Ceramah Master Cheng Yen: Turut Merasakan Penderitaan Orang Lain dan Memberikan Ketenangan


“Sebagian besar penerima alat bantu berada di lorong dan jalan kecil. Kami sering kali tidak menemukan lokasi mereka. Suatu kali, kami mencari rumah nomor 14 di Xinhua, tetapi warga sekitar tidak mengenal orang ini dan berkata bahwa tidak ada nomor 14. Namun, kami tidak menyerah dan harus menemukannya. Ternyata, kami harus masuk ke dalam sebuah gudang terlebih dahulu untuk menemukan rumahnya. Kami sungguh sedih melihat ada orang yang tinggal di tempat yang tidak diketahui oleh semua orang. Kami mendapatkan pengalaman yang luar biasa,”
kata Peng Wei-qing relawan Tzu Chi.

Buddha datang ke dunia untuk mengajarkan kita praktik Bodhisatwa. Bodhisatwa bukanlah rupang yang ada di belakang sana. Setiap orang yang ada di hadapan saya sekarang adalah Bodhisatwa. Di mana ada penderitaan, kalian akan muncul di sana dengan membawa bantuan. Bab Pintu Universal dari Sutra Teratai mengatakan bahwa di mana pun orang memohon bantuan, Bodhisatwa Avalokitesvara akan muncul di sana. Bukankah kita seperti itu?

Di mana pun ada yang membutuhkan, selama kita mendengar dan mengetahuinya, kita akan segera memberikan bantuan. Selama kita melihat ataupun mendapatkan laporan, kita akan berusaha menemukan orang yang menderita tersebut. Saya telah mendengar bagaimana kalian melewati berbagai lorong dan jalan demi menemukan lokasi penerima bantuan. Kalian sangat bersungguh hati dan tidak menyerah pada penerima bantuan. Bukankah kalian adalah Bodhisatwa dunia?

Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha datang ke dunia untuk mengajarkan praktik Bodhisatwa. Beliau mengatakan bahwa meskipun Bodhisatwa Avalokitesvara dan Bodhisatwa Ksitigarbha telah mencapai kebuddhaan di masa lampau, mereka datang kembali ke dunia ini untuk membimbing semua makhluk hidup. Karena itulah, saat ini kita sering melihat mereka dihormati di banyak keluarga. Intinya, kita harus mempelajari welas asih Bodhisatwa Avalokitesvara dan mempelajari keberanian Bodhisatwa Ksitigarbha.


Di antara para Buddha dan Bodhisatwa yang datang ke dunia, yang memiliki jalinan jodoh paling mendalam dengan kita ialah Bodhisatwa Avalokitesvara dan Ksitigarbha. Lihatlah, tim alat bantu Tzu Chi menerima setiap alat bantu yang telah lama dan rusak. Mereka menghargai sumber daya dengan membersihkan dan memperbaikinya.

“Demi memperbaiki alat bantu, kami terus belajar dengan tekun. Bulan ini, di Chiayi diadakan kelas perbaikan alat bantu. Kami berlima pergi ke Chiayi dengan satu kendaraan untuk mengikuti kelas. Kami belajar cara mengganti roda dan lainnya,” kata Guo Zhong-xing relawan Tzu Chi.

Mereka membersihkan alat bantu yang kotor secara menyeluruh hingga sangat bersih. Ada seorang relawan yang menyediakan tempat untuk menyimpan alat bantu sehingga di mana pun dibutuhkan, kita dapat mengirimkannya hingga ke tujuan. Berhubung mengkhawatirkan keselamatan warga lansia dalam berjalan, kita pun memasang pegangan untuk memastikan keselamatan mereka.

Komite Tzu Chi juga berkontribusi dalam membersihkan dan menyikat setiap sudut rumah mereka dari dapur hingga kamar tidur. Dari daerah selatan hingga utara Taiwan, seluruh relawan Tzu Chi yang telah dilantik dan relawan dalam pelatihan senantiasa memberikan bantuan kepada warga lansia. Ketika kalian merawat para lansia, saya merasa seolah-olah saya juga dirawat oleh kalian. Saya sungguh bersyukur.


