Menjalin Jodoh Baik dengan Semua Orang di Dunia

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Acara Pemberkahan Akhir Tahun juga akan segera dimulai. Para staf badan misi kita sangat bersungguh hati dalam membuat angpau berkah dan kebijaksanaan. Lihatlah Kepala RS Poon di RS Tzu Chi Guanshan, dia menggunakan waktu luangnya setelah memeriksa pasien untuk membantu membuat angpau. Dia berkata bahwa membuat angpau tidak lebih mudah dari menjalankan operasi. Intinya, itu merupakan sesuatu yang baru baginya.

Selain itu, kita juga bisa melihat Kepala RS Kao di RS Tzu Chi Hualien yang memimpin para stafnya untuk membuat angpau. Mereka membuat angpau yang akan dikirimkan ke Mozambik. Saya masih ingat pada tahun lalu, sekelompok relawan Tzu Chi dari Mozambik yang berkulit hitam itu kembali ke Taiwan dengan membawa celengan bambu yang sangat berat.  Setiap celengan bambu berisikan koin 50 sen. Saya lalu bertanya kepada mereka, “Mengapa semuanya koin 50 sen?” Mereka mengatakan bahwa Tzu Chi dimulai dari koin 50 sen yang disisihkan ke dalam celengan bambu setiap hari.

Karena itu, mereka juga ingin memulainya dengan menyisihkan 50 sen. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa setiap tahun mereka menerima angpau berkah dan kebijaksanaan dari Taiwan. Jadi, mereka berharap dapat menerima angpau yang koinnya berasal dari Mozambik. Karena itu, saya menghitung semua koin yang mereka bawa ke Taiwan. Nilai tukar keseluruhan koin itu adalah lebih dari 1.000 dolar NT. Saya lalu membeli semua koin itu. Setelah membelinya, para dokter dan perawat kita yang menempelkan koin-koin itu ke dalam angpau yang bergambar Yang Mahasadar di Alam Semesta.

Di antara angpau berkah dan kebijaksanaan yang dibuat oleh para staf medis RS Tzu Chi Hualien, ada angpau untuk warga Mozambik. Di dalam angpau itu juga ada butiran padi yang ditanam sendiri oleh RS Tzu Chi Dalin. Kepala RS Lai memimpin para staf medis dari berbagai departemen, wakil kepala RS, dan yang lainnya untuk menuai padi. Tradisi ini sudah dimulai sejak masa kepemimpinan Kepala RS Lin karena dia sangat berharap dapat menjalin jodoh baik dengan insan Tzu Chi di seluruh dunia. Wakil Kepala RS Chen juga mengatakan bahwa setiap tahun mereka harus menyeleksi sendiri butiran padi yang berisi.

“Pada saat menyeleksi padi,setiap orang harus sangat bersungguh hati karena jika kurang berhati-hati, mungkin butiran padi yang kosong juga akan ikut terpakai. Butiran padi yang kosong berarti tidak berisi. Kami ingin membuat sesuatu yang konkret. Karena itu, kami berharap butiran padi di dalamnya adalah butiran yang berisi,” ucap Chen Jin-cherng Wakil kepala RS Tzu Chi Dalin

Ini sama seperti di dalam hati kita harus mengandung Dharma yang sesungguhnya. Karena itu, setiap tahun mereka menanam padi dan menjemurnya sendiri. Selain itu, mereka juga menyeleksi butir demi butir padi dengan saksama. Selama beberapa tahun ini, RS Tzu Chi Dalin telah menjalin jodoh baik dengan insan Tzu Chi di seluruh dunia. Kita bisa melihat mereka melakukannya dengan sangat serius. Kita sering mendengar mereka berkata, “Ini lebih sulit daripada menjalankan operasi.” Meski demikian, mereka tetap melakukannya dengan hati yang tulus. Setelah menyeleksi butiran padi yang berisi, mereka menempelkannya di dalam angpau. Karena itu, saya mengatakan bahwa kita harus sangat menghargai angpau yang diterima setiap tahun. Jika setiap orang dapat menghargai dan terus menyimpannya, maka kelak ia dapat menjadi harta warisan dalam keluarga.

Setiap tahun, saya membagikan angpau itu secara langsung kepada kalian. Angpau itu merupakan harta kebijaksanaan. Dana untuk pembuatan angpau itu berasal dari royalti publikasi buku-buku saya setiap tahun. Saya tidak pernah menggunakan sepeser pun. Semuanya saya gunakan untuk membuat angpau berkah dan kebijaksanaan guna menjalin jodoh baik dengan para murid saya. Karena itu, kalian jangan melewatkan angpau yang saya bagikan setiap tahun. Kalian harus menyimpannya dengan baik.

Sungguh, waktu berlalu dengan sangat cepat. Setahun demi setahun berlalu begitu saja. Meski saat acara Pemberkahan Akhir Tahun, setiap orang dapat berkumpul bersama dan merayakannya dengan penuh sukacita, tetapi kita harus tahu bahwa dapat melewati 365 hari dalam setahun dengan aman dan tenteram, barulah berkah yang sesungguhnya.

Kita bisa melihat di Italia. Pada bulan Mei dua tahun yang lalu, sebuah gempa berkekuatan dahsyat telah menghancurkan banyak rumah dan menimbulkan penderitaan bagi banyak orang. Pada saat itu, insan Tzu Chi di Eropa dari berbagai negara berkumpul bersama untuk membantu para korban bencana di Italia. Mereka terus menyalurkan bantuan hingga kini. Pada musim dingin tahun ini, kita juga akan membagikan bantuan musim dingin dan mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun. Lihatlah, banyak korban bencana yang masih menganggur. Kita harus kembali membagikan barang bantuan bagi mereka.

Selama dua tahun ini, insan Tzu Chi telah menjalin hubungan kasih sayang yang tulus dengan para warga. Melihat senyuman dan mendengar suara tawa para korban bencana, kita sudah merasa gembira. Kita tidak meminta hal lain. Ini semua berkat kekuatan cinta kasih.

Singkat kata, saat empat unsur alam tidak selaras, sungguh dibutuhkan sumbangsih kita yang penuh kekuatan cinta kasih. Kita juga bisa melihat insan Tzu Chi dari Singapura, Malaysia, dan Australia yang bersama-sama menuju Myanmar untuk mengadakan baksos kesehatan. Kita bisa melihat mereka menjangkau wilayah terpencil yang minim sarana pengobatan dan masyarakatnya hidup kekurangan. Meski berasal dari negara yang berbeda-beda, tetapi insan Tzu Chi memiliki kesatuan hati untuk bersumbangsih.

Inilah cinta kasih. Untuk segera mengakhiri penderitaan orang lain dan memberikan kegembiraan, sungguh bukan hal yang mudah. Ini membutuhkan kekuatan cinta kasih yang besar.

Singkat kata, untuk hidup aman dan tenteram setiap hari, kita harus menyelaraskan pikiran manusia dan empat unsur alam. Kita juga membutuhkan kekuatan cinta kasih. Kita harus berdoa dengan hati yang paling tulus, bersumbangsih dengan cinta kasih yang paling tulus, dan memiliki cinta kasih yang berkesadaran.

Dalam ceramah tadi pagi, saya mengulas tentang ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan hati. Salah satu syarat untuk menjadi insan Tzu Chi adalah harus tulus dan benar. Dalam melakukan segala sesuatu, kita harus jujur, benar, dan sungguh-sungguh. Ini merupakan fondasi yang harus dimiliki oleh insan Tzu Chi dan setiap praktisi. Kita harus memiliki keyakinan danmelakukan tindakan nyata. Dengan demikian, barulah kita bisa hidup tenang dan damai, bisa melenyapkan noda batin, dan mengikis karma buruk. Intinya, kita harus menyelaraskan pikiran kita.

 

Tim medis dari berbagai negara bekerja sama untuk mengadakan baksos kesehatan

Angpau berkah dan kebijaksanaan  juga dikirim  ke luar negeri

Berharap bisa menjalin jodoh baik dengan semua orang di dunia

Menghimpun cinta kasih untuk mengadakan baksos kesehatan di Myanmar

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 1 Desember 2014

 

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -