Mendengar Dharma dapat Menenangkan Hati
Kita harus menggunakan hati yang sangat tulus untuk berdoa bagi orang-orang yang berada dalam kondisi kritis. Kita juga harus menggunakan hati yang lebih tulus untuk berdoa bagi korban yang telah meninggal semoga mereka bisa memperoleh kedamaian. Kita lebih berharap para keluarga korban bisa merasa tenang.
Kehidupan manusia begitu tidak kekal. Semoga dalam menghadapi ketidakkekalan, kita bisa lebih memahami kebenaran hidup. Yang terpenting sekarang adalah para korban yang meninggal bisa memperoleh kedamaian. Saya berharap para keluarga korban bisa segera menenangkan hati dan menggunakan hati yang tulus untuk berdoa bagi keluarga yang paling mereka kasihi. Insiden sudah terjadi. Mungkin para korban sudah terlahir kembali. Semoga mereka yang sudah terlahir di keluarga lain bisa patuh dan tumbuh besar dengan sehat serta menerima kasih sayang dari keluarga itu.
Pada saat mendengar Dharma, kita seperti sudah memahami semuanya. Biasanya, pada saat mendengar Dharma, kita seperti bisa memahami semuanya. Pada saat orang lain dilanda masalah, kita bahkan bisa pergi menghibur mereka. Namun, pada saat kita yang dilanda masalah, apakah kita bisa melepas (ikhlas)? Hanya dengan menyerap Dharma ke dalam hati, baru kita bisa memahami hukum alam. Dengan meyakini hukum karma, baru kita bisa segera mengubah pola pikir pada saat terjadi hal yang tak diinginkan.
Kebetulan sekali, sang pilot dalam kecelakaan pesawat di Penghu kali ini adalah kakak dari seorang insan Tzu Chi di Kaohsiung, sedangkan ibu dari co-pilot adalah anggota komite kita. Kabarnya, kemarin pagi, ibu dari co-pilot itu masih ikut mendengar ceramah pagi. Dia sungguh sangat tegar. Saat mendengar Dharma, dia bisa memahami semuanya dengan jelas sehingga pada saat ketidakkekalan terjadi, pikirannya tidak menjadi kacau. Dia tetap bisa bersikap tenang karena dia memahami hukum sebab akibat. Dia ingin menggunakan hati yang tulus untuk mendoakan anaknya. Dia berkata bahwa dia sangat bersyukur karena bisa mendalami Dharma sehingga dia bisa memahami hukum sebab akibat dan hukum alam.
Naskah kehidupan masing-masing orang sudah ditulis sejak kehidupan lampau. Saat naskah pada kehidupan ini berakhir, kita harus turun dari panggung. Ibu co-pilot itu memahami hukum sebab akibat dan ajaran tentang Empat Kebenaran Mulia. Meski merasakan penderitaan, tetapi karena mendengar Dharma, dia bisa memahami jalinan jodohnya. Berhubung insiden sudah terjadi, kita jangan terus terbelenggu oleh cinta kasih penuh kemelekatan. Sang ibu memutuskan untuk melepas dan berdoa untuk anaknya.
Saya berharap setiap orang bisa memahami hukum sebab akibat dan memahami sebab penderitaan. Dengan memahami sebab penderitaan, secara alami tekad pelatihan kita akan sangat kokoh. Dengan begitu, kita tidak akan terus terjerat penderitaan. Anak kesayangannya telah meninggal dalam kecelakaan itu. Jika terus menyimpan kemelekatan di dalam hati, maka dia akan merasakan penderitaan secara fisik dan batin. Itu sungguh membawa penderitaan tak terkira dan sangat merugikan. Jadi, kita harus memahami Empat Kebenaran Mulia dengan baik. Untuk itu, kita harus sering mendengar Dharma. Jadi, agar pikiran terjaga dengan baik, kita harus mendalami Dharma.
Kita harus giat menghirup keharuman Dharma dan selalu mempraktikkannya dalam keseharian. Pada saat ketidakkekalan terjadi, jika kita bisa mempraktikkan Dharma, maka hati kita akan terlindungi dengan baik. Jadi, mendengar Dharma sangatlah penting dan harus dipraktikkan setiap saat. Tadi pagi, saya kembali melihat sebuah berita tentang jatuhnya pesawat Air Algerie di Afrika. Lokasi jatuhnya pesawat itu berada di wilayah gurun pasir yang sarat konflik dan perang saudara. Ini mengakibatkan para anggota keluarga korban tidak bisa pergi untuk mengidentifikasi jenazah.
Begitu pula dengan lokasi jatuhnya sebuah pesawat Malaysia Airlines di Ukraina. Para anggota keluarga korban juga tidak bisa menjangkau lokasi tersebut karena lokasi itu tidak aman dan tengah dilanda bencana akibat ulah manusia. Namun, sebagian besar jenazah korban jatuhnya pesawat di Ukraina itu sudah dikumpulkan dan diberangkatkan ke Belanda untuk diidentifikasi. Kita bisa melihat upacara penerimaan jenazah yang sangat megah. Suasana upacara itu diselimuti kesedihan dan kekhidmatan. Meski setiap orang merasa sangat sedih, tetapi mereka menggunakan upacara penghormatan militer untuk menyambut kepulangan para jenazah itu. Kita juga melihat para warga setempat berdiri di kedua sisi jalan dengan sikap penuh hormat.
Lihatlah, dalam waktu kurang dari setengah bulan, terjadi tiga kali kecelakaan pesawat. Ini sungguh membuat orang merasa sedih. Karena itu, kita sungguh harus meningkatkan kewaspadaan dan memanfaatkan kehidupan kita sebaik mungkin untuk memahami prinsip kebenaran. Ini karena kehidupan ini begitu tidak kekal. Kita tidak tahu kapan ketidakkekalan akan terjadi. Di dunia ini, bencana alam dan akibat ulah manusia terjadi silih berganti. Saat hidup dalam kondisi aman dan selamat, kita harus menyelaraskan pikiran dengan baik. Saat terjadi suatu masalah, kita jangan terlalu emosional.
Banyak hal yang berada di luar kendali kita. Jika kita melampiaskan emosi dan kesedihan pada orang yang tidak bersalah, itu juga tidak benar. Kita harus menyelaraskan fisik dan batin agar selalu tenang sehingga masyarakat bisa aman dan tenteram. Kita harus berdoa bagi masyarakat. Yang terpenting adalah kita harus mendoakan para korban semoga bisa memperoleh kedamaian. Yang terpenting adalah kita harus menjaga hati kita tidak merugikan batin dan fisik kita. Inilah yang harus segera kita sadari.
Mendengar Dharma dapat menenangkan hati dan mengobati luka batin
Memahami hukum sebab akibat dan berdoa bagi korban kecelakaan pesawat
Lebih banyak mendampingi para anggota keluarga korban kecelakaan
Giat mendalami Dharma dan selalu melindungi hati sendiri
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Rita
Ditayangkan tanggal 27 Juli 2014.