“Nona Xu bekerja di Taipei. Ayahnya baru keluar dari rumah sakit setelah menjalani operasi. Hari pertama keluar rumah sakit, ayahnya tidur di sofa ruang tamu. Dia sungguh membutuhkan tempat tidur medis. Saat itu, saya memikirkan cara dan menghubungi Depo Daur Ulang Tzu Chi untuk menanyakan ketersediaan mobil. Setelah memastikan mobil tersedia, saya menghubungi Nona Xu dan berkata, ‘Jangan khawatir. Sore ini, saya akan mengirimkan tempat tidur medis ke rumahmu. Saya akan memastikan bahwa malam ini, ayah Anda tidak tidur di sofa.’ Ketika kami menyelesaikan misi kami, ibunya sangat tersentuh dan emosional. Tim kami pun ikut tersentuh,”
Wu Guo-hui relawan Tzu Chi.

Buddha berkata bahwa dunia ini bagaikan sebuah rumah yang sangat besar. Orang-orang di rumah besar ini seperti satu keluarga. Di rumah ini, terdapat penderitaan, kebahagiaan, kesedihan, kemiskinan, kekayaan, dan cinta kasih. Dunia ini adalah tempat berkumpulnya lima alam, yakni alam surga, alam manusia, alam neraka, alam setan kelaparan, dan alam binatang.

Di dunia ini, ada orang yang bahagia, ada yang menderita, ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang sehat, dan ada yang sakit. Inilah dunia. Semua makhluk hidup bersama di dunia ini. Dari lima alam ini, alam neraka, alam setan kelaparan, dan alam binatang merupakan alam rendah.

Saat ini, kita sungguh dipenuhi berkah karena dilahirkan sebagai manusia. Makhluk di alam surga tidak dapat memupuk berkah. Berkat berkah yang mereka ciptakan di masa lampau, mereka dapat menikmati berkah di alam surga. Namun, ketika berkah mereka habis, mereka masih memiliki karma dan akan kembali terlahir di alam lain. Terlahir di alam manusia ialah yang terbaik.


Ajaran Buddha mengatakan bahwa hanya di alam manusialah kita dapat menjalankan praktik Bodhisatwa dan mencapai kebuddhaan. Kita mendalami ajaran Buddha demi mencapai kebuddhaan dan kesadaran yang setara dengan Buddha. Untuk mencapai kesadaran yang setara dengan Buddha, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa. Bagaimana kita bisa mencapai kebuddhaan? Kita harus menumbuhkan rasa tidak sampai hati ketika melihat makhluk lain menderita dan bersumbangsih bagi mereka. Ketika melihat semua makhluk terselamatkan satu per satu, kita akan dipenuhi dengan sukacita.

“Mengirimkan alat bantu dapat memberikan sukacita yang tidak pernah kita rasakan sebelumnya. Ketika kita memberikannya kepada penerima bantuan, rasa syukur yang terlihat dari pandangan mata, tindakan, dan ucapannya membuat kita dipenuhi dengan kebahagiaan. Saya selalu menantikan hari untuk mengirimkan alat bantu,” kata Lü Ming-zhen relawan Tzu Chi.

Saya merasakan apa yang kalian rasakan. Ketika saya mendengarkan cerita kalian, saya ingin memberi tahu kalian bahwa saya merasakan hal yang sama dengan kalian. Membebaskan mereka dari penderitaan, membantu mereka kembali sehat dan gembira, dan memperbaiki kehidupan mereka memberi kita kebahagiaan terbesar dalam hidup. Bodhisatwa sekalian, saya telah mendengar dan menyaksikan bagaimana kalian bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia. 

Bodhisatwa muncul saat mendengar penderitaan
Menumbuhkan welas asih dan keberanian serta tidak menyerah pada kesulitan
Turut merasakan penderitaan orang lain dan memberikan ketenangan
Menjadi saksi keberadaan Bodhisatwa di dunia 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 02 November 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 04 November 2022
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -