Memperhatikan Semua Makhluk, Bersatu Hati untuk Berdoa

Tanggal 13 Agustus 2000, RS Tzu Chi Dalin mulai beroperasi. Pembangunannya diselesaikan dengan penuh kerja keras. Pada saat itu, Menteri Kesehatan Chang Po-ya datang ke Hualien dan berkata bahwa daerah Yunlin dan Chiayi sangat membutuhkan sarana pengobatan. Tahun itu, ketua badan legislatif Chiayi, bupati, serta camat Dalin juga berkunjung ke Hualien dan berkata bahwa mereka berharap Tzu Chi bisa membangun sebuah rumah sakit seperti RS Tzu Chi Hualien di daerah Yunlin dan Chiayi.

Selama kunjungan itu, perkataan dari seorang ketua badan legislatif membuat hati saya tergerak. Beliau berkata, "Master Cheng Yen, tolonglah kami. Kami sangat membutuhkan rumah sakit seperti ini karena di tempat kami sangat kekurangan sarana pengobatan. Saat ada sanak keluarga yang sakit, kami harus mengantar mereka berobat ke tempat lain." Adakalanya, mereka yang berangkat untuk menjenguk keluarga yang sakit, karena panik dan khawatir, malah mengalami kecelakaan di jalan tol dan meninggal. Mereka sudah meninggal sebelum menjenguk keluarga mereka. Hati saya  terguncang mendengar perkataan tersebut.

Karena itu, saya memutuskan membangun rumah sakit di sana. Saya berharap dapat menghemat uang untuk membeli tanah untuk membangun rumah sakit. Jika tidak, maka saya sungguh tidak sanggup. Saya berharap pemerintah dapat menyediakan sebidang tanah untuk saya. Karena itu, mereka mengajak saya melihat beberapa bidang tanah hingga akhirnya saya menemukan sebidang tanah sekarang ini. Luas tanah itu mendekati luas tanah yang kita butuhkan. Saya berkata bahwa saya membutuhkan tanah seluas 20 hektar, sedangkan luas tanah itu adalah 18 hektar lebih.

Seorang anggota komite kita, A-jing pulang ke rumah dan berkata kepada ayah mertuanya, “Master Cheng Yen membutuhkan 20 hektar lahan, tetapi luas lahan itu hanya sekitar 18 hektar lebih. Itu tidaklah cukup. Apakah kita boleh menyumbangkan lahan kita?" Ayah mertuanya yang sekarang setiap hari menyiapkan teh bagi setiap orang di rumah sakit berkata, “Meski lahan kita disumbangkan, itu masih tidak cukup.” A-jing berkata, “Kita bisa membujuk tetangga kita dan membeli tanah mereka untuk disumbangkan ke Tzu Chi.”       

Sungguh, mereka mengatasi berbagai kesulitan demi membantu saya mendapatkan tanah lebih dari 20 hektar. Itu terjadi pada tahun 1991. Pada tahun 2000, RS Tzu Chi Dalin mulai beroperasi. Hari ini adalah ulang tahun RS Tzu Chi Dalin yang ke-14. Saya sangat berterima kasih kepada staf medis kita yang selalu mengutamakan semangat cinta kasih. Pada tahun 2001, ketika sedang mempersiapkan peringatan ulang tahun pertama RS Tzu Chi Dalin, topan Toraji menerjang Taiwan. Karena itu, semua orang memusatkan perhatian untuk menyalurkan bantuan.

Lalu, pada tahun 2009, sebelum peringatan Ultah RS Tzu Chi Dalin, Taiwan kembali diterjang topan Morakot. Karena itu, para staf medis kita kembali memusatkan pikiran untuk memberikan bantuan. Tahun ini, untuk memperingati Ultah RS Tzu Chi Dalin, Kepala RS Lai mengajak wakil kepala RS, para dokter, dan lain-lain untuk membantu orang yang membutuhkan. Mereka memperingati ulang tahun RS Tzu Chi Dalin dengan cara mengajak setiap orang menyadari berkah setelah melihat penderitaan. Beberapa hari ini, mereka juga melakukan jogging bersama. Semua ini telah menunjukkan betapa dekatnya hubungan mereka. Semoga setiap orang bisa melihat kekuatan Taiwan.

Hari ini adalah hari ulang tahun ke-14 RS Tzu Chi Dalin. RS Tzu Chi Dalin sudah beroperasi selama 14 tahun. Para staf medis kita juga sangat menjaga kelestarian lingkungan. Mereka mengadakan sosialisasi untuk menyadarkan orang-orang tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Inilah semangat budaya humanis kita dalam misi kesehatan. Banyak sekali hal yang patut kita syukuri. Saya berterima kasih kepada semua Bodhisatwa Tzu Chi yang telah menjadi relawan di RS Tzu Chi dalam jangka waktu yang panjang ini. Para dokter dan perawat di RS Tzu Chi juga mengungkapkan rasa syukur mereka dengan cara mempersembahkan teh, memijit, dan lain-lain. Setiap orang merasa sangat gembira.

Semua insan Tzu Chi adalah satu keluarga. Intinya, banyak sekali hal yang ingin saya katakan. Saya juga berterima kasih kepada para relawan, baik yang berasal dari Kaohsiung maupun daerah lain untuk ikut memberi bantuan secara bergiliran. Selama beberapa hari ini, relawan kita sudah mengunjungi lebih dari 10.000 keluarga dan mulai mendata bantuan apa saja yang dibutuhkan setiap keluarga. Selanjutnya kita harus lebih berhati-hati. Ini karena kita mulai melakukan kunjungan dari tempat yang aman. Awalnya, kita mulai melakukan kunjungan dari tempat yang aman. Seiring berjalannya waktu, area berbahaya yang semula ditutup, sekarang mulai dibuka, dan relawan kita akan mulai mengunjungi area tersebut. Untuk itu, mungkin kita harus lebih mengerahkan hati dan tenaga.

Kemarin, lebih dari 1.350 relawan Tzu Chi membagi diri dalam 337 kelompok. Setiap kelompok harus mengunjungi beberapa keluarga. Kemarin, dalam satu hari, mereka telah mengunjungi 2.745 keluarga. Walaupun kemarin turun hujan deras yang membuat perjalanan mereka semakin sulit, tetapi mereka telah berhasil mengatasi kesulitan tersebut.

Hingga kini, mereka telah mengunjungi lebih dari 10.000 keluarga. Saya sungguh sangat berterima kasih. Semakin hari semakin banyak orang yang mendaftarkan diri untuk turut membantu. Kita juga melihat para anggota Tzu Ching juga secara bergiliran turut berpartisipasi. Begitu pula dengan anak muda dan murid sekolah menengah setempat. Salah satu murid sekolah berkata, “Kami membuat sedikit roti untuk para tentara dan relawan Tzu Chi karena mereka telah membantu kami membersihkan lingkungan. Kami merasa sangat gembira karena bisa memberikan roti kepada mereka. Hanya ini yang bisa kami lakukan, tetapi setidaknya ini dapat menambah energi mereka.”

Yang lebih menggembirakan adalah melihat orang-orang yang terkena bencana dan mengalami trauma melihat orang-orang yang terkena bencana dan mengalami trauma juga mulai keluar perlahan-lahan untuk membantu relawan Tzu Chi mengantarkan makanan hangat. Banyak orang yang melihat keindahan Taiwan yang berasal dari cinta kasih para warganya dan kontribusi yang tulus dari setiap orang.

Kemarin, saya melihat di Kaohsiung Arena, digelar sebuah acara doa yang sangat khidmat. Acara itu diselenggarakan oleh Fo Guang Shan. Berbagai pemuka agama bergabung untuk memanjatkan doa dengan hati yang tulus. Mereka berdoa dengan tulus semoga para korban yang meninggal bisa memperoleh kedamaian. Sekarang yang paling penting adalah para keluarga korban bisa tetap merasa tenang. Semoga pascabencana, setiap orang bisa bangkit kembali, melepaskan masa lalu, dan bekerja keras untuk masa depan. Inilah harapan kita semua. Semoga sendi kehidupan di Kaohsiung bisa segera pulih dan kondisi cuaca bisa segera stabil agar upaya pemulihan bisa cepat selesai dan hati setiap orang bisa tenang kembali.

Saya sangat berterima kasih kepada para relawan Tzu Chi. Saya telah melihat bayangan Bodhisatwa dalam diri kalian. Semua orang sudah melihatnya. Saya berterima kasih dan mendoakan kalian. Pahala kalian sungguh tak terhingga. Tim medis RS Tzu Chi Dalin selalu mempertahankan tekad awal Bertekad dan bergerak untuk memperhatikan semua makhluk hidup Semua orang bersatu hati untuk berdoa bagi Kaohsiung semoga upaya pemulihan kota Kaohsiung bisa segera selesai

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 13 Agustus 2014

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -