Menjaga Keindahan dan Kebajikan di Dunia

Hidup ini tidak kekal dan bumi ini pun rentan. Apa lagi yang perlu kita perhitungkan? Keamanan dan ketenteraman adalah berkah. Keselarasan empat unsur alam adalah kebahagiaan bagi semua makhluk. Jadi, agar hidup kita bahagia, empat unsur alam harus selaras. Selain ketidakselarasan unsur alam, juga ada ketidakselarasan unsur tubuh manusia.

Kita bisa melihat Sierra Leone. Warga setempat hidup menderita dan sarana pengobatan di sana juga sangat sederhana. Begitu virus Ebola merebak, kondisi di sana sangat mengkhawatirkan. Beberapa tenaga medis yang pergi ke Sierra Leone untuk menangani penyebaran virus ini juga terjangkit virus dan meninggal dunia. Kita terus mencurahkan perhatian dan mempersiapkan bantuan bagi warga setempat. Asalkan ada niat, maka pasti ada kesempatan. Orang-orang yang penuh cinta kasih muncul pada saat yang tepat.

Pada bulan Maret, pihak Healey International Relief Foundation dan Yayasan Caritas jauh-jauh datang dari Amerika Serikat ke Taiwan untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan Tzu Chi. Saat mereka tiba di Taiwan, kebetulan truk kontainer kita juga tiba di Sierra Leone. Karena itu, mereka menyatakan bahwa mereka bersedia bekerja sama dengan Tzu Chi untuk memberikan bantuan di Sierra Leone. Ini membuat saya merasa lebih tenang.

Di Amerika Serikat juga ada seorang warga Sierra Leone yang bernama Stephen T. Fomba. Kini keluarganya ada di Amerika Serikat. Setelah mengetahui bahwa Tzu Chi ingin membantu warga Sierra Leone, dia pun membangkitkan tekad dan ikrar untuk bersumbangsih bagi kampung halamannya. Setelah memastikan bahwa keluarganya akan baik-baik saja, dia pun mengikuti pelatihan bagaimana cara mengantisipasi virus.

Saat datang bertemu dengan saya, dia dengan tulus menyatakan bahwa dia ingin menjadi murid saya. Dia ingin mewakili Tzu Chi menuju tempat-tempat di Afrika yang tidak berani didatangi oleh orang lain. Dia bersedia bersumbangsih di sana. Mereka menggunakan waktu selama 3 hari untuk membagikan 15 ton nasi Jing Si. Mereka terlebih dahulu menyurvei  institusi medis yang paling membutuhkan bantuan dan anak-anak yang paling membutuhkan asupan gizi. Setelah mengadakan survei, mereka mengadakan pembagian barang bantuan sebanyak 9 kali. Fasilitas di rumah sakit setempat juga sangat sederhana.

Saat menerima tempat tidur lipat, warga setempat sangat gembira. Mereka berkata bahwa banyak orang yang harus tidur di lantai karena tidak memiliki tempat tidur. Dengan adanya tempat tidur lipat ini,kini para pasien bisa memiliki ranjang untuk berbaring. Mereka merasa sangat takjub. Benda yang terlihat tipis saat dilipat itu setelah dibuka bisa menjadi tempat tidur yang sangat kukuh. Jadi, warga setempat sangat gembira menerima bantuan tempat tidur lipat dan selimut dari kita.

Singkat kata, meski dunia ini penuh penderitaan, tetapi kita tetap bisa melihat kehangatan orang-orang yang penuh cinta kasih. Jika setiap orang bekerja sama dengan penuh cinta kasih, maka kita akan memiliki kekuatan untuk bersumbangsih.

Di Taiwan, kita bisa melihat bahwa di Nantou tidak ada tempat pembakaran sampah. Namun, banyak wisatawan yang menuju ke sana. Sejak awal tahun, tempat pembakaran sampah di sekitar Nantou sedang diperbaiki. Sampah-sampah di Nantou yang tidak bisa diangkut keluar terus menumpuk hingga mencapai lebih dari 7.000 ton. Ini telah menimbulkan bau tidak sedap dan masalah sanitasi lingkungan. Wisatawan di Xiaoliuqiu juga sangat banyak. Setelah wisatawan pulang, yang tersisa di sana adalah sampah. Karena itu, sampah yang menumpuk di sana sangat banyak.

Melihat begitu banyak sampah, kita harus lebih giat untuk menyosialisasikan dan mengimbau orang-orang untuk melakukan daur ulang. Kita juga harus berusaha membimbing orang-orang untuk menjaga kebersihan dari sumbernya. Hanya dengan mengurangi volume sampah, baru kita bisa menyelesaikan masalah sampah hingga ke akarnya. Yang terpenting adalah kita jangan membuang sampah sembarangan.

Melihat pemandangan seperti itu, kita hendaknya berterima kasih kepada sekelompok besar relawan daur ulang yang telah bersumbangsih tanpa pamrih. Mereka bukan hanya melakukan daur ulang, tetapi juga memberikan pendidikan. Dengan kekuatan cinta kasih, para Bodhisattva kita terus melakukan daur ulang agar barang-barang itu bisa digunakan kembali. Mereka juga terus memberikan bimbingan. Mereka bersumbangsih dengan hati yang tulus. Tulus, benar, yakin, dan sungguh-sungguh merupakan semangat setiap insan Tzu Chi.

Tzu Chi telah berdiri hampir setengah abad. Pada masa-masa awal Tzu Chi berdiri, aula utama Griya Jing Si sangatlah kecil. Kita selalu menempel data donasi yang kita terima dan setiap pengeluaran kita di sana. Yang di sebelah sana adalah data bulanan, sedangkan yang di sebelah sini adalah data tahunan. Semuanya bersifat terbuka.

Di bagian bawahnya tertempel foto-foto saat kita melakukan survei kasus. Ini untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa uang yang mereka donasikan benar-benar digunakan pada tempat yang tepat. Mereka bisa melihat foto-foto penerima bantuan yang benar-benar membutuhkan bantuan. Inilah yang kita lakukan dari dahulu hingga sekarang. Semoga kekuatan cinta kasih di dalam hati setiap orang dapat terbangkitkan.

Seiring berjalannya waktu, bantuan yang kita berikan terus bertambah karena populasi manusia juga semakin banyak. Namun, kini cara kita memberikan bantuan jauh lebih mendetail dibanding dahulu. Di mana pun bencana terjadi, baik itu bencana besar maupun kecil, insan Tzu Chi selalu segera pergi ke sana untuk memberikan penghiburan dan menyalurkan bantuan. Kita membimbing setiap orang untuk menumbuhkan cinta kasih dari hati mereka dan berharap setiap orang dapat turut bersumbangsih. Jadi, kita berharap kekuatan cinta kasih dan kehangatan yang berasal dari sebersit niat dapat menyebar ke seluruh dunia.

Dapat menyalurkan bantuan hingga ke luar negeri, bukankah merupakan sebuah kebanggaan bagi Taiwan? Kekuatan cinta kasih membuat kita semakin bercahaya. Namun, saya berharap cahaya ini tidak menusuk mata orang. Semoga cahaya ini bisa menjadi cahaya lembut yang tidak pernah padam di dunia ini. Jangan sampai kita kehilangan cahaya yang dapat membimbing semua makhluk ke arah yang benar. Jangan kita membiarkan cahaya batin kita padam. Inilah yang seharusnya kita usahakan. Kekuatan cinta kasih yang tidak terputus merupakan kebahagiaan di dunia ini.

Memahami hukum karma serta senantiasa tekun dan bersemangat

Menuju wilayah yang terkontaminasi virus tanpa mengkhawatirkan keselamatan diri

Bergandengan tangan dan bersatu hati menjaga kelestarian lingkungan

Menjaga keindahan dan kebajikan di dunia

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 15 April 2015

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -