Menjaga Kebersihan Barang Daur Ulang dari Sumbernya demi Melestarikan Lingkungan

Pelantikan relawan daur ulang menunjukkan bahwa bukan hanya dengan mengumpulkan  barang daur ulang yang dibuang oleh orang lain, seseorang sudah bisa disebut sebagai Bodhisatwa. Bukan hanya demikian. Setiap relawan daur ulang juga mendengar Dharma dan mendengar ajaran saya. Mereka sangat giat mendalami Dharma. Selain mendengar Dharma, mereka juga melakukan praktik nyata untuk melindungi bumi ini  dan memperhatikan masyarakat dengan penuh kesungguhan hati. Jadi, selain melakukan daur ulang, mereka juga sangat giat menyerap Dharma ke dalam hati.

Mereka juga sangat bersungguh hati dalam menaati sila Tzu Chi. Mereka telah bervegetaris dan mengubah tabiat buruk masa lalu. Dahulu, sebagian besar di antara mereka sangat gemar merokok, gemar minum minuman keras, gemar berjudi, gemar mengunyah pinang, dan sering mengucapkan kata-kata kasar kepada anggota keluarga mereka. Secara perlahan-lahan, mereka mengubah tabiat buruk mereka hingga tidak berbeda jauh dengan anggota Tzu Cheng dan komite. Mengubah tabiat buruk juga merupakan bentuk pelatihan.

Sungguh, posko daur ulang adalah tempat pelatihan bagi mereka. Mereka telah mengubah semua tabiat buruk masa lalu. Jadi, pelantikan relawan daur ulang membuktikan bahwa masyarakat kita telah semakin sehat karena hati setiap orang telah terbebas dari kegelapan batin seperti ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Sama halnya dengan setelah barang daur ulang terkumpul, kita akan memilahnya dan membersihkannya agar ia dapat didaur ulang menjadi produk baru. Barang-barang yang tidak dapat didaur ulang akan segera kita pisahkan dan kita berikan kepada petugas kebersihan untuk diproses lebih lanjut.

Kita dapat melindungi bumi dengan cara mengumpulkan dan memilah barang daur ulang dengan cermat agar ia dapat digunakan kembali. Kini, konsep daur ulang Tzu Chi telah menjadi pendidikan bagi masyarakat. Lihatlah, para guru mengajak murid-murid ke posko daur ulang untuk melihat bagaimana relawan daur ulang kita memilah barang daur ulang. Para relawan lansia akan mengajari anak-anak bagaimana mendaur ulang sumber daya alam di dunia agar mereka tahu tentang pelestarian lingkungan. Ada pula orang yang tengah belajar untuk memperoleh gelar doktor ikut datang ke posko daur ulang kita.

Sambil melakukan daur ulang, mereka mendengar penjelasan relawan lansia kita tentang konsep daur ulang. Mereka menggunakan pengetahuan mereka untuk melakukan analisis dengan cermat agar bisa lebih memahami konsep daur ulang yang akan mereka gunakan untuk membuat karya disertasi. Jadi, pelestarian lingkungan adalah pengetahuan yang dalam baik bagi anak-anak, mahasiswa, maupun para lansia.

Contohnya relawan lansia kita yang bernama Lin Qiang. Beliau melakukan daur ulang dari usia 80-an hingga berusia hampir 100 tahun. “Saya harus melakukan daur ulang. Jika tidak, saya akan sakit. Mengumpulkan barang daur ulang bisa membuat kita tidak sakit, tahu tidak?” ucapnya. Lihatlah, saat itu beliau masih begitu gesit. Tahun ini, beliau sudah berusia 107 tahun. Saya masih ingat saat saya melihatnya, beliau berusia 100 tahun. Saat itu, dia melangkah keluar dari kerumunan orang agar saya bisa melihatnya. Dia bertanya, “Master, apa Master tahu berapa usia saya?” Saya menjawab, “80 tahun.”  Ia berkata, “Lebih tua dari itu.” Saya bertanya, “Berapa?” Dia menjawab, “100 tahun.” Saat itu, saya merasa sangat terkejut. Saya sudah beberapa tahun tidak bertemu dengannya.

Kini, beliau telah berusia 107 tahun. Beliau masih dapat berpikir dengan jernih dan terlihat sangat bersemangat. Berhubung sudah berusia lanjut, penglihatannya menjadi agak kabur. Karena itu, keluarganya berharap beliau tidak pergi ke posko daur ulang lagi karena mengkhawatirkan keselamatannya. Selama beberapa tahun ini, beliau lebih sering berada di rumah. Jika ada orang yang mengunjunginya, beliau selalu berbicara tentang daur ulang. Saya melakukan daur ulang untuk melindungi anak cucu saya. Beliau merupakan salah satu relawan daur ulang kita di Madou. Beliau melakukan daur ulang dan menjadi teladan bagi orang lain.

Di Taiwan, para relawan daur ulang begitu bersungguh hati untuk melakukan daur ulang. Apakah semua itu bermanfaat bagi bumi dan berpengaruh bagi kondisi iklim di dunia? Sesungguhnya, manfaatnya sangat kecil. Pengaruh yang dirasakan juga sangat kecil. Namun, kegiatan daur ulang kita telah membuat banyak orang dari negara lain datang ke Taiwan untuk mempelajari bagaimana kita melakukan daur ulang. Saya berharap ada orang yang dapat memulai kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Dengan demikian, orang lain juga akan perlahan-lahan ikut serta.

Sejujurnya, kita sudah tidak punya cukup waktu untuk menggerakkannya secara perlahan-lahan. Namun, kita juga tidak berdaya menghadapi karma buruk kolektif semua makhluk. Setiap orang hanya berfokus mencari keuntungan. Sebuah Negara hanya mementingkan keuntungan negaranya sendiri tanpa memedulikan unsur alam yang tidak selaras dan pemanasan global yang mengakibatkan iklim semakin lama semakin ekstrem.

Demi mengembangkan perindustrian, manusia terus menyedot minyak bumi. Pengembangan industri yang berlebihan telah merusak bumi sehingga menimbulkan begitu banyak bencana. Saat orang-orang dilanda bencana dan penderitaan, siapakah yang benar-benar bisa membantu mereka? Kita hendaknya menempatkan diri pada posisi mereka. Meski semua itu terjadi akibat karma buruk kolektif semua makhluk, tetapi kita hendaknya memulai dari diri sendiri untuk melindungi bumi dengan cara mendaur ulang barang-barang itu agar bisa digunakan kembali.

Tentu saja, pada saat melakukan daur ulang, kita juga harus membimbing orang-orang untuk hidup lebih hemat dan lebih menghargai sumber daya alam. Terlebih lagi, kini Taiwan tengah mengalami krisis air. Banyak waduk yang level airnya semakin menurun. Karena itu, dalam keseharian, kita juga harus sangat menghargai sumber daya air.

Jika barang daur ulang yang kita kumpulkan dalam kondisi bersih, maka pada saat ingin mendaur ulangnya kembali, kita tidak perlu menggunakan banyak air. Jadi, saat melakukan daur ulang, kita juga harus menghemat air. Singkat kata, dengan menjaga kebersihan barang daur ulang mulai dari sumbernya, maka setelah barang daur ulang dikumpulkan, kita tak perlu menggunakan banyak air untuk membersihkannya. Ini semua saling berkaitan. Karena itu, saya berharap setiap orang dapat lebih bersungguh hati. Jika setiap orang dapat melakukannya, itu baru pelatihan diri yang sesungguhnya. Kita juga harus melakukan praktik nyata. Setelah memahami kebenaran, kita harus mewujudkannya lewat tindakan nyata. Posko daur ulang juga merupakan sebuah tempat pelatihan.

Bodhisatwa sekalian, setiap hari saya menonton program “Bodhisatwa Akar Rumput”. Saya memuji kalian setiap hari. Melihat kalian begitu tekun, giat, dan bersemangat, saya merasa sangat gembira. Saya sangat mengasihi setiap Bodhisatwa daur ulang. Dari kehidupan ke kehidupan, saya akan selalu sangat berterima kasih kepada semua Bodhisatwa daur ulang. Saya tidak dapat membalas kebaikan kalian meski hingga beberapa kehidupan mendatang. Karena itu, saya harus lebih giat dan bersemangat. Saya berharap kondisi iklim dapat semakin bersahabat dan semakin banyak orang yang menapaki Jalan Bodhisatwa. Jadi, melakukan daur ulang juga berarti menapaki Jalan Bodhisatwa.

 

Relawan Tzu Chi bersiteguh mengajarkan pemilahan barang daur ulang

Menjaga kebersihan barang daur ulang dari sumbernya demi melestarikan lingkungan      

Relawan lansia giat melakukan daur ulang

Menghimpun karma baik kolektif dengan menapaki Jalan Bodhisatwa

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 30 November 2014

 

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -