Master Cheng Yen Bercerita: Bersumbangsih dengan Sukacita untuk Menolong Dunia

“Semua petugas bekerja sama dengan masyarakat demi menjaga keamanan warga. Jadi, kami sangat menghargai dan berterima kasih atas bantuan dari berbagai lapisan masyarakat termasuk organisasi Anda yang telah membantu kami,” kata Susan, Personel Kepolisian Los Angeles.

“Masker ini kami kumpulkan sedikit demi sedikit, baik dua puluh maupun tiga puluh helai. Semuanya dikumpulkan dari banyak orang. Akhirnya terkumpul 744 helai masker. Kemarin kami sudah mengantarkannya ke Universitas California Selatan,” kata Wang Hui, relawan Tzu Chi.

“Sekarang kami sedang berada dalam perjalanan untuk mengantarkan masker ke rumah sakit agar para tenaga medis di garis depan tidak perlu khawatir atas persediaan masker dan keperluan medis lainnya,” ujar Liu Jin-sheng, relawan Tzu Chi.

“Hingga saat ini ada 300 pasien positif COVID-19, 110 orang di antaranya bergantung pada alat bantu napas. Kami tentu luar biasa sibuk. Semua bantuan sekecil apa pun sangat berarti bagi kami. Harap semuanya tinggal di rumah dan menjaga jarak fisik. Dengan begitu, barulah kita dapat lebih cepat mengendalikan wabah ini. Terima kasih banyak,” tutur dr. Liu Qing, Dokter UGD Flushing Hospital.

Setiap hari, dalam siaran berita, kita selalu mendengar kabar tentang kelangkaan masker serta wabah yang meliputi seluruh dunia. Kita semua harus menjaga diri sendiri. Karena itu, para relawan Tzu Chi memilih untuk membuat masker sendiri. Relawan yang bisa menggunakan mesin jahit, bisa menjahit, dan bisa membuat pola kini bergerak membuat masker.


Begitu pula para relawan di luar negeri, seperti Malaysia, Filipina, dan Amerika Serikat. Mereka semua juga bergerak membuat masker. Setelah mempelajari caranya, mereka mengerjakannya di rumah. Kini semakin banyak relawan yang mempelajarinya lewat internet. Sebagian relawan, meski tidak bisa keluar, tetap bisa mengerjakannya di rumah. Mereka tetap dapat membantu.

Selain menjalankan kewajiban untuk menjaga diri, para relawan juga memikirkan cara untuk melindungi orang lain. Setiap orang perlu perlindungan. Karena itu, kini para relawan membuat masker. Selain itu, relawan Tzu Chi Filipina berkata bahwa pada saat ini banyak warga kurang mampu tidak memiliki pekerjaan karena wabah kali ini berdampak besar bagi ekonomi. Banyak pabrik berhenti beroperasi. Jadi, para relawan segera menyalurkan bantuan kebutuhan sehari-hari. Saya memuji mereka,

"Benar, inilah yang harus dilakukan. Warga tidak memiliki pekerjaan sehingga tidak punya penghasilan. Segera bantu mereka memenuhi kebutuhan hidup. Kalian jalankan semaksimal mungkin, kami semua akan mendukung,” kata Chen Xin-ying, relawan Tzu Chi.

Jadi, saat ini semua orang harus mengembangkan cinta kasih dan harus kembali menggalang cinta kasih dan ketulusan semua orang. Harap kalian semua ingat bahwa kita harus menggalang cinta kasih yang besar karena kita tidak tahu berapa lama wabah akan berlangsung. Tidak cukup jika ketulusan hanya diucapkan lewat mulut. Cinta kasih yang tulus harus dipraktikkan lewat sumbangsih nyata.

Mulanya saya hanya mengimbau semua orang untuk mawas diri dan tulus. Kini, saya harus mengatakan bahwa setelah wabah ini berlalu, kita juga harus bersumbangsih bagi orang-orang yang kurang mampu di seluruh dunia. Kini kita harus bertindak nyata untuk bersumbangsih. Jadi, kita harus benar-benar mawas diri dan tulus. Jangan biarkan cinta kasih memudar. Jangan biarkan ketulusan membeku. Saat ini kita harus meningkatkan ketulusan.


Saat ini, merasa takut saja tak ada gunanya. Kita harus membangkitkan ketulusan hati untuk bersumbangsih dengan cinta kasih. Kita harus membuang kerisauan dan bersumbangsih dengan sukacita. Buanglah kerisauan dan noda batin. Jangan lagi ada ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Kini, bukan hanya berusaha meredam wabah, kita juga harus memikirkan orang-orang yang menderita dan menolong mereka yang telah lama berada dalam kemiskinan. Kita harus mengerahkan kekuatan cinta kasih. Ini sangatlah penting.

Jadi, sebagai insan Tzu Chi, kini kita harus mulai menyerukan agar orang-orang tidak hanya berusaha meredam wabah dengan menyalurkan masker atau kebutuhan medis, melainkan juga mulai melakukan persiapan untuk menyalurkan bantuan kebutuhan hidup bagi yang membutuhkan. Jadi, saya terus mengatakan bahwa wabah kali ini adalah sebuah bencana besar. Namun, bencana besar ini juga membawa pelajaran besar bagi kita. Ini sungguh merupakan pelajaran besar.

Selain menyalurkan bantuan demi meredam wabah, kita juga harus memberi bantuan bagi mereka yang mengalami kelaparan. Singkat kata, banyak hal yang harus kita lakukan. Wabah kali ini juga menjadi tantangan besar bagi Tzu Chi. Karena itu, kita semua harus mengembangkan cinta kasih.

Pertama, kita harus menjaga diri sendiri dan meningkatkan kedisiplinan. Kita juga hendaknya mengingatkan semua orang untuk rajin mencuci tangan, tetapi juga menghargai air. Air harus dihargai. Cara untuk menghargai air ini harus kalian sebarkan. Saat menyabuni tangan, tutup keran airnya. Cara seperti ini harus kita sebarkan.


Kita juga harus mengajak semua orang untuk bervegetaris. Dengan bervegetaris, barulah kita bisa memperbaiki kondisi. Bencana begitu sering terjadi. Satu-satunya cara meredam bencana ialah mengurangi makan daging dan bervegetaris. Apakah bervegetaris begitu sulit? Bervegetaris itu mudah sekali. Mengapa begitu sulit untuk mengubah pola makan?

Lihatlah pengusaha ini. Jika ada kemauan, tidak ada yang sulit. Sebelum mengubah orang lain, beliau terlebih dahulu mengubah diri sendiri. Bagi saya, ini bergantung pada niat.

“Saat saya memutuskan untuk bervegetaris, malam harinya saya harus pergi menghadiri jamuan. Saya hanya makan nasi putih, tahu, dan kacang. Apakah itu sulit? Itu mudah sekali. Yang paling berharga ialah niatnya itu,” kata Lin Kun-wang, seorang pengusaha.

Begitu pola pikirnya berubah, beliau terus mempertahankannya. Beliau tidak terpengaruh oleh jamuan makan. Usahanya tetap berjalan. Beliau tetap memimpin para karyawannya dan mengajak mereka untuk turut bervegetaris.

“Kolesterol saya agak tinggi. Setelah Bos mengajak kami bervegetaris, saya memeriksakan diri kembali. Hasilnya, kolesterol saya menurun,” kata Wang Xiu-mei, seorang karyawan pabrik.

Bervegetaris sungguh bermanfaat dan tidak merugikan. Bervegetaris pasti bermanfaat bagi kesehatan tubuh, bagi keselarasan iklim, juga bermanfaat dalam meredam wabah kali ini. Semua ini tak habis dikatakan. Harap semua bersungguh hati dan tulus. Perbanyaklah perkataan baik dan jangan lupauntuk menyosialisasikan pola hidup vegetaris.

Bersama-sama menjaga diri dan tetap bersumbangsih
Menggalang ketulusan cinta kasih dan membuang kerisauan
Memperbanyak kata-kata baik dan sosialisasi vegetarisme
Memperhatikan dan menolong warga kurang mampu

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 April 2020            
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 3 April 2020
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -