Menjaga diri dari Bahaya dan Membersihkan Hati
Lihatlah ketidakselarasan unsur air di India. Hujan lebat telah memicu terjadinya tanah longsor di sana. Selain itu, wilayah di Eropa Timur juga diguyur hujan yang sangat lebat. Inilah ketidakkekalan. Semua itu adalah bencana alam akibat ketidakselarasan unsur air.
Kita juga melihat berita tentang wabah virus Ebola. Berhubung alat transportasi sekarang sudah sangat memadai, virus bisa menyebar ke lima benua di dunia dengan sangat cepat. Virus ini tak terlihat dan tak bisa diraba. Kita tidak tahu kapan virus penyakit ini menjangkit manusia dan memasuki suatu negara. Singkat kata, kini kadar emisi karbon di dunia sudah sangat tinggi. Setiap orang hendaknya mengurangi perjalanan ke luar negeri untuk bertamasya dan lain-lain. Meski peran sektor pariwisata dapat meningkatkan perekonomian, tetapi seiring banyaknya turis yang datang dari berbagai negara, mungkin saja virus masuk ke negara kita lewat para turis.
Karena itu, janganlah kita menghabiskan uang untuk bertamasya ke luar negeri. Apa yang kita peroleh setelah pulang dari bertamasya? Setelah menghabiskan uang, sesungguhnya kita tak membawa pulang apa-apa. Yang ada hanya beberapa foto sebagai kenang-kenangan. Sesungguhnya, apa manfaat yang kita peroleh? Selain itu, dalam perjalanan wisata, sering kali terjadi kecelakaan transportasi. Contohnya kecelakaan pesawat TransAsia Airways. Selama beberapa waktu ini, para warga di Taiwan turut merasa tidak tenang atas kecelakaan pesawat itu. Selain itu, karena turut merasakan kesedihan dan penderitaan keluarga korban, insan Tzu Chi segera bergerak untuk membantu.
Bantuan tahap pertama kita sudah berakhir dua hari lalu. Insan Tzu Chi di Penghu telah bergerak untuk memberi bantuan tahap kedua. Mereka melakukan kunjungan ke rumah keluarga korban untuk memberikan dana belasungkawa. Kita bisa melihat para relawan Tzu Chi sudah sangat kelelahan, terutama relawan dokumentasi kita. Meski sudah sangat kelelahan, mereka tetap bertahan untuk menyelesaikan misi mereka, yakni menjadi saksi sejarah bagi zaman sekarang, mengukir sejarah bagi dunia, serta menulis sejarah bagi Tzu Chi. Mereka selalu menahan rasa lelah demi mengemban tanggung jawab. Saya sungguh tidak tega melihatnya. Namun, setiap langkah mereka bertujuan untuk meninggalkan bukti sejarah zaman sekarang dan meninggalkan sejarah bagi umat manusia.
Banyak keluarga yang masih diselimuti duka. Karena itu, insan Tzu Chi masih terus berkunjung dari rumah ke rumah untuk memberikan dana belasungkawa. Semoga tali cinta kasih universal yang penuh ketulusan bisa terus terjalin. Saya sangat berterima kasih kepada para staf pekerja sosial kita yang sejak kecelakaan terjadi hingga kini masih terus memberikan pendampingan. Insan Tzu Chi yang telah kembali ke Kaohsiung juga tidak berhenti mencurahkan perhatian. Mereka juga mulai berkunjung ke rumah keluarga korban yang ada di Kaohsiung. Sebelum itu, terlebih dahulu kita harus mencari informasi dengan jelas, contohnya berapa banyak anggota keluarga dalam keluarga itu yang menjadi korban. Setelah mencari informasi dengan jelas, barulah kita melakukan kunjungan ke rumah keluarga korban untuk memberi penghiburan dan mencurahkan perhatian.
Untuk itu, kita harus membangkitkan kebijaksanaan yang sangat tinggi. Sebagai Bodhisatwa dunia, kita harus sangat peka. Selain harus menunaikan kewajiban, kita juga harus melakukan hal yang benar. Dalam kehidupan ini, hanya dengan mengubah pola pikir, kita bisa melakukan hal benar yang bermanfaat bagi orang banyak. Kita bisa melihat banyak orang yang setelah menonton Da Ai TV, kehidupan mereka mulai berubah.
Contohnya, sebuah keluarga dari Penang, Malaysia yang hidup sangat menderita. Ibu bernama Hui-ying ini ada penerima bantuan Tzu Chi. Kehidupan manusia sungguh tidak kekal. Suaminya masih muda dan gagah. Namun, suatu kali dia terserang influenza yang akhirnya berkembang menjadi radang paru-paru. Karena itulah, sang suami meninggal di usia muda. Seluruh tanggung jawab keluarga itu kemudian dipikul oleh sang istri. Dia harus membesarkan 6 orang anaknya dan harus menjaga ibu mertuanya. Kehidupan mereka sangat sulit. Dia juga tidak memiliki keterampilan. Karena itu, Tzu Chi selalu memberikan bantuan kepadanya.
Lalu, setelah menonton Da Ai TV, dia baru tahu bahwa ternyata bukan hanya dia seorang yang hidup menderita, tetapi ada orang yang lebih menderita darinya. Karena itu, dia semakin paham untuk berbakti kepada ibu mertuanya. Perempuan ini, Fang Hui-ying bercerita, “Saya sangat berterima kasih kepada ibu mertua saya. Dahulu saya sangat bertemperamen buruk dan pembangkang, tetapi ibu mertua saya tetap diam-diam mendampingi saya. Hari ini saya bisa bergabung dengan Tzu Chi juga berkat dukungannya. Beliau berkata, ‘Ikutilah pelatihan relawan karena itu pasti tidak salah. Lihatlah kontribusi insan Tzu Chi di Da Ai TV yang begitu baik dan agung.’ Beliau mendukung saya. Saat saya mengikuti kelas pelatihan, beliau mendampingi saya dan membantu saya menjaga anak. Hari ini saya mempersembahkan teh untuknya untuk mengungkapkan rasa syukur saya.”
Kita bisa melihat kisah yang mengharukan ini berkat relawan dokumentasi kita di Malaysia. Mereka mendokumentasi, merasakan, dan mengikuti perubahan hidup keluarga ini. Demikian pula dengan di Taiwan. Liao Hai-hong, seorang relawan berkata, “Saya menonton program Bodhisatwa Akar Rumput dan Lentera Kehidupan di Da Ai TV. Melihat penyaluran bantuan bencana internasional dan kegiatan daur ulang Tzu Chi, saya merasa sangat bermakna. Dahulu saya sangat gemar bermain saham sehingga batin saya sering bergejolak. Karena itu, saat berbicara, saya sering bertengkar dengan istri saya.”
Setelah menonton Da Ai TV, kondisi batinnya mulai berubah dan pola hidupnya juga mulai berubah. Dia bertekad untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi umat manusia. Karena itu, di antara empat misi Tzu Chi, misi budaya humanis sangatlah penting. Lihatlah berapa banyak orang yang setelah menonton Da Ai TV, pola pikir mereka mulai berubah. Intinya, dalam kehidupan di dunia ini, setiap orang hendaknya membangkitkan tekad untuk bersumbangsih bagi umat manusia. Selama sesuatu itu baik, kita harus berusaha untuk menyelesaikannya satu persatu. Kehidupan di dunia tidak kekal. Di tengah ketidakkekalan ini, kita harus selamanya membangun misi untuk membantu sesama. Misi yang bersifat selamanya ini berawal dari niat yang kita bangkitkan pada detik ini.
Bencana alam, bencana akibat ulah manusia, dan wabah penyakit terus terjadi
Bahaya mengintai saat melakukan perjalanan wisata
Perhatian yang tulus dan penuh cinta kasih bisa mengubah kondisi batin
Aliran jernih Da Ai TVmenginspirasi banyak orang
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Rita
Ditayangkan tanggal 2 Agustus 2014.