Memberi Pelayanan dengan Kesatuan hati

Kemarin adalah ulang tahun ke-15 RS Tzu Chi Guanshan dan ulang tahun ke-16 RS Tzu Chi Yuli. Kita bisa melihat para staf medis kita yang dipimpin oleh kepala rumah sakit menuju wilayah pegunungan dan pedesaan. Mereka keluar rumah sakit dan menuju wilayah yang miskin dan terpencil dengan melintasi gunung dan bukit. Mereka melakukan kunjungan secara berkala setiap minggu ke rumah para warga. Kegiatan ini dimulai oleh dr. Chiu Chao-jong dari RS Tzu Chi Guanshan. Meski dia telah meninggal dunia akibat penyakit lever yang dideritanya, tetapi para staf medis kita tetap meneruskan semangatnya dan terus menuju wilayah pegunungan secara berkala.

Selain memberikan pelayanan medis bagi warga di wilayah pegunungan, kita juga mengantarkan makanan yang bergizi dan barang kebutuhan lainnya bagi mereka. Kita tidak hanya memberikan pelayanan medis dan mengantarkan barang kebutuhan bagi mereka, tetapi juga membantu para lansia dan orang yang berketerbatasan gerak membersihkan lingkungan tempat tinggal. Jika ada orang yang sakit dan tidak ada orang yang dapat membantu mereka untuk bangun ataupun duduk, maka kita akan memberikan ranjang pasien elektrik kepada mereka untuk memudahkan mereka.

Misi Tzu Chi selalu dijalankan dengan tulus. Kita menjalin kasih sayang yang tulus dengan semua makhluk. Melihat sumbangsih yang penuh cinta kasih ini, bagaimana bisa kita tidak tersentuh? Demikian pula dengan RS Tzu Chi Yuli. Di bawah bimbingan Kepala RS Chang, para dokter juga bersumbangsih dengan tulus. Kita bisa melihat dua dr. Li. Melihat bahwa kota kecil ini kekurangan tenaga medis, mereka pun memutuskan untuk mendedikasikan diri di Yuli guna mengisi kekurangan tenaga medis di sana. Namun, dr. Li Sen-jia yang berusia 77 tahun mendapati bahwa dirinya menderita adenokarsinoma paru pada beberapa tahun yang lalu.

Meski demikian, dia tidak melepaskan pekerjaannya begitu saja. Di samping menjalani pengobatan, dia tetap bersiteguh untuk bersumbangsih ke wilayah-wilayah terpencil untuk merawat orang-orang yang menderita. Dia sangat berani. Meski menderita penyakit, dia bagaikan nakhoda kapal. Asalkan ada perahu yang sangat kukuh, maka dia akan tetap mengemudikannya dan menyeberangkan semua makhluk ke pantai kebahagiaan.  “Meski sedang sakit, saya tidak boleh langsung tumbang begitu mengetahui penyakit saya. Jadi, saya termasuk orang yang optimis,” ucapnya.

Potensi kebajikannya telah sepenuhnya dikembangkan. Bersumbangsih demi orang yang menderita membuat pikirannya terbebas dari kerisauan. Setiap hari, dia hidup dengan bahagia dan ceria. Dia terus berada di Yuli untuk melindungi warga setempat dan warga di wilayah pegunungan. Para staf medis dan staf administrasi kita juga demikian. Jadi, meski Yuli dan Guanshan merupakan kota kecil yang agak terpencil, tetapi di sana, para staf kita juga berusaha merawat para warga di wilayah pegunungan dan pedesaan. Inilah kekuatan cinta kasih yang dapat membangkitkan kekayaan batin dalam kehidupan kita. Saya berharap setiap orang dapat saling menyemangati dan saling membantu dengan penuh cinta kasih.

