Menciptakan Karma Baik Kolektif

Penyesalan yang terlihat di dunia ini sungguh banyak. Pikiran manusia yang tidak selaras bisa mendatangkan penyesalan yang besar, menimbulkan penderitaan masyarakat, dan menyebabkan ketidakseimbangan iklim. Kita bisa melihat kebakaran hutan yang diikuti oleh hujan lebat bisa menyebabkan tanah longsor. Ini karena hutan yang lebat telah terbakar. Saat turun hujan deras, stuktur pegunungan tak kuat lagi menahan air sehingga terjadilah tanah longsor. Inilah ketidakselarasan unsur alam. Bencana ini terjadi akibat ketidakselarasan unsur api yang diikuti oleh ketidakselarasan unsur air. Kehidupan manusia sungguh tidak kekal. Namun, semua bencana bersumber dari akumulasi karma buruk kolektif semua makhluk dalam kehidupan sehari-hari.

Pada zaman sekarang ini, karma buruk kolektif dan Lima Kekeruhan telah mengakibatkan ketidakselarasan unsur alam. Bagaimana kita bisa menyelaraskan iklim dan menciptakan lingkungan hidup yang aman? Satu-satunya cara adalah dengan menenangkan hati manusia. Jika hati manusia tenang, maka kehidupan di bumi juga akan aman dan tenteram. Jika hati manusia tidak tenang, maka bencana akibat ulah manusia dan bencana alam akan kerap terjadi.

Kita bisa melihat kehangatan insan Tzu Chi yang bagaikan Bodhisatwa dunia. Kita juga bisa melihat laporan berita tentang peletakan batu pertama yang diadakan oleh Tzu Chi di Ya’an beberapa hari lalu. Jalinan jodoh ini bermula pada tanggal 20 April tahun lalu saat Ya’an diguncang gempa bumi. Saat itu, banyak rumah dan sekolah yang runtuh. Itu juga merupakan sebuah bencana besar. Insan Tzu Chi tetap menginjakkan kaki di sana untuk menenangkan hati banyak orang. Kita meredakan rasa trauma anak-anak hingga mereka dapat kembali tersenyum dan membuka hati. Saat orang tua tengah sibuk menyelamatkan barang-barang mereka dari rumah yang rusak, mereka dengan tenang menitipkan anak-anak mereka untuk dijaga oleh Tzu Chi. Kita bisa melihat anak-anak di sana yang semakin hari semakin menampakkan senyuman. Mereka bahkan mulai bernyanyi. Mereka juga bisa semakin memahami kerja keras orang tua mereka.

Upaya kita selama beberapa waktu itu sungguh membuat orang tersentuh. Namun, gempa tersebut menyebabkan banyak gedung sekolah yang runtuh. Meski pemerintah setempat telah memberi banyak bantuan, tetapi proyek pembangunan kembali gedung sekolah masih membutuhkan waktu. Karena itu, kita menerima tiga proyek pembangunan kembali gedung sekolah di sana. Ini semua sungguh penuh kehangatan. Antarmanusia hendaknya saling membantu tanpa memedulikan jarak. Karena itu, di mana pun orang membutuhkan bantuan, kita harus memanfaatkan kesempatan untuk membantu mereka. Kita harus lebih banyak menjalin jodoh baik dan menciptakan karma baik.

Demikianlah cara kita menciptakan berkah dalam hidup ini. Jika langkah kita berjalan menyimpang sedikit saja, maka kita akan menciptakan karma buruk. Begitu karma buruk tercipta, maka konsekuensi yang ditimbulkan tidak akan ada habisnya. Jika setiap orang menciptakan berkah dan karma baik, maka masyarakat akan harmonis. Dengan menjalin jodoh baik, orang-orang akan gembira melihat kita dan begitu pula sebaliknya. Bukankah hubungan antarmanusia seperti ini sangat indah? Intinya, ini bisa tercipta berkat kekuatan cinta kasih.

Kita juga bisa melihat Kepala RS Poon di RS Tzu Chi Guanshan. Dia selalu memberikan pelayanan kesehatan dengan penuh semangat misi. Dia bersiteguh menjadi dokter demi menyelamatkan pasien. Menurut saya, dia adalah orang yang sangat luwes. Dia selalu melakukan praktik nyata dan melaksanakan apa yang diucapkannya. Dia adalah orang yang suka membantu, selalu mengutamakan kebutuhan pasien, dan tidak takut bekerja keras. Asalkan pasien bisa mendapatkan perawatan yang baik, dia selalu berusaha semaksimal mungkin. Dia berkata bahwa wilayah perkotaan sudah ada banyak dokter. Meski wilayah pedesaan juga membutuhkan dokter, tetapi jarang ada orang yang ingin pergi ke sana.

Karena itu, dia memilih untuk mendedikasikan diri di daerah terpencil. Masalah yang paling sering kami hadapi adalah pada setiap akhir bulan, ada banyak sif yang kosong karena tidak ada dokter jaga. Jika tidak ada urusan lain, dia selalu berinisiatif untuk menjadi dokter jaga. Setelah dihitung-hitung, dia bisa menjadi dokter jaga sebanyak 10 hari dalam sebulan. Dia pasti sangat kelelahan karena harus bekerja selama 24 jam. Lalu, pada keesokan harinya, dia masih harus membuka praktik. Dia telah berada di Guanshan selama 13 tahun. Dia menganggap kota kecil itu bagai rumahnya sendiri. Dia selalu merawat pasien dengan ramah. Tentu saja, kita juga harus berterima kasih kepada istrinya yang terus mendukungnya dari belakang dan bersedia mendampinginya di Guanshan.

Dia tidak hanya memperhatikan para warga di Guanshan, tetapi juga memberi pelayanan kesehatan kepada warga di sekitar sana. Seminggu sekali, dia pergi ke wilayah pegunungan dan wilayah pedesaan. Dia menganggap para lansia di sana bagai orang tuanya sendiri. Dia sangat mengasihi mereka. Pada saat berkunjung, dia selalu mengajak para dokter dan perawat untuk membantu membersihkan tubuh para lansia. Dia selalu mengantarkan obat untuk mereka, membantu mengganti obat, mengganti selang nasogastrik, dan lain-lain. Semua itu dilakukannya dengan penuh cinta kasih. Dia juga bekerja sama dengan biarawati Katolik untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dia menjalin kerja sama yang erat dengan gereja setempat dan biarawati Katolik. Saat RS milik biarawati Katolik membutuhkan bantuan, Kepala RS Poon akan memberi dukungan yang sangat besar kepada mereka.

Inilah cinta kasih. Dedikasinya yang penuh cinta kasih membuatnya sangat dikasihi oleh warga setempat. Pemerintah setempat juga memberinya penghargaan atas dedikasinya dalam memberikan pelayanan di bidang kesehatan. Melihatnya bersedia melindungi kesehatan para warga di sana, saya merasa sangat tenang. Dia berdedikasi dengan penuh cinta kasih. Selain dr. Poon, sesungguhnya seluruh staf RS, meliputi dokter, perawat, apoteker, dan lain-lain, semuanya sangat bersedia memperhatikan para lansia dan keluarga berpendapatan rendah di sana. Mereka sangat bersedia untuk bersumbangsih.

Inilah keindahan hidup ini. Inilah kehidupan yang benar, bajik, dan indah. Bukankah kehidupan seperti ini membuat kita merasa tenang dan damai? Kita selalu punya pilihan dalam hidup ini. Saat orang-orang yang baik bekerja sama sebagai tim, maka akan tercipta Tanah Suci di dunia dan membuat masyarakat hidup harmonis dan penuh cinta kasih. Ini semua bergantung pada sebersit niat.

 

Buah karma terus mengikuti kita di dunia yang penuh Lima Kekeruhan ini

Melihat harapan dari proyek pembangunan sekolah di Ya’an

Melenyapkan penderitaan pasien tanpa ada penyesalan

Melihat dedikasi seorang dokter di tempat terpencil

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 03 November 2014

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -