Melatih Diri Bersama-sama dan Saling Bersyukur

Saya sering berkata bahwa semakin banyak orang, maka akan semakin ramai. Di ladang pelatihan Hsinchu ini, sungguh ada banyak relawan. Kalian harus ingat bahwa di sini adalah ladang pelatihan diri, bukan tempat untuk mengadakan kegiatan. Di sini adalah tempat pelatihan diri. Jadi, tujuan kita datang ke sini adalah untuk melatih diri. Karena itu, saya berharap setiap orang yang datang ke sini bisa belajar menerima satu sama lain. Oleh karena itu, saya terus mengimbau setiap orang untuk bekerja sama dengan harmonis, bersikap penuh pengertian, berpuas diri, mengenal rasa syukur, dan bertoleransi. 

Saya yakin setiap orang di sini bisa berinteraksi dengan penuh rasa syukur, penuh hormat, dan penuh cinta kasih. Dengan memiliki hati yang bersyukur, kita akan tahu untuk menghormati orang lain. Tujuan pelatihan diri kita hanya satu. Apakah itu? Satu kata, Cinta kasih. Jadi, kita ingin mengembangkan cinta kasih bagi semua orang di masyarakat serta ingin mengasihi semua orang di dunia ini. Untuk memiliki cinta kasih, kita harus terlebih dahulu memiliki rasa hormat. Jika tidak tahu menghormati orang lain, bagaimana kita bisa mengasihi mereka? Untuk memiliki hati penuh cinta kasih dan penuh hormat, terlebih dahulu kita harus memiliki rasa syukur. Saat membangkitkan hati penuh rasa syukur, itu berarti kita menghormati mereka. Saat orang lain merasa dihormati, mereka akan rela bekerja sama dengan kita. Jika antarsesama bisa berinteraksi dengan penuh cinta kasih dan hormat, maka kekuatan cinta kasih akan menjadi besar. Dengan demikian, kita dapat berdedikasi bagi semua orang di dunia. 


Sesungguhnya, Buddha datang ke dunia demi satu tujuan penting. Beliau menggunakan berbagai cara untuk berbagi ajaran dengan kita agar kita bisa membangkitkan cinta kasih guna berdedikasi bagi semua orang di dunia. Inilah tujuan dari pelatihan diri kita. Jadi, fungsi dari ladang pelatihan ini adalah untuk mewariskan ajaran Buddha kepada setiap orang. 

Bodhisatwa sekalian, saya berharap kalian bisa berkunjung dari rumah ke rumah untuk mengajak semua orang agar menjadi donatur. Dengan demikian, kita bisa membawa berkah ke rumah setiap orang dan membantu mereka membangkitkan sebersit niat baik setiap hari. Saya sering berkata bahwa sebersit niat baik bisa melenyapkan bencana. Kita harus membuat mereka memahami Tzu Chi dan membuat mereka berkesempatan untuk memahami kebenaran sehingga secara alami, mereka bisa mengubah bahaya menjadi berkah. Kita harus membuat setiap orang memiliki cinta kasih di dalam hati, saling menghormati, dan saling memperhatikan. 


Saling bersyukur, menghormati, dan cinta kasih hanya terdiri atas lima kata yang singkat, tetapi ia bisa mengembangkan manfaat yang sangat besar. Namun, jika kita tidak menjangkau orang-orang dan tidak berinteraksi dengan mereka, bagaimana kita bisa membuka pintu hati mereka? Untuk membuka pintu hati setiap orang, kita harus berkunjung dari rumah ke rumah untuk mengetuk pintu hati mereka. Kita harus membuka pintu hati mereka agar cinta kasih dapat masuk ke dalam hati mereka sehingga Dharma juga bisa meresap ke dalam hati mereka. Dengan memiliki Dharma di dalam hati, mereka bisa belajar saling menghormati dan bersyukur. Jadi, saya berharap kalian bisa menggalang donatur yang tak terhingga dan menciptakan berkah yang tiada batas. 

Namun, untuk mewariskan Dharma, kita harus menerima Dharma terlebih dahulu. Selain membimbing diri sendiri, kita juga harus membimbing orang lain. Untuk itu, kita harus mendalami semangat Mahayana. Semangat Mahayana bukanlah melatih diri secara tertutup, melainkan harus berani menerima Dharma, lalu menyerapnya ke dalam hati, serta mempraktikkannya lewat tindakan dengan cara terjun ke tengah umat manusia. Oleh karena itu, saya terus mengimbau setiap orang untuk menyerap Dharma ke dalam hati. Dharma bagaikan air yang bisa membersihkan noda batin kita. Kita harus lebih bersungguh hati untuk menyelami Dharma yang bagaikan air. Dharma sungguh bisa melenyapkan noda dan kegelapan batin kita. Itulah sebabnya Dharma disebut bagaikan air. 


Dharma yang saya babarkan juga demikian. Ini karena ajaran Jing Si juga bagaikan air yang sangat jernih dan bagaikan sumsum tulang manusia. Air Dharma bisa membersihkan noda batin manusia. Semoga setelah noda batin dibersihkan, kita bisa menyerap air Dharma dan mengubahnya menjadi sumsum Dharma. Sumsum tulang manusia berfungsi untuk memproduksi sel darah, sedangkan sumsum Dharma bisa menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita. Jadi, sebelum memiliki sumsum Dharma, kita harus terlebih dahulu melenyapkan noda batin dengan air Dharma. 

Dari kehidupan ke kehidupan, kita terus menambah noda batin di dalam hati. Sesungguhnya, sejak terlahir ke dunia ini, batin kita sudah tidak sehat karena kita membawa kegelapan dan noda batin yang terakumulasi dari kehidupan ke kehidupan hingga ke kehidupan ini. Di kehidupan ini, kita memiliki jalinan jodoh baik dan berkah sehingga bisa terlahir sebagai manusia dan bisa mendengar Dharma. Terlebih lagi, kita juga memiliki jalinan jodoh untuk menyelami inti dari ajaran Buddha. 

Intinya, kalian semua adalah murid saya. Kalian harus bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia dengan hati yang bersih tanpa noda dan penuh ketekunan dalam melatih diri. Inilah harapan saya terhadap kalian. Saya juga berharap setiap orang dapat menyerap Dharma ke dalam hati. Setiap hari, saya sangat bersungguh hati agar hati semua orang bisa menyatu dengan Dharma. Oleh karena itu, kalian juga harus bersungguh hati. Mendengar Dharma sangatlah penting. 


Saya juga mendengar kalian memperhatikan para pasien di rumah sakit di Hsinchu. Kalian pergi ke sana untuk menenangkan hati para pasien. Ini sangat tidak mudah. Dari sini terlihat bahwa Tzu Chi telah mendapat pengakuan dari banyak orang. Kalian juga pergi ke lembaga pemasyarakatan untuk menjernihkan hati para narapidana dengan menggunakan air Dharma agar mereka bisa menyerap Dharma ke dalam hati. Bodhisatwa sekalian, saya sangat berterima kasih kepada kalian yang telah menjaga rumah bagi semua insan Tzu Chi ini dengan begitu baik. Kalian sepenuh hati melindungi ladang pelatihan ini sehingga tempat ini bisa penuh dengan cinta kasih yang bersih tanpa noda dan semua orang di sini bisa saling bersyukur dan saling menghormati. Sungguh, saya sangat berterima kasih kepada kalian. 

Saya berharap kalian bisa terus menggenggam niat baik ini dan mempertahankannya hingga selamanya. Saat suatu niat baik timbul, kita harus mempertahankannya hingga selamanya. Semoga dengan dukungan dan perhatian dari semua orang, ladang pelatihan di Hsinchu ini bisa membimbing lebih banyak orang pintar menjadi orang yang bijaksana. Semoga orang yang bijaksana bisa semakin bertambah serta berkah dan keluhuran bisa semakin meluas. Jadi, kita harus mengembangkan berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan.

 

Melatih diri bersama-sama dan saling bersyukur

Kebajikan dapat mengubah bahaya menjadi berkah

Memiliki sumsum Dharma di dalam hati setelah membersihkan noda batin

Memiliki hati yang bersih tanpa noda dan rajin menggarap ladang batin

 

Link video (teks Mandarin dan Inggris): Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Juni 2014

Sumber: DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Rita, Yuni

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -