Melihat Keindahan dan Kebajikan Tenaga Medis

“Saat mata tidak bisa melihat dengan jelas, saya merasa sangat putus asa. Pascaoperasi, saya bisa melihat segala sesuatu dengan terang, tidak seperti penglihatan saya sebelumnya yang buram. Daya penglihatan saya pulih berkat pertolongan kalian. Kini saya bisa kembali membantu lebih banyak orang. Saya sangat berterima kasih kepada para tenaga medis. Mereka sungguh banyak membantu saya,” ucap pasien dari baksos kesehatan di Filipina. 

“Kami sangat senang bisa membantu. Kami sudah banyak menangani kasus seperti ini. Bagi kami, ini adalah proyek seumur hidup,” jawab anggota TIMA Filipina. 

Kita dapat melihat para dokter yang mengemban misi mereka dan memberi pelayanan dengan penuh cinta kasih. Sungguh, di dunia ini, apakah yang paling berharga? Yang paling berharga adalah kehidupan. Tanpa adanya kehidupan, seberapa banyak harta yang dimiliki juga tiada gunanya. Kehidupan adalah yang paling berharga di dunia ini. Bagaimana cara kita melindungi kehidupan? Dibutuhkan dokter, perawat, apoteker, teknisi laboratorium, dan lain-lain. 


Kita membutuhkan sistem pengobatan yang sangat lengkap agar saat ada orang menderita penyakit, tim medis bisa segera melenyapkan penderitaan mereka. Pada saat menderita penyakit, kita sungguh sangat membutuhkan pengobatan dari para tenaga medis. Selain mengobati penyakit fisik, para dokter juga mengobati batin pasien. Jadi, para pasien sungguh membutuhkan pelayanan kesehatan dari dokter yang penuh kesungguhan hati dan cinta kasih. Ini membuat para pasien merasakan kehangatan  dan melihat adanya harapan. 

Bahkan meski pasien sudah berada dalam kondisi kritis, dengan adanya cinta kasih dari dokter dan perawat, hati pasien bisa merasa lebih tenang dan damai. Ditambah lagi dengan pendampingan para relawan kita, para pasien bisa lebih merasa tenang serta membuka hati untuk melepaskan penderitaan akibat rasa takut. Mereka bisa lebih merasakan kekuatan cinta kasih di dunia. Ini semua harus dimulai dari manusia. Dokter adalah manusia, perawat juga adalah manusia. Setiap orang memiliki profesi masing-masing. Namun, ada dokter berpikir, "Saya adalah dokter, pasien harus mendengar semua kata saya." Karena itu, nada bicara dan sikap mereka menjadi tidak baik. Pasien sudah menderita karena sakit, tetapi masih harus melihat mimik wajah  dan menerima nada bicara yang keras dari dokter dan perawat. Pikirkanlah, bukankah ini membuat penderitaan pasien semakin bertambah? Penderitaan mereka sungguh bertambah. 


Selain menderita akibat penyakit fisik, sikap dingin dari tenaga medis membuat mereka semakin menderita. Karena itu, kita harus bisa mengubah profesi kita menjadi misi. Kita harus menganggap upaya menyelamatkan kehidupan manusia sebagai sebuah misi. Dari dalam lubuk hati, kita harus memiliki semangat misi sebagai dokter dan perawat. Untuk itu, dibutuhkan kamp budaya humanis. Saat seseorang memilih untuk menjadi dokter, tekad awal mereka adalah ingin menolong orang dan mengembangkan cinta kasih. Inilah tekad awal para tenaga medis. Pelatihan budaya humanis bertujuan untuk mengingatkan mereka pada tekad awal. 

Kini mereka akan memulai karier untuk menjadi dokter atau perawat. Mereka akan menghadapi pasien. Karena itu, melalui pelatihan budaya humanis, mereka bisa menyatukan tekad agar saat bekerja di lingkungan yang sama, setiap orang bisa mengembangkan tekad awal masing-masing. Tekad awal itu adalah semangat misi. Kita harus menggunakan kehidupan kita untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Melindungi kehidupan, kesehatan, dan cinta kasih adalah tekad setiap tenaga medis. 

RS Fuding sungguh telah mencapai hal ini. Kita dapat melihat setiap kali mengadakan pelatihan untuk para perawat baru, mereka selalu sangat rapi dan indah. Mereka juga mengadakan upacara penobatan para perawat. Selain itu, mereka juga mengikuti kelas budaya humanis untuk menunjukkan rasa syukur dan hormat kepada para perawat senior. Menghormati perawat senior dan menghargai profesi mereka adalah moralitas dalam bekerja. Lihatlah para perawat itu. Mereka sungguh indah. Di lingkungan yang luas itu, para perawat yang memiliki kesatuan tekad berkumpul. Inilah yang terjadi di RS Fuding, Tiongkok. Lihatlah betapa indahnya lingkungan itu. 


Kita juga melihat para pemimpin yang penuh dengan cinta kasih. Dimulai dari mantan Kepala RS Ji hingga kini Kepala RS Li, mereka terus mewariskan semangat cinta kasih. Bukankah dalam ceramah pagi saya berkata bahwa kita membutuhkan orang untuk mengemban semangat Mahayana? Dengan demikian, baru Dharma bisa diwariskan, jalan tidak terputus, dan semangat tidak lenyap. Lihatlah, di dalam kamp budaya humanis itu, Kepala RS Li menyajikan makanan secara langsung. Inilah teladan nyata. Dia memberi bimbingan bukan lewat ucapan, tetapi melalui gerakan tubuhnya. Dia memberi bimbingan lewat teladan nyatanya. Siapa yang tidak tersentuh melihat ini semua? Siapa pun yang melihatnya pasti merasa tersentuh. 

Inilah misi para dokter. Intinya, melihat barisan yang begitu indah, saya percaya bahwa jika setiap orang bisa seperti itu, maka akan tercipta Tanah Suci di dunia. Jika hati setiap orang bisa tersucikan, maka dunia akan sangat damai dan setiap orang akan menjadi Bodhisatwa dunia.  Singkat kata, kita harus bekerja keras untuk merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia. Sungguh, dunia ini sangat membutuhkan himpunan kekuatan cinta kasih untuk melenyapkan penderitaan. 

Saya sungguh berterima kasih kepada insan Tzu Chi dari berbagai negara yang memiliki satu tekad yang sama. Selain para tenaga medis, para relawan kita  juga memegang peran penting. Setiap kali kita bergerak untuk mengadakan baksos kesehatan di luar negeri atau di wilayah terpencil, para relawan kita selalu turut memberi dukungan untuk menyelesaikan misi. Mereka selalu memberi penghiburan dengan penuh cinta kasih. Kita sungguh bisa melihat keindahan di dunia.

  

Memberi teladan baik dalam dunia pengobatan 

Menghormati dan melindungi kehidupan 

Menjaga dan mempertahankan tekad awal 

Melenyapkan penderitaan dan bersumbangsih dengan penuh sukacita

  

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 8 September 2014.

 

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -