Meninggalkan Sejarah di Tengah Perubahan Dunia
Kita telah melewati satu tahun lagi. Aula Jing Si Fengyuan sudah diresmikan selama hampir 10 tahun. Aula ini diresmikan dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun pada bulan Desember 2005, saat saya berkunjung ke sini. Tahun depan, saat saya berkunjung ke sini lagi untuk menghadiri acara Pemberkahan Akhir Tahun, Aula Jing Si Fengyuan akan memperingati ulang tahun yang ke-10. Tahun depan juga merupakan ulang tahun Tzu Chi yang ke-50.
Lihatlah betapa cepatnya waktu berlalu. Kemarin, setelah kembali dari Nantou, saya melihat-lihat ruang pameran di sini. Saya melihat tayangan program Lentera Kehidupan pada tahun 2007. Saya merasa bahwa saya terlihat jauh lebih muda pada saat itu. Melihat diri sendiri memberikan ceramah, saya merasa terjadi perubahan yang sangat besar seiring berlalunya musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Waktu terus berlalu tanpa kita sadari. Namun, badan jasmani kita akan mengalami lahir, tua, sakit, dan mati. Segala materi juga mengalami pembentukan, kelangsungan, kerusakan, dan kehancuran. Pikiran kita juga mengalami fase muncul, berlangsung, berubah, dan lenyap. Empat fase pada tubuh, materi, dan pikiran ini terus berlangsung tanpa kita sadari.
Semua perubahan ini berjalan sangat halus sehingga kita tidak menyadarinya. Bumi ini berotasi dan berevolusi, tetapi kita tidak menyadarinya. Tubuh kita terus bermetabolisme dan menua, tetapi kita juga tidak menyadarinya. Namun, beberapa tahun kemudian, bandingkanlah diri sendiri dengan dahulu. Saat mengenang diri sendiri pada masa lalu, para relawan senior kita merasa bahwa diri mereka pada masa lalu terlihat sangat muda. Sesungguhnya, kini penampilan para anggota Tzu Cheng dan komite jauh lebih cantik dan rapi dibanding dahulu.
Dahulu, banyak relawan yang gaya rambutnya selalu mengikuti tren. Kini, penampilan insan Tzu Chi sangat seragam. Di seluruh dunia, kita bisa melihat insan Tzu Chi dengan penampilan yang seragam karena kini kita telah membuat panduan dalam berpenampilan. Saat Tzu Chi baru didirikan, kita belum membuat peraturan ini. Dari tahun ke tahun, kita terus menyempurnakan peraturan ini.
Setiap tahun, saat melakukan perjalanan untuk menghadiri acara Pemberkahan Akhir Tahun, saya merasa sangat bersyukur dan sangat tersentuh. Saya bisa melihat kebenaran, kebajikan, dan keindahan di dalam hati para insan Tzu Chi. Saya merasa sangat gembira. Ini merupakan ketulusan setiap anggota keluarga besar Tzu Chi. Tahun ini, saya ingin secara khusus menyampaikan kepada kalian bahwa dalam interaksi antarmanusia, kalian harus menggunakan kasih sayang yang tulus. Kita harus mengembangkan cinta kasih berkesadaran di dunia ini.
Tadi, saya mendengar bahwa ada banyak orang yang mendengar ceramah pagi. Tahun ini, acara Pemberkahan Akhir Tahun dimulai dari Changhua. Begitu masuk ke dalam, saya melihat buku catatan mereka saat mendengar Dharma. Catatan mereka sangat rapi. Namun, saya tidak bisa melihat tulisan mereka dengan jelas. Saat saya tiba di Kaohsiung, para relawan menyediakan kaca pembesar untuk saya. Saya pun mulai bisa membaca catatan mereka dengan jelas. Ada banyak buku catatan di setiap tempat yang saya kunjungi. Setiap orang sangat giat mendengar Dharma. Mengetahui bahwa ada begitu banyak orang di dunia ini yang memahami hati saya, saya merasa sangat gembira.
Perjalanan tahap kedua saya dimulai dari Taipei. Para relawan mengumpulkan semua inti sari catatan mereka. Catatan mereka saat mendengar Dharma benar-benar dapat dipublikasikan. Sungguh, kita melihat inti dari Sutra Bunga Teratai ada di dunia. Di tengah dunia yang penuh Lima Kekeruhan ini, insan Tzu Chi bagaikan bunga teratai yang bermekaran di tengah lumpur tanpa ternoda. Insan Tzu Chi benar-benar bekerja keras di dunia yang dipenuhi oleh Lima Kekeruhan ini. Mereka telah melakukannya dengan baik.
Banyak ajaran di dalam Sutra yang telah kita praktikkan dan banyak pula yang kini tengah kita praktikkan. Kita melakukan segala hal yang harus dilakukan di Jalan Bodhisatwa. Saat membaca Sutra Makna Tanpa Batas, kalian akan menyadari bahwa Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi ada di dalam Sutra. Ini adalah Dharma yang dibabarkan Buddha pada lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Kini, lebih dari 2.000 tahun kemudian, insan Tzu Chi mempraktikkannya di seluruh dunia dengan bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia.
Tahun, bulan, hari, dan jam terus berlalu tanpa henti. Semua itu berasal dari akumulasi setiap detik hingga mencapai ribuan tahun. Zaman kita berjarak lebih dari 2.000 tahun dengan zaman Buddha masih hidup. Sesungguhnya, bumi ini sudah ada selama miliaran tahun. Sejak zaman dahulu, waktu tidak berbentuk dan tidak berwujud, tetapi ia dapat terakumulasi. Meski waktu tidak berbentuk dan tidak berwujud, tetapi akumulasi waktu bisa membawa perubahan. Kita bisa melihat perubahan dari manusia, hal, dan benda.
Kita bisa melihat insan Tzu Chi pada 50 tahun yang lalu lewat video. Setelah 50 tahun berlalu, apakah mereka mengalami perubahan? Mereka pasti berubah. Namun, ada satu benda yang belum berubah, yakni foto saya yang kini ada di berbagai negara itu. Selama hampir 50 tahun, foto itu tidak pernah diganti sehingga saya tetap terlihat muda. Kalian bisa melihat bahwa di mana pun insan Tzu Chi menyalurkan bantuan bencana, mereka selalu merasa lebih tenang dengan membawa foto saya. Mereka terus menggunakan foto saya ketika masih muda. Ke mana pun insan Tzu Chi pergi, mereka selalu menunjukkan foto saya waktu muda.
Namun, sesungguhnya saya telah semakin tua. Bukan hanya wajah saya yang menua, tetapi tenaga saya juga semakin lemah. Saya telah berubah, tentu saja ada banyak hal juga berubah. Insan Tzu Chi melakukan kegiatan Tzu Chi dan menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia. Hingga kini, ada sebanyak 90 negara yang pernah menerima bantuan dari Tzu Chi dan 50 negara yang telah memiliki kantor Tzu Chi. Segala hal terus mengalami perkembangan. Jadi, meski waktu tidak berbentuk, tetapi ia dapat mengubah manusia, hal, dan materi. Seiring berjalannya waktu, Tzu Chi telah meninggalkan sejarah bagi dunia. Saya merasa sangat bersyukur.
Kehidupan, pikiran, dan materi mengalami empat tahap perubahan
Jalinan kasih sayang yang tulus menunjukkan kebenaran, kebaikan, dan keindahan
Mendalami Dharma untuk menyucikan pikiran dan menjernihkan dunia yang penuh kekeruhan
Meninggalkan sejarah di tengah perubahan dunia
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 31 Januari 2015