuh. Meski Turki sangat jauh dari Taiwan, hal yang saya sosialisasikan mereka jalankan. Mereka menyosialisasikan dan mempraktikkan pola hidup vegetaris dengan sungguh-sungguh.


Para siswa juga bergerak menyambut imbauan ini. Praktik mereka selaras dengan apa yang mereka yakini di dalam hati. Dengan keyakinan ini, mereka menuju ke arah yang sama. Demi meredam pandemi, kita bervegetaris dengan tulus sebagai bentuk doa semoga pandemi ini dapat segera berakhir. Terlepas dari agama yang diyakini, mereka yakin dan berdoa bersama. Inilah bentuk ketulusan dan kesatuan arah.

Lihatlah, mereka yang berada di luar negeri menyambut imbauan dengan praktik nyata. Mereka yang berbeda agama berdoa dengan harapan yang sama dan menunjukkan ketulusan mereka dengan bervegetaris. Mereka berdoa dengan penuh keyakinan dan berharap pandemi ini dapat segera berakhir.

Karena itu, kita harus mempererat kesatuan hati untuk mendoakan ketenteraman diri dan juga dunia. Mendoakan ketenteraman dunia berarti mendoakan ketenteraman semua orang. Jangan tidak percaya. Kita harus menyadari pandemi ini serta menuju arah yang sama dengan tulus bervegetaris dan menghimpun kekuatan cinta kasih.

Wabah telah menyebar menjadi pandemi
Melakukan langkah pencegahan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain
Tulus bervegetaris dengan kesatuan hati dan tindakan
Bervegetaris demi ketenteraman dan keharmonisan bersama

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Maret 2020    
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 18 Maret 2020

Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -