Ceramah Master Cheng Yen: Tulus Mencurahkan Perhatian dan Bervegetaris Bersama

Kita bisa melihat ketulusan orang-orang. Di tengah ketulusan seperti ini, kita bisa merasakan keharmonisan. Kini masyarakat kita membutuhkan ketulusan seperti ini agar tercipta kekuatan keharmonisan untuk menahan perebakan wabah. Meski perebakan wabah sangat menakutkan, tetapi kita bisa melakukan antisipasi dengan meningkatkan kewaspadaan.

Salah satunya ialah dengan memperhatikan kebersihan diri. Saya merasa bahwa yang terpenting ialah waspada dan melindungi diri sendiri. Di mana virus penyakit ini berada, tiada orang yang tahu. Jadi, upaya pencegahan harus dilakukan dengan baik.

Kita hendaknya percaya pada arahan ahli dan sungguh-sungguh menerimanya. Kita harus percaya dan menerimanya. Terhadap pencegahan wabah, kita semua tidak paham. Namun, ada para ahli yang berfokus melakukan penelitian.

Demi kesehatan masyarakat, mereka memikul tanggung jawab dan bersungguh hati meneliti virus itu. Sebelum menemukan jalan keluar, mereka berharap setiap orang dapat melakukan antisipasi, meningkatkan kewaspadaan, melindungi diri sendiri, dan menjaga kebersihan. Jadi, kita harus percaya kepada para ahli dan mengikuti arahan mereka.

 

Langkah terpenting yang bisa diambil saat ini ialah mengikuti arahan para ahli. Meski virus penyakit sangat menakutkan, tetapi kita bisa melakukan antisipasi. Cara terbaik untuk melakukan antisipasi sudah saya katakan tadi. Namun, janganlah kita khawatir ataupun takut secara berlebihan. Melihat orang-orang begitu khawatir, takut, dan merasa tidak aman, para ahli khawatir mereka akan mengalami gangguan kecemasan, depresi, atau fobia. Manusia bisa mengalami gangguan psikologis jika merasa takut secara berlebihan.

Jadi, kita hendaklah menjaga kebersihan, memperluas pengetahuan umum, dan melakukan antisipasi. Kita bisa melakukannya sesuai arahan. Intinya, hati kita harus tetap tenang agar tidak mengalami depresi atau fobia serta tidak dipenuhi kecurigaan. Saat seseorang mengalami depresi, hatinya akan penuh kecurigaan dan setiap orang akan terlihat mencurigakan.

Jika masyarakat mengalami depresi, fobia, atau gangguan psikologis lainnya yang membuat hati orang-orang tidak tenang, maka akan muncul bencana lain di masyarakat. Karena itu, selain mengantisipasi penyakit fisik, kita juga harus menenteramkan hati. Untuk menenteramkan hati orang-orang, yang terpenting ialah rasa percaya. Kita harus percaya kepada para ahli dan mengikuti arahan mereka.

Kemudian, kita harus mencurahkan perhatian. Jika mendengar tentang orang yang dikarantina, kita tidak perlu merasa takut, malah harus memperhatikan mereka. Meski diri sendiri dikarantina, kita juga harus tetap tenang. Kita hendaknya bersyukur karena itu bertujuan untuk melindungi kita. Bukan hanya melindungi diri sendiri, itu juga untuk melindungi keluarga dan masyarakat kita. Itu bagaikan garis pengaman bagi masyarakat kita.

 

Jadi, kita hendaknya tenang dan bersyukur. Sesungguhnya, dikarantina bukan berarti terjangkit virus. Itu hanyalah langkah pencegahan untuk menjaga keselamatan orang-orang. Janganlah takut pada orang yang dikarantina. Sebaliknya, kita hendaknya memperhatikan, menyemangati, dan mendukung mereka agar mereka bisa dikarantina dengan tenang.

Setelah mereka keluar, kita harus menyelamati mereka karena mereka telah melewati sebuah ujian. Jadi, kita hendaknya mendukung mereka. Asalkan masyarakat kita bisa melakukan estafet cinta kasih seperti ini dan mengembangkan cinta kasih tanpa pamrih dalam interaksi antarmanusia, maka masyarakat akan tenteram.

Jadi, Bodhisatwa sekalian, jangan panik dan takut. Yang dikhawatirkan ialah rasa takut dan panik ini akan berkembang menjadi depresi, serangan panik, atau fobia. Jika demikian, konsekuensinya sungguh tidak terbayangkan. Kita hendaknya menenteramkan hati kita. Da Ai TV menyiarkan banyak berita positif di masyarakat kita, seperti curahan perhatian dan interaksi penuh cinta kasih. Menonton Da Ai TV bisa menenteramkan hati kita. Setiap orang hendaknya bisa menenteramkan hati diri sendiri.

Dalam melawan virus penyakit ini, kita harus memiliki keyakinan, menjaga kebersihan lingkungan, mengikuti arahan para ahli, serta saling memperhatikan, mengasihi, dan menghibur. Mengenai saling menghibur, Bodhisatwa sekalian, kita harus membudayakan saling menghormati dengan menjaga jarak.


Mengenai perebakan wabah kali ini, saya sungguh bersyukur kepada para insan Tzu Chi yang menyambut seruan saya untuk bervegetaris. Kita hendaknya mengonsumsi makanan yang bersih dan makanan yang paling bersih ialah makanan vegetaris. Saat ini, demi melindungi diri, pola makan vegetaris ialah yang teraman. Menaati sila berarti berdisiplin. Kita harus mengingatkan diri sendiri untuk bertutur kata baik dan jangan bertutur kata buruk, berbuat baik dan jangan membunuh makhluk hidup, serta membangkitkan pikiran baik. Kita harus menjaga perbuatan, ucapan, sekaligus pikiran kita.

Kita harus menjaga kemurnian hati kita. Kita mengonsumsi makanan yang bersih, yaitu makanan vegetaris, serta menjaga kemurnian hati kita dengan bertutur kata baik, berbuat baik, dan berpikiran baik. Dalam kurun waktu ini, kita tidak boleh berkata kasar pada orang lain ataupun membunuh makhluk hidup. Inilah bervegetaris dan menaati sila. Asalkan kita tulus dan bermawas diri, saya yakin cinta kasih ini dapat menenteramkan hati orang-orang.

Selain itu, kekuatan ini juga dapat menahan perebakan wabah kali ini. Setiap hari, saya berkata pada kalian bahwa saya sangat bersyukur atas partisipasi semua orang. Saat semua orang bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong, barulah gema doa kita yang tulus dapat menjangkau para dewa dan Buddha.

Waspada dan melindungi diri sendiri dengan mengikuti arahan para ahli
Saling memperhatikan dengan cinta kasih yang tulus
Semua orang menyambut seruan untuk bervegetaris
Menjaga perbuatan, ucapan, dan pikiran untuk melenyapkan kekeruhan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 7 Maret 2020  
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 9 Maret 2020
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -