Menyalurkan Bantuan dengan Segenap Hati
Wilayah Italia telah diguyur hujan deras selama sebulan dan hingga kini banjir masih belum surut. Kita juga bisa melihat aksi mogok kerja dan demonstrasi di sana. Selain terjadi bencana alam, hati para warga di sana juga bergejolak. Aksi mogok kerja ini telah menimbulkan kekacauan di berbagai kota. Saat masyarakat tidak tenang, bagaimana empat unsur alam dapat selaras?
Banyak negara yang iklimnya tidak selaras, seperti Israel dan Palestina. Palestina sering dilanda bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Kini, Palestina dilanda bencana banjir. Saya sangat mengkhawatirkan warga di sana. Ada banyak hal yang mengkhawatirkan. Kita juga bisa melihat jalan-jalan di Istanbul, Turki. Kita melihat banyak perempuan dan anak-anak yang mengungsi ke kota itu. Mereka mengemis di jalan untuk bertahan hidup.
Melihat anak-anak yang terlantar di jalan dan anak-anak yang kehilangan nyawa mereka, membuat kami merasa sangat sedih. Anak-anak yang tidak memperoleh pendidikan akan membawa pengaruh hingga 100 tahun ke depan. Kebodohan selama satu abad akan menghancurkan seluruh Suriah. Anak-anak tidak boleh tidak bersekolah. Karena itu, sekelompok orang yang berpendidikan tinggi ini bekerja sama untuk menyediakan sebuah tempat belajar bagi anak-anak agar mereka dapat melanjutkan pendidikan mereka. Insan Tzu Chi menyediakan selimut untuk anak-anak tersebut. Kita bisa melihat anak-anak tidur dengan dipenuhi kehangatan. Sungguh, antarmanusia hendaknya saling peduli. Kita hidup di bawah langit dan di atas bumi yang sama. Bukankah semua orang bagaikan satu keluarga?
Kita juga bisa melihat pembangunan rumah rakitan dan penyusunan batako di Filipina. Sesungguhnya, pada saat itu, saya hanya ingin menciptakan kesempatan kerja dengan program bantuan lewat pemberian upah agar para warga dapat memperoleh upah. Saya tidak menyangka bahwa rancangan batako itu akan menarik perhatian Profesor Deng saat beliau melihat pembuatannya. Beliau mengatakan bahwa rancangan seperti itu merupakan sebuah penemuan yang sangat menakjubkan. Karena itu, beliau meminta izin kepada saya untuk memasukkan rancangan tersebut dalam sebuah perlombaan.
Saya tidak tahu bagian mana dari rancangan itu yang dapat diperlombakan. Jadi, saya juga tidak keberatan. Lalu, beliau memberi tahu saya bahwa rancangan itu memperoleh penghargaan dalam Pameran Penemuan INOVA yang ke-39. Rancangan ini memperoleh medali emas kategori ramah lingkungan. Ini sungguh sulit dipercaya. Sesungguhnya, rancangan itu hanya bertujuan untuk membantu para warga di Filipina untuk bertahan hidup. Kita menciptakan kesempatan kerja bagi mereka. Dengan demikian, mereka dapat memperoleh upah. Kita menyebutnya upah, bukan bantuan. Ini demi menjaga harga diri para warga.
Kita berharap mereka dapat memberdayakan sumber daya setempat, memiliki pekerjaan, melindungi bumi, dan bekerja sama dengan Tzu Chi untuk membangun rumah rakitan demi kehidupan yang lebih baik. Inilah tujuan kita. Tidak disangka, rancangan itu memperoleh penghargaan. Dengan demikian, mungkin kelak orang-orang juga dapat memberdayakan bambu karena paling ramah lingkungan. Setelah ditebang, ia akan tumbuh kembali. Manusia tak perlu lagi menambang untuk menghasilkan besi dan baja. Dengan demikian, kita dapat mengurangi eksploitasi bumi. Ini juga merupakan sebuah penemuan. Intinya, kita menginspirasi orang kurang mampu untuk memiliki kekayaan batin dan menginspirasi orang berada untuk membantu orang kurang mampu. Inilah cara untuk membantu lebih banyak orang.
Kita juga melihat Vietnam. Dahulu, sangat tidak mudah bagi insan Tzu Chi untuk masuk ke Vietnam. Jika ada lebih dari tiga orang berkumpul, maka akan mendapat perhatian dari pihak berwajib. Kini, di Provinsi Binh Duong, surat izin beraktivitas telah diberikan kepada insan Tzu Chi. Kita dapat mengadakan kegiatan berskala besar di sana. Semuanya bisa dilakukan di sana, baik membantu korban bencana, membantu warga kurang mampu, maupun mengumpulkan warga untuk berbagi tentang semangat budaya humanis Tzu Chi. Kita cukup melaporkannya kepada pemerintah dan mereka akan mendampingi kita selama kegiatan berlangsung. Kita bisa mengadakan kegiatan dengan bebas.
Insan Tzu Chi di Vietnam telah melalui perjalanan yang penuh rintangan selama hampir 20 tahun. Meski penuh rintangan, tetapi insan Tzu Chi tetap maju selangkah demi selangkah dan telah membantu banyak orang. Di Vietnam, ada banyak orang yang menderita dan mengalami cacat karena pada masa Perang Vietnam, Amerika Serikat pernah menebarkan herbisida Agen Oranye di Vietnam. Akibatnya, banyak perempuan melahirkan bayi dengan anggota gerak dan bentuk tubuh yang tidak sempurna. Inilah yang kita lihat saat mengadakan baksos kesehatan.
Singkat kata, saya tidak tahu mengapa di dunia ini antarmanusia selalu saling berselisih, saling mencurigai, dan saling bertikai hingga menimbulkan bencana akibat ulah manusia. Nafsu keinginan dan ketamakan manusia juga mengakibatkan ketidakselarasan unsur alam. Saya mengulas tentang hal ini setiap hari. Namun, apakah setiap orang dapat memahaminya? Apakah setelah memahaminya, mereka bersedia menerima imbauan saya untuk berpola hidup hemat dan bersumbangsih dengan penuh sukacita? Saya berharap kita bisa menekan nafsu keinginan dan banyak berbuat kebaikan. Asalkan ada niat, kita bisa melakukannya dengan mudah.
“Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah mendukung dan membantu kami. Berkat makanan yang kalian sediakan untuk para murid, mereka menjadi lebih bersemangat dan bertenaga untuk belajar dengan baik. Saya telah bersekolah di sini selama tiga tahun dan belum pernah makan di sekolah. Saya berterima kasih kepada Tzu Chi yang menyediakan makanan yang lezat untuk kami. Saya berterima kasih kepada paman dan bibi Tzu Chi yang telah mengantarkan makanan untuk kami. Saya juga berterima kasih kepada guru saya yang mengajari kami tanpa dibayar. Makanan ini sangat lezat. Saya merasa sangat bahagia karena mendapat perhatian dari insan Tzu Chi,” ucap seorang guru.
“Adakalanya, saat saya berkunjung ke sini untuk melihat mereka makan, mereka akan mengangkat kepala dan berkata, ‘Paman, sup hari ini lezat sekali.’ Ini membuat saya merasa sangat gembira. Ini juga memotivasi saya untuk lebih bekerja keras menciptakan menu baru agar anak-anak dapat makan lebih baik dan memperoleh gizi yang cukup,” tutur seorang pengusaha yang menyediakan makanan.
Ini semua berkat kekuatan cinta kasih. Jika kita terus bersumbangsih dengan penuh kesabaran, penuh cinta kasih, dan tanpa pamrih, maka penerima bantuan selamanya akan bersyukur. Insan Tzu Chi terus bersumbangsih tanpa mengenal putus asa. Saya sangat berterima kasih kepada mereka. Melihat begitu banyak orang di dunia ini yang dilanda penderitaan, kita sungguh harus mengungkapkan penghormatan kepada para Bodhisatwa dunia. Karena itulah, setiap hari saya mengucapkan terima kasih. Rasa terima kasih yang ingin saya sampaikan tidak pernah ada habisnya.
Gejolak masyarakat menimbulkan ketidakselarasan
Menyediakan selimut dan makanan untuk memberikan kehangatan
Rancangan batako dengan kerangka bambu memperoleh medali emas
Insan Tzu Chi di Vietnam membantu warga kurang mampu
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal17 November 2014