Membangkitkan Cinta Kasih di Tengah Masyarakat

Kita bisa melihat insan Tzu Chi Malaysia mengadakan kunjungan kasih setiap bulan. Mereka memulai hari dengan mendengarkan ceramah pagi. Setelah itu, mereka mulai mengatur rute kunjungan kasih dan lain-lain. Ini merupakan kegiatan rutin mereka setiap bulan. Ini sungguh membuat orang merasa tersentuh. Mereka sangat tekun dan bersemangat. Lewat kegiatan ini, mereka dapat menyadari berkah setelah melihat penderitaan. Mereka juga semakin memahami ajaran Buddha dan semakin membangkitkan cinta kasih dan welas asih. Buddha berkata bahwa hidup ini penuh dengan penderitaan.

Di mana letak penderitaannya? Insan Tzu Chi pergi melihatnya sendiri. Ada orang yang terlihat dalam keluarga kekurangan, ditambah lagi menderita penyakit. Keluarga seperti itu sungguh mengalami penderitaan yang tak terkira. Untungnya, ada insan Tzu Chi yang merupakan penyelamat mereka. Meski demikian, insan Tzu Chi juga berterima kasih kepada keluarga itu karena telah menunjukkan penderitaan kepada mereka.

Sebagian penerima bantuan menderita penyakit fisik dan batin. Jika kita hanya mengobati penyakit fisiknya tanpa memperhatikan kerisauan yang tengah dihadapinya, maka akan membuat kondisi penyakitnya semakin lama semakin parah. Orang yang memiliki kesempatan bersumbangsih adalah orang yang paling memiliki berkah. Dapat membantu orang lain adalah hal yang sangat membahagiakan. Setelah melihat kondisi orang lain, kita hendaknya menyadari berkah sendiri. Setelah itu, kita harus tahu untuk bersumbangsih. Setelah bersumbangsih, kita akan memperoleh kegembiraan yang sesungguhnya.

Pada saat bersumbangsih, kita jangan takut bekerja keras dan jangan takut menghadapi kesulitan. Pada saat ingin bersumbangsih bagi sesama, kita harus melewati berbagai rintangan. Setelah melewati berbagai rintangan dan melihat senyuman penerima bantuan, kita juga akan merasakan kegembiraan. Seperti yang sering saya katakan bahwa senyuman yang terindah adalah senyuman pasien. Wajah pasien yang riang gembira adalah senyuman yang terindah. Meski misi amal Tzu Chi penuh dengan rintangan, tetapi kita tetap maju selangkah demi selangkah untuk memberi bantuan bagi banyak orang. Saat melihat penderitaan mereka teringankan, hati kita akan dipenuhi sukacita.

Ini karena kita telah mengatasi rintangan. Untuk mencapai semua itu, kita harus membangun ikrar dan tekad agung. Kita harus berpegang teguh pada tekad untuk terus melangkah maju. Inilah cara untuk memperoleh kegembiraan yang sesungguhnya. Melihat begitu banyak orang yang mendapatkan bantuan, kita merasakan sukacita dalam Dharma. Saya sering memuji insan Tzu Chi di seluruh dunia. Selain membantu orang yang membutuhkan, mereka juga menumbuhkan kekayaan batin. Selain bersumbangsih tanpa pamrih, mereka juga menginspirasi warga kurang mampu untuk membangkitkan kekayaan batin. Jika orang kurang mampu bisa membantu sesama, maka suatu hari nanti, mereka pasti dapat terbebas dari kemiskinan dan menjadi orang yang mampu menolong orang lain.

Karena itu, insan Tzu Chi meneladani Bodhisatwa yang rendah hati dan bersumbangsih tanpa pamrih. Selain bersumbangsih tanpa pamrih, mereka juga berterima kasih kepada penerima bantuan. Setelah membungkukkan badan untuk mengucapkan terima kasih, kita dapat melihat senyuman penerima saat menerima bantuan dari kita.

Inilah penghiburan dan makna terbesar yang kita peroleh setelah bersumbangsih. Karena itu, akhir-akhir ini saya terus mengulas tentang “Makna dari bersumbangsih setiap hari.” Sesungguhnya, yang kita peroleh bukan hanya itu. Kita juga telah menaburkan benih yang baik ke dalam ladang batin setiap orang. Kita bukan hanya menyelamatkan kehidupan mereka, tetapi juga membimbing mereka untuk menumbuhkan kebijaksanaan dan menggarap ladang berkah.

Melihat pencapaian insan Tzu Chi, saya merasa sangat gembira. Kita juga bisa melihat penyaluran bantuan yang pernah kita lakukan. Kita pernah membantu pembangunan gedung sekolah, membantu para siswa, dan keluarga yang membutuhkan. Kini kita dapat melihat kehidupan para penerima bantuan kita berubah cemerlang setelah mendapatkan bantuan. Mereka yang dahulu menerima bantuan dari kita, Orang yang dahulu menerima bantuan dari kita, kini telah mendonasikan celengan bambu mereka yang terisi penuh. Inilah hasil bimbingan kita.

Di pangkalan militer, para personel tentara juga mengadopsi celengan bambu. Ada pula organisasi Islam yang turut mendukung kegiatan Tzu Chi. Saya sungguh merasa gembira. Saya selalu bersyukur kepada orang-orang di seluruh dunia yang telah mencurahkan cinta kasih untuk menyelamatkan semua makhluk. Sama halnya dengan program Da Ai TV yang telah disiarkan ke seluruh dunia. Melalui pancaran satelit, orang-orang di seluruh dunia dapat menonton Da Ai TV.

Selain itu, kita juga bisa melihat tokoh asli dari drama Da Ai TV yang keluar untuk berbagi pengalaman mereka. Ini telah menyucikan hati para penonton. Lihatlah, mereka berbicara lewat konferensi video. “Kakak Xiao-yan. Saya sangat senang. Anda memberi dukungan yang besar kepada saya. Saya sering mengatakan bahwa meski fisik kita sakit, tetapi batin kita jangan sampai sakit. Jika batin kita sakit, maka kita akan rugi besar. Kita harus berani. Kita harus menggunakan keteguhan tekad kita untuk melawan penyakit. Sekarang saya sudah mempelajari ilmu ini dari Anda,” ucap seorang penonton melalui konferensi video.

“Menurut saya, Da Ai TV telah mengubah kehidupan Anda. Da Ai TV telah mengubah hidup saya. Master juga telah mengubah diri saya. Kalian juga telah membawa perubahan besar bagi saya. Saya sangat berterima kasih kepada kalian,” jawab relawan tersebut.

Lihatlah, mereka dapat berbincang-bincang dan saling memberi dukungan. Lihatlah, dengan jarak yang begitu jauh, mereka juga dapat saling berkomunikasi. Apakah ini adalah “kekuatan batin”? Sungguh, ini adalah “kekuatan batin”. setiap orang memiliki kemampuan untuk saling berkomunikasi. Kita cukup menggunakan hati yang tulus untuk menjalankan segala hal.

Seiring berjalannya waktu, kita dapat memperluas ruang cakupan kita. Berkat kemajuan teknologi, kini kita bisa berkomunikasi dengan orang yang berada di tempat yang jauh. Inilah “kekuatan batin” yang dimiliki setiap orang. Setiap orang memiliki kebijaksanaan hakiki yang setara dengan Buddha. Jadi, Da Ai TV dapat mewakili kita membabarkan Dharma. Semua kegiatan yang dilakukan insan Tzu Chi dapat diketahui orang-orang di seluruh dunia. Selain mengetahuinya, mereka juga berusaha mencari cara untuk membimbing lebih banyak orang. Ini semua berkat kekuatan cinta kasih.

 

Memperkuat akar kebajikan lewat misi amal

Menumbuhkan cinta kasih dan welas asih

Menerapkan ajaran Buddha dalam keseharian

Memupuk  kebijaksanaan demi menanam berkah

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 06 November 2014

 

Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -