Perhatian yang Tulus adalah Pusaka yang Tak Ternilai
Buddha mengajarkan tentang jalinan jodoh. Jalinan jodoh sangatlah penting. Beberapa hari ini, kita bisa melihat perayaan ulang tahun RS Fuding yang ke-10 yang penuh dengan semangat budaya humanis. Mereka merawat pasien dengan penuh cinta kasih dan menganggap pasien bagai keluarga sendiri. Kualitas pelayanan kesehatan mereka sangat tinggi dan tidak kalah dengan RS Tzu Chi di Taiwan. Ini sungguh menggembirakan.
Jodoh Tzu Chi dengan RS Fuding telah terjalin selama 10 tahun. Sesungguhnya, jalinan jodoh ini telah terjalin sejak 15 tahun yang lalu. Pascatopan Herb menerjang Tiongkok, kita masuk ke Fuding, Fujian untuk menyalurkan bantuan. Selain itu, kita juga pernah membagikan bantuan musim dingin di sana. Demikianlah awal jalinan jodoh Tzu Chi di sana. Lalu, kita pun mulai mengenal RS Fuding. Sejak saat itu, banyak pengusaha Taiwan di Tiongkok yang bergabung dengan Tzu Chi untuk membantu dan bersumbangsih bagi warga setempat. Jadi, insan Tzu Chi Taiwan dengan pengusaha Taiwan di Tiongkok bekerja sama untuk membangun sebuah gedung bagi RS Fuding. Dimulai dari mantan Kepala RS Ji hingga kini Kepala RS Li, semuanya sangat berterima kasih. Orang yang memiliki rasa syukur selamanya memiliki cinta kasih universal. Hati penuh rasa syukur ini berasal dari ketulusan dan tali kasih sayang yang terjalin sangat panjang dan kuat.
Kita sering melihat relawan kita di RS Tzu Chi. Kita juga bisa melihat relawan Tzu Chi membantu tim medis di RS Fuding. Rumah Sakit Fuding telah menerapkan semangat budaya humanis Tzu Chi dengan sepenuh hati dan penuh ketulusan. Mereka ingin memberi pelayanan yang sama seperti Tzu Chi, bahkan ingin lebih bersungguh hati. Selain itu, pemerintah setempat juga sangat menghormati para staf medis. Bagi perawat yang selama 30 tahun tidak pernah meninggalkan departemennya, pemerintah setempat memberi mereka sebuah penghargaan berupa medali.
Pada hari pemberian penghargaan itu, para perawat mengundang keluarga mereka untuk hadir, lalu mereka mempersembahkan medali itu kepada keluarga mereka. Artinya, mereka ingin mengungkapkan bahwa berkat dukungan keluargalah, baru mereka dapat bekerja di departemen perawat selama 30 tahun. Karena itu, setelah menerima medali dari pemerintah, mereka menyematkan medali itu di baju keluarga mereka. Inilah semangat budaya humanis dan rasa syukur. Pemerintah berterima kasih atas kontribusi perawat demi menjaga para pasien. Perawat juga berterima kasih atas dukungan dari keluarga mereka. Rasa terima kasih yang tulus ini telah tersebar di Rumah Sakit Fuding.
Dalam berbagai hal, kita bisa melihat semangat budaya humanis semakin meluas di sana. Mereka menerapkan budaya humanis dalam misi kesehatan dan saling bersyukur dalam hubungan antarsesama. Budaya humanis mereka sungguh menampilkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Bodhisatwa Avalokitesvara Berlengan Seribu yang sungguh menunjukkan semangat. Pertunjukan mereka sangat indah. Mereka juga mengadakan pertunjukan Taichi. Semua itu sangat indah. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Gabungan ketulusan hati dan tindakan bajik setiap orang telah menampilkan petunjukan yang begitu indah. Mereka sungguh mengagumkan. Kita harus berterima kasih kepada banyak orang.
Dalam acara ini, ada banyak kasus yang menyentuh. Contohnya ibu yang bernama Yang Hongsai ini. Saat mengandung, dia terkena penyakit autoimun kulit. Berhubung sedang mengandung, pengobatannya menjadi sangat rumit. Setiap kali mengganti obat, dia membutuhkan bantuan beberapa dokter. Karena dia tengah mengandung, para dokter juga sangat teliti dalam memberi obat untuknya. Para dokter mengobatinya selama berbulan-bulan. Para dokter di RS Fuding juga pernah melakukan kontak dengan Kepala RS Lai dari RS Tzu Chi Dalin untuk meminta saran darinya. Karena itu, RS Fuding sangat bersyukur. Dua RS di tempat yang berbeda dapat bersatu hati dan bekerja sama untuk menemukan obat yang tepat guna menyembuhkan penyakit itu. Penyakit ibu itu pun berhasil disembuhkan dan anaknya telah lahir dengan selamat.
Kali ini, mereka sekeluarga juga kembali untuk mengikuti acara peringatan RS Fuding. Anaknya pun menyatakan rasa terima kasihnya. “Saya ingin berterima kasih kepada kalian semua. Saya berterima kasih kepada insan Tzu Chi, dokter, dan perawat,” kata Weng Shanyu, putra Yang Hongsai. Ada pula seorang bayi, Huang Shanshan, yang dibuang sejak lahir yang akhirnya dirawat di RS Fuding. Kini, dia telah berusia 11 tahun. Dia juga kembali untuk berterima kasih. Huang Shanshan berkata, “