Membangkitkan Cinta Kasih dan Kebijaksanaan untuk Menciptakan Keharmonisan
Saya sangat bersyukur karena Badai Tropis Linfa bergerak agak menyimpang dari perkiraan sehingga wilayah daratan tetap aman dan tenteram. Namun, setelah ini masih ada dua badai. Karena itu, setiap orang di Taiwan harus mawas diri, berhati tulus, dan meningkatkan kewaspadaan. Setiap orang harus membangkitkan ketulusan. Tidak peduli dua badai tersebut akan bergerak ke mana, kita berharap ia dapat berlalu tanpa mendatangkan bencana bagi daratan. Untuk itu, setiap orang harus mawas diri dan tulus. Contohnya terjangan Badai Tropis Linfa. Berhubung warga di wilayah selatan Taiwan sangat percaya dengan prakiraan cuaca, maka upaya antisipasi badai segera dilakukan di Kaohsiung dan Pingtung. Berhubung mereka telah melakukan persiapan karena takut akan terjadi bencana, maka badai itu berlalu tanpa membawa bencana. Jadi, kita sungguh harus mawas diri, tulus, dan takut pada kekuatan alam yang begitu besar. Kekuatan umat manusia sangatlah kecil. Namun, saat niat buruk terhimpun, karma buruk yang tercipta sangatlah besar. Pada masa kekuatan baik dan buruk saling tarik-menarik ini, kita harus bersungguh hati untuk membina ketulusan hati. Sesungguhnya, dunia ini penuh dengan bencana.
Di California, Amerika Serikat, kekeringan selama empat tahun berturut-turut telah menyebabkan lebih dari 12,5 juta pohon mati kekeringan. Bahkan pohon besar seperti ini pun tidak bisa bertahan hidup di tempat yang dilanda kekeringan. Jika pohon saja tidak bisa bertahan hidup, apalagi manusia. Sungguh, kita harus mawas diri dan tulus. Dalam keseharian, kita harus menghargai air. Kita harus sangat bersungguh hati. Kini empat unsur alam menjadi tidak selaras dan kondisi iklim juga sangat ekstrem. Beberapa wilayah dilanda kekeringan, sedangkan beberapa wilayah lainnya dilanda banjir. Hidup di dunia ini, untuk menciptakan berkah atau bencana, semuanya bergantung pada perbuatan kita.
Bencana bisa terjadi jika kita bertutur kata buruk, melakukan kejahatan, dan berpikiran tidak baik. Semua itu merugikan diri sendiri sekaligus orang lain. Selain merugikan diri sendiri dan orang lain, ia juga akan menyebabkan ketidakselarasan dan ketidakkekalan di dunia ini. Contohnya insiden ledakan di Taiwan kali ini. Insiden ini terjadi dalam sekejap, tetapi para korban luka-luka harus melewati masa-masa sulit yang panjang. Bukan hanya para korban luka-luka, para tenaga medis juga harus sangat bekerja keras. Terlebih lagi, para orang tua dan keluarga korban.
Contohnya Bapak Liu dari Nantou. Kini anaknya diopname di Taipei. Namun, kini adalah saat untuk memanen anggur. Apa yang harus dia lakukan? Setelah mengetahui hal ini, relawan Tzu Chi berjanji kepadanya untuk membantunya memanen anggur. Jadi, kemarin mereka mulai memanen anggur. Hasil panen anggur sekitar 2.000 kardus. Lalu, relawan Tzu Chi dan orang-orang yang penuh cinta kasih membelinya untuk dibagikan kepada rumah sakit yang menerima korban luka bakar sebagai wujud terima kasih kepada para tenaga medis yang telah bekerja keras. Selain itu, mereka juga membagikannya kepada para keluarga pasien.
“Cinta kasih dan perhatian yang kami terima sangat bermakna bagi kami. Inilah kehangatan di dunia ini. Semoga kekuatan kebajikan ini dapat menyemangati para tenaga medis dan doa kita yang tulus dapat membawa manfaat bagi para korban luka-luka. Semoga mereka bisa selamat dan penderitaan mereka bisa teringankan. Kita berusaha membuka pintu hati mereka, menyemangati mereka, dan menghibur mereka sekaligus keluarga mereka,” ucap Xu Yi-min, Wakil kepala bagian keperawatan. Ini semua bisa dilakukan oleh orang-orang yang penuh cinta kasih di masyarakat. Sungguh, cinta kasih bisa membawa kehangatan.
Melihat relawan Tzu Chi Taichung, saya merasa sangat tersentuh. Tahun lalu, saat saya pergi ke Taichung, mereka melaporkan tentang sebuah kasus. Ada sebuah keluarga yang orang tuanya sudah lama bercerai. Berhubung menderita gangguan jiwa, sang ibu pun dibawa ke panti perawatan. Karena itu, di dalam keluarga itu hanya tinggal seorang kakak dan adiknya. Sang kakak menderita gangguan perkembangan dan sang adik tidak memiliki pekerjaan. Saat melakukan survei kasus, relawan Tzu Chi mendapati bahwa entah sejak berapa puluh tahun yang lalu, sebuah pohon beringin tumbuh di samping rumah mereka. Akar udara pohon tersebut telah menjuntai hingga menjangkau genting. Akar udara pohon itu menjalar lewat celah-celah genting dan membuat genting-genting terangkat. Entah sudah berapa lama hal ini terjadi. Selain itu, akar pohon tersebut juga menjalar di tembok rumah dan menembus tembok tersebut. Akar pohon itu sudah sangat besar.
Para relawan kita ingin memperbaiki rumah itu. Sejak akhir tahun lalu, mereka berulang kali pergi ke sana untuk memperbaiki rumah tersebut. Mereka perlahan-lahan memanjat ke atap untuk menebang pohon itu dan melepaskan genting. Potongan demi potongan genting mereka turunkan satu per satu. Setiap kali, sekitar 60 relawan pergi ke sana. Di antara mereka, juga ada yang berusia 70 hingga 80 tahun. Pada awal tahun ini,rumah tersebut telah selesai diperbaiki. Selain itu, saat akan masuk rumah baru, sang ibu juga dijemput kembali ke rumah. Anak-anak dibimbing untuk berbakti kepada orang tua. Lalu, para relawan kita juga terus menyemangati kedua anak itu. Kini mereka berdua sudah bekerja. Meski demikian, mereka tetap membutuhkan perhatian jangka panjang.
Inilah kehidupan di dunia ini. Relawan Tzu Chi berada di setiap tempat untuk menolong orang yang membutuhkan bantuan. Lihatlah rumah yang rusak dan hanya tersisa satu kamar akibat akar pohon yang menjalar. Entah sudah berapa tahun mereka hidup seperti itu. Namun, kini rumah tersebut telah diperbaiki dan terlihat seperti rumah baru. Lihatlah bagian dalam rumah, ini sungguh suatu awal yang baik. Saya berharap setiap orang dapat membangkitkan cinta kasih seperti ini. Semoga setiap orang bisa mengembangkan cinta kasih untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, menyucikan hati manusia, dan menciptakan dunia yang aman dan tenteram.
Bencana dan berkah di dunia ini bersumber dari pikiran manusia
Bermawas diri dan berdoa dengan tulus untuk menciptakan karma baik kolektif
Ketidakkekalan dan penderitaan merupakan cobaan di dunia ini
Menciptakan Keharmonisan dengan Cinta Kasih dan Kebijaksanaan
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 8 Juli 2015