Kita juga bisa melihat Healey International Relief Foundation dari AS. Beberapa hari yang lalu, presiden mereka datang ke Hualien dan menandatangani nota kerja sama dengan Tzu Chi untuk menyalurkan bantuan ke Afrika Barat. Ini karena penyebaran virus Ebola di Sierra Leone, Afrika Barat sudah sangat parah. Negara tersebut juga sangat miskin dan sarana pengobatan yang dimiliki sangat terbatas. Selain itu, warga setempat juga kekurangan barang kebutuhan sehari-hari. Dengan penuh ketulusan, pihak Healey International Relief Foundation berkunjung secara khusus dari AS ke Taiwan untuk bekerja sama dengan Tzu Chi.


Ada pula seorang warga Sierra Leone di AS yang berharap bisa membantu para warga di kampung halamannya. Dia juga berkata bahwa dia pasti menerapkan budaya humanis Tzu Chi dan menggunakan hati yang tulus untuk mengantarkan semua barang bantuan ke tangan orang yang paling membutuhkan.Ini adalah kebaikan hati Master Cheng Yen. Ini sangat luar biasa. Ini sungguh dapat menyelamatkan nyawa orang. Di sini ada sarung tangan, masker, ranjang pasien, dan banyak pakaian pasien, terutama untuk pasien perempuan. Jadi, kami sangat berterima kasih,” ucapnya. 

Saya juga sangat berterima kasih. Kita bisa melihat berbagai jenis peralatan medis dimuat ke dalam sebuah peti kemas ukuran 20 kaki. Dari Taiwan, kita juga mengirimkan tempat tidur lipat dan nasi Jing Si. Barang-barang ini telah tiba di Sierra Leone. Jadi, dua yayasan bekerja sama untuk bersumbangsih bagi negara yang tengah dilanda penderitaan akibat penyebaran virus Ebola.

Kita juga bisa melihat di Filipina terjadi kebakaran besar pada awal bulan Maret yang menghanguskan lebih dari 5.000 unit rumah. Berhubung banyak keluarga yang terkena dampak, insan Tzu Chi Filipina sangat bersungguh hati untuk melakukan survey dan mendata korban bencana satu per satu. Pada tanggal 13 dan 14 Maret, selama 2 hari itu, kita mengadakan 3 kali pembagian barang bantuan. Kita bisa melihat semua penerima bantuan sangat bersyukur dan duduk dengan tertib. Mereka semua bersedia menjadi orang yang kaya batinnya. Mereka berharap dapat menciptakan berkah bagi dunia.

Mereka juga menanam sebutir benih kebajikan dengan menyumbangkan koin, baik 10 sen maupun 50 sen. Mereka sangat bahagia karena mampu bersumbangsih seperti ini. Sikap hormat kita yang penuh kebijaksanaan telah membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi mereka. Betapa berharganya cinta kasih yang bajik ini. Sifat hakiki manusia adalah bajik. Siapa yang tidak memiliki cinta kasih? Setiap orang memiliki cinta kasih. Jika dapat mengembangkan kekuatan cinta kasih, kita akan lebih bahagia.

Jika orang yang hidup aman dan tenteram dapat membantu orang yang menderita dan membutuhkan bantuan, itu merupakan berkah terbesar. Dengan menjadi orang yang paling memiliki berkah dan paling kaya batinnya, barulah kita bisa membantu orang yang membutuhkan bantuan. Selain harus bersumbangsih tanpa pamrih, kita juga harus bersyukur karena kita dapat hidup aman dan tenteram. Berkat himpunan kekuatan cinta kasih dari semua orang, barulah kita bisa menuntaskan misi kita untuk menolong sesama. Inilah kehidupan orang yang kaya cinta kasih dan memiliki kekayaan batin.

Staf misi kesehatan Tzu Chi mencurahkan perhatian ke wilayah terpencil

Melindungi warga dengan kesatuan tekad

Bersatu hati dan bergotong royong untuk menyalurkan bantuan bencana

Menuntaskan misi bersama untuk menolong setiap orang di seluruh dunia

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 16 Maret 2015

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -