Jaringan Cinta Kasih Bodhisatwa di Dunia

“Terima kasih atas hadiah cinta kasih yang telah kalian berikan bagi warga Ormoc, terutama nilai-nilai yang telah kalian tanamkan. Saya rasa itulah yang paling mereka butuhkan, yaitu nilai-nilai yang membimbing mereka dalam membangun kembali hidup mereka,” ucap Pastor Isagani Petilos pada peresmian penggunaan 150 unit rumah sementara di Filipina

“Saya berharap mereka mengadopsi visi Master Cheng Yen dalam membangun atmosfer kekeluargaan di sini. Saya berharap semua orang akan hidup bahagia dan dapat bekerja sama serta memperlakukan satu sama lain bagaikan satu keluarga,” tambah Violeta Codilla, istri Wali kota Ormoc.

“Master Cheng Yen, saya sungguh dibanjiri kebahagiaan karena saya akhirnya bisa pindah ke rumah ini,” ucap warga.

Di Ormoc, Filipina, kita selesai membangun rumah sementara bagi lebih dari seratus kepala keluarga. Mereka sangat berterima kasih dan tersentuh.  “Saya tidak pandai mengungkapkannya, tetapi saya sangat gembira. Jika hujan turun, saya bisa berteduh di dalam dan tidak akan kebasahan. Keluarga kami tidak akan terpisah lagi. Akhirnya kami bisa tinggal bersama. Kemarin malam, saat berbaring di tempat tidur dan melihat atap rumah, saya merasa terharu dan berbicara dalam hati, ‘Terima kasih, Tuhan, yang telah membawa banyak orang baik untuk membantu kami’,” ucap warga.

Inilah kekuatan cinta kasih. Mereka pernah mengalami terjangan Topan Haiyan yang menghancurkan rumah mereka. Selama lebih dari setahun pascabencana, mereka tidak memiliki tempat berteduh. Kini daerah itu membutuhkan 2.000 unit rumah. Karena itu, insan Tzu Chi di Filipina terus melanjutkan penyediaan rumah rakitan. Ini bukan demi apa-apa, hanya agar orang-orang yang menderita dapat memperoleh ketenangan dan kebahagiaan. Selain memberi kehidupan yang stabil, kita juga berharap mereka memiliki sandaran batin. Kita melihat pastor di sana memberikan pemberkatan bagi rumah-rumah warga. Karena mayoritas warga beragama Katolik, maka insan Tzu Chi juga berpartisipasi dalam upacara pemberkatan mereka. Selain terbebas dari penderitaan, kita juga berharap mereka memiliki sandaran batindan dapat hidup dengan stabil.  Semua ini membuat orang tersentuh.

Kita juga melihat anggota TIMA dari AS yang mengadakan baksos kesehatan di Honduras. Relawan Zhang Hong-cai telah berjuang keras selama bertahun-tahun untuk melindungi warga setempat yang menderita.  Dia benar-benar dapat merasakan penderitaan warga kurang mampu yang tak bisa berobat. Jadi, dia berkoordinasi dengan insan Tzu Chi Amerika Serikat. Para dokter anggota TIMA Amerika Serikat segera membentuk tim untuk pergi ke Honduras. Inilah kekuatan cinta kasih. Meski terpisah oleh jarak yang jauh, tetapi cinta kasih telah menghapus jarak itu. Tanpa membeda-bedakan suku bangsa, semua orang bersumbangsih dengan sukacita. Para pasien pun berterima kasih. Inilah keindahan di dunia.

Adakalanya, di tengah banyaknya pertikaian di dunia, melihat kehangatan cinta kasih seperti ini membuat kita bahagia. Ini sungguh merupakan kenikmatan. Jaringan Bodhisatwa semakin luas di dunia. Seperti yang saya katakan dalam ceramah pagi bahwa awan kebijaksanaan dapat menyelubungi dunia dan membawa kesejukan di tengah cuaca panas.

Kita juga melihat Malaysia. Ada sekelompok orang Taiwan yang berwisata ke Malaysia. Setelah bertamasya dengan gembira beberapa hari, tiba-tiba ketidakkekalan datang. Salah satu dari mereka, Bapak Teng, berjalan di antara dua bus yang masing-masing berada di depan dan belakangnya. Saat dia sedang lewat, bus pertama yang berada di depannya yang sudah berisi penumpang entah mengapa tiba-tiba mundur. Akibatnya, Bapak Teng ini mengalami luka serius di bagian kepala dan meninggal dunia.

Setelah insan Tzu Chi di Kuala Lumpur menerima berita ini, mereka segera bergerak untuk melakukan pendampingan dan mendoakan hingga proses kremasi selesai, hingga proses kremasi selesai,  lalu mengantar keluarganya pulang ke Taiwan. Setibanya mereka di Taiwan, relawan dari Malaysia menyerahkan kasus ini kepada relawan di Taiwan agar para relawan dapat terus mendampingi dan menghibur mereka. Ini adalah wujud cinta kasih di dunia. Kekuatan cinta kasih ini melampaui batas negara. Insan Tzu Chi dari negara yang berbeda menjalankan estafet cinta kasih berkesadaran ini. Keluarga Bapak Teng pun sangat berterima kasih. Banyak kisah-kisah kebajikan di dunia ini.

Sesungguhnya, insan Tzu Chi bukan hanya bekerja sama lintas negara. Para relawan di seluruh Taiwan juga saling berkoordinasi dalam menangani kasus. Contohnya, saat relawan di Chiayi menerima informasi tentang sebuah keluarga yang tinggal di Taipei membutuhkan bantuan, mereka meneruskannya kepada relawan di Taipei yang kemudian segera bergerak memberi perhatian. Keluarga yang tadinya sama sekali asing bagi insan Tzu Chi ini sudah insan Tzu Chi dampingi selama 7 tahun lebih dan kini mereka sangat dekat bagai keluarga yang dapat berbagi tentang apa saja. Mereka begitu dekat. Saat keluarga itu membutuhkan sesuatu, seperti tempat tidur elektrik untuk orang sakit, insan Tzu Chi pun menyediakannya dengan penuh cinta kasih.

Inilah cinta kasih yang paling hangat di dunia. Saat bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih, kita membutuhkan interaksi yang tulus. Apakah yang paling berharga, paling inspiratif, dan paling hangat dalam hubungan antarmanusia? Jawabannya adalah sumbangsih  yang penuh cinta kasih tanpa pamrih. Dengan begitu, barulah masyarakat akan harmonis. Semoga dalam hati setiap orang ada cinta kasih. Cinta kasih terkandung dalam sebersit niat kita. Namun, sebersit niat juga dapat mengandung kegelapan batin yang dapat mengacaukan pikiran kita. Dimulai dari sebersit niat, kita juga dapat menenangkan, menjernihkan, dan mendamaikan batin kita. Kita juga dapat menciptakan berkah bagi umat manusia. Semua ini bergantung pada sebersit niat kita.

Para warga pindah ke rumah sementara dengan sukacita

Para dokter TIMA memberi pelayanan di daerah terpencil

Jaringan cinta kasih Bodhisatwa memenuhi dunia

Mencurahkan perhatian tanpa terhalang batas negara

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 4 April 2015

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -