Memberikan Pendidikan Moral yang Nyata dan Giat Menciptakan Berkah

Kita bisa melihat seluruh wilayah yang tertutup debu dan pasir akibat terjangan badai pasir. Ini sungguh tidak baik untuk kesehatan manusia. Ini juga telah menimbulkan ketidakleluasaan dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga bisa melihat masyarakat kita. Kehidupan yang berada justru menimbulkan banyak masalah sampah. Bukan hanya sampah di darat yang menumpuk, bahkan sampah-sampah di laut juga sangat banyak. Setiap hari, ada sekitar 10 ton sampah yang terbawa arus air laut hingga ke tepi pantai. Arus air laut Tiongkok selalu membawa sampah-sampah dari laut ke Kinmen. Sehari ada dua kali masa pasang besar. Jadi, setelah kami selesai membersihkannya, masa pasang besar air laut berikutnya akan kembali membawa sampah baru lagi.

Sebagian besar sampah-sampah ini adalah sampah plastik yang tak bisa terurai hingga ribuan tahun lamanya. Ini bisa menimbulkan kerusakan besar bagi bumi. Namun, kita bisa melihat para relawan daur ulang melindungi bumi dengan sepenuh hati dan penuh cinta kasih. Bukankah semangat pelestarian seperti ini pantas mendapatkan dukungan? Lihatlah barang-barang yang dikumpulkan di setiap posko daur ulang kita. Barang-barang itu bisa merusak bumi jika terkubur di dalam tanah karena ia tak terurai hingga ribuan tahun lamanya. Namun, jika didaur ulang, barang-barang itu menjadi sangat berharga.

Barang-barang itu bisa didaur ulang menjadi berbagai produk yang sangat berkualitas. Kita juga bisa melihat Posko Pendidikan Daur Ulang Neihu. Melihat relawan kita memanfaatkan teknologi saat mengadakan pameran daur ulang, saya sungguh kagum dan tersentuh. Relawan Lin sudah meraih gelar doktor. Meski bukan mengambil jurusan ilmu lingkungan hidup, tetapi dia sering menjadi pemandu di posko pendidikan daur ulang.

Kami ingin meminta Anda untuk memberi makanan kepada sapi. Ini makanannya? Ya. Mengapa sapi di layar televisi bisa menari? Karena setelah makan, sapi merasa sangat gembira. Bukankah saya sudah memberinya makan? Mengapa ia masih sangat lapar? Kalau begitu diberi makan sebutir lagi. Sebutir lagi? Perut sapi akan mengembang dan mulai membuang angin. Ini karena setelah makan, sapi akan mengeluarkan gas metana. Gas metana merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global.

Lihatlah rancangan-rancangan di sana. Mereka juga memperlihatkan proses dalam mendaur ulang botol plastik. Di lokasi pameran, ada sebuah mesin yang berukuran mini. Setelah botol plastik digunting menjadi potongan-potongan kecil, ia lalu dilebur menjadi butiran kecil. Kemudian, butiran kecil itu diolah lagi menjadi serat plastik. Gabungan dari 72 serat plastik bisa membentuk seutas benang. Ini bisa dilihat di posko pendidikan daur ulang kita. Berkat perkembangan teknologi, sampah-sampah bisa didaur ulang kembali menjadi berbagai produk.

Lihat, inilah kesungguhan hati para relawan. Dengan sepenuh hati, mereka memikirkan berbagai cara untuk membuat lebih banyak orang memahami konsep pelestarian lingkungan. Tidak ada hal yang mereka sembunyikan. Inilah yang disebut memberi bimbingan tanpa membeda-bedakan. Di tempat yang begitu sederhana, mereka berusaha menunjukkan bahwa barang-barang itu masih bisa didaur ulang. Dengan bantuan teknologi, barang-barang itu bisa didaur ulang dan digunakan kembali.

Mereka membimbing setiap orang tanpa membeda-bedakan. Mereka ingin setiap orang memahaminya. Tidak ada hal yang mereka rahasiakan dari orang lain. Inilah yang saya ulas dalam ceramah pagi hari ini. Buddha selalu berbagi ajaran yang sama, tidak peduli yang mendengar hanya satu orang ataupun banyak orang. Buddha tidak pernah membeda-bedakan apakah seseorang itu kaya atau miskin. Beliau selalu berusaha membabarkan ajaran-Nya kepada setiap orang.

Bukankah para relawan di posko pendidikan daur ulang kita juga demikian? Jika setiap orang mengerti, barulah pelestarian lingkungan bisa digalakkan. Jadi, kita menggunakan metode yang berbeda-beda untuk membimbing anak kecil, orang dewasa, dan para pengusaha yang berkunjung ke posko pendidikan daur ulang. Mereka memberikan bimbingan sesuai dengan usia pengunjung. Tindakan mereka sungguh pantas dipuji. Dengan kesatuan tekad, mereka bersumbangsih bagi bumi dan manusia. Tindakan mereka benar atau salah? Saya yakin di dalam hati setiap orang sudah memiliki jawabannya.

Semoga bumi dan kehidupan semua orang dapat aman, tenteram, dan bahagia. Kini, orang yang hidup kekurangan dan menderita sangatlah banyak. Di Yordania, ada banyak warga Badui yang hidup kekurangan. Mereka sungguh tidak berdaya. Kita bisa melihat insan Tzu Chi setempat membangkitkan kekuatan cinta kasih. Mereka menempuh jarak sejauh ratusan kilometer menuju wilayah gurun untuk membagikan barang bantuan kepada warga kurang mampu. Kita bisa melihat setiap anak di sana sangat menggemaskan. Namun, mereka juga tidak berdaya.

Beruntung, ada orang-orang penuh cinta kasih yang senantiasa memperhatikan mereka. Sesungguhnya, orang berada yang hidup di sana juga tidak sedikit. Jika mereka bisa berpola hidup hemat dan cukup makan 80 persen kenyang, maka mereka juga dapat menyisihkan 20 persen untuk membantu orang yang kurang mampu. Alangkah baiknya jika setiap orang bisa membangkitkan sedikit cinta kasih. Saya berharap setiap orang dapat hidup aman, tenteram, dan sehat selalu di tengah masyarakat yang harmonis. Inilah berkah yang sesungguhnya. Antarmanusia hendaknya saling membantu.

Kita bisa melihat di sebuah desa di wilayah pegunungan di Indonesia, ada sebuah jembatan gantung di atas aliran sungai yang deras. Saat anak-anak melewatinya, jembatan itu terus bergoyang. Ini sangat berbahaya. Karena itu, insan Tzu Chi memutuskan untuk membangun kembali jembatan gantung itu. Setelah mengetahui hal ini, pihak militer setempat juga sangat mendukung. Mereka juga menyatakan bahwa mereka akan mengerahkan personel untuk membantu pembangunan.

Kita bisa melihat mereka begitu bersungguh hati dan berinisiatif menghimpun kekuatan cinta kasih. Bahkan pihak militer pun bersedia memberi bantuan tenaga. Melihat pihak militer dan masyarakat bekerja sama untuk bersumbangsih demi para warga desa di wilayah pegunungan, saya sungguh merasa kagum kepada mereka. Cinta kasih merupakan kebahagiaan terbesar. Dengan hati penuh cinta kasih, kita dapat menuju satu arah tujuan yang sama.

Setiap orang bisa bersumbangsih dengan uang dan tenaga serta memperoleh sukacita darinya. Setelah bersumbangsih, kita akan merasakan sukacita. Setiap orang bisa merasakannya. Asalkan kita bersumbangsih, kita pasti akan merasakan sukacita.

 

Pasir beterbangan akibat kekeringan

Memiliki pemahaman yang mendalam tentang bencana akibat masalah sampah

Membagikan barang bantuan di Yordania dan memahami kebenaran dari penderitaan

Membangun kembali jembatan gantung di sebuah desa di wilayah pegunungan

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 16 April 2015

 

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -