Menghibur Anggota Keluarga Penumpang Pesawat
Meski kita sangat bersyukur karena Badai Topan Matmo telah berlalu tanpa membawa bencana besar, tetapi sebuah pesawat TransAsia Airways malah mengalami kecelakaan di Penghu. Kemarin sore, awalnya pesawat TransAsia dijadwalkan akan lepas landas pada pukul 04.00 sore. Namun, karena kondisi cuaca yang buruk, penerbangan itu tertunda hingga pukul 5.43 sore.
Saat pesawat berangkat dari Kaohsiung menuju Penghu, pesawat itu gagal untuk melakukan pendaratan dan berencana untuk melakukan pendaratan ulang. Namun, entah mengapa pesawat itu akhirnya jatuh menimpa kawasan permukiman. Hingga malam hari kemarin, kita baru menerima informasi lengkap mengenai berita ini. Pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit, saya menerima berita ini. Hati saya sangat sedih dan khawatir. Begitu kecelakaan itu terjadi, insan Tzu Chi di Penghu yang jumlah tidak banyak, yakni hanya sekitar 50 hingga 60 orang segera bergerak untuk memberikan bantuan. Beberapa orang dari mereka segera pergi ke rumah duka untuk berdoa bagi korban. Bagi korban yang mengalami luka-luka, insan Tzu Chi juga segera pergi ke RS untuk mencurahkan perhatian kepada mereka. Insan Tzu Chi di Kaohsiung juga segera berkumpul dan pergi ke bandara untuk menghibur anggota keluarga penumpang.
Kita bisa membayangkan kepedihan hati mereka. Minggu lalu, pesawat Malaysia Airlines MH17 mengalami kecelakaan di Ukraina. Para penumpang di pesawat itu berasal dari negara yang berbeda-beda. Saat sedang melakukan penerbangan, pesawat itu tiba-tiba mengalami kecelakaan di Ukraina. Para anggota keluarga penumpang juga tidak bisa pergi ke lokasi kecelakaan karena tempat itu tengah dilanda konflik. Meski lokasi jatuhnya pesawat itu sudah diketahui dan jenazah para korban kecelakaan telah dikumpulkan, tetapi untuk melakukan identifikasi jenazah masih membutuhkan waktu yang panjang. Namun, dari laporan berita kemarin, saya melihat pemerintah Malaysia telah mulai mengambil sampel DNA anggota keluarga korban. Sementara itu, pihak Malaysia Airlines juga meminta insan Tzu Chi mendampingi para anggota keluarga penumpang saat mereka datang untuk mengambil sampel DNA.
Di Malaysia, insan Tzu Chi memberikan pendampingan yang bisa mereka bantu. dan berusaha segenap tenaga untuk membantu. Saya juga mendengar bahwa ada enam orang peneliti AIDS juga berada di dalam pesawat itu. juga berada di dalam pesawat itu. Tujuan mereka adalah ingin menghadiri konferensi internasional AIDS di Australia. Mereka juga tewas dalam kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 kali ini. Selain itu, seorang kerabat perdana menteri Malaysia juga berada di pesawat itu.
Singkat kata, hidup ini tidak kekal. Ketika ketidakkekalan datang, tiada satu orang pun yang bisa menghindarinya. Contohnya kecelakaan pesawat TransAsia di Penghu kali ini. Awalnya pesawat ini dijadwalkan lepas landas pada pukul 04.00 sore, tetapi tertunda hingga pukul 05.43 sore baru lepas landas karena kondisi cuaca buruk akibat Topan Matmo. Tidak peduli jam keberangkatannya dipercepat atau ditunda, pada saat terjadi badai topan belum sepenuhnya berlalu atau pada saat kondisi cuaca yang buruk, lebih baik kita jangan melakukan penerbangan. Kecelakaan transportasi bisa terjadi karena berbagai sebab dan kondisi. Kita tidak tahu mengapa bisa terjadi kecelakaan seperti ini, tetapi kita bisa belajar dari pengalaman dahulu. Tentu saja, untuk menjaga keamanan dan keselamatan, kita harus bersungguh hati untuk mengamati kapan saat yang tepat untuk melakukan penerbangan.
Intinya, penderitaan terjadi karena perpaduan berbagai sebab dan kondisi. Kita bisa melihat para anggota keluarga penumpang merasakan kesedihan dan duka yang sangat dalam. Hati mereka bagai hancur karena kesedihan mendalam. Kecelakaan ini sungguh membuat orang merasa sedih. Ini sungguh membuat orang merasa tak sampai hati melihatnya. Intinya, saya berharap setiap orang bisa memahami bahwa kehidupan di dunia sangat tidak kekal. Saat bertemu masalah, kita harus belajar untuk menerima dan mencari cara untuk mengatasi kesedihan di dalam hati. Jika tidak, maka penderitaan kita akan semakin bertambah. Rasa sakit seperti itu bagaikan organ tubuh kita tercabik-cabik. Penderitaan seperti itu sungguh tak terkira. Intinya, dalam kehidupan sehari-hari, kita harus lebih bersungguh hati.
Saya merasa sangat sedih setiap teringat para korban bencana itu. Mereka yang telah meninggal tak bisa kembali lagi. Akan tetapi, bagi keluarga korban yang harus menghadapi kenyataan ini, bagaimana mereka melewati setiap detik dalam hidup mereka? Saya sungguh tak sampai hati. Di dunia ini sungguh ada banyak penderitaan dan kerisauan. Saya sungguh tak sampai hati melihat terjadinya kecelakaan seperti itu.
Saya juga berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang segera pergi menghibur para anggota keluarga penumpang. Insan Tzu Chi di Penghu mendampingi para anggota keluarga penumpang hingga larut malam. Insan Tzu Chi di Kaohsiung juga demikian. Mereka terus memberikan pendampingan hingga anggota keluarga penumpang kembali ke rumah. Setiap insan Tzu Chi bergerak untuk mengembangkan kekuatan cinta kasih. Kita sungguh harus menggunakan hati yang tulus untuk berdoa bagi para korban kecelakaan pesawat semoga mereka bisa memperoleh kedamaian dan anggota keluarga mereka bisa merasa tenang. Inilah satu-satunya hal yang bisa kita lakukan. Insan Tzu Chi terus memberikan perhatian dan berusaha untuk memberikan bantuan. Saya berharap setiap orang bisa menggunakan hati yang damai dan tenang dalam menghadapi tragedi ini.
Kecelakaan pesawat menewaskan banyak penumpang
Insan Tzu Chi segera bergerak untuk menghibur para anggota keluarga penumpang
Memahami bahwa hidup ini tidak kekal dan selalu berhati-hati dalam setiap hal
Menghibur anggota keluarga penumpang dan mendoakan para korban kecelakaan pesawat
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Rita
Ditayangkan tanggal 26 Juli 2014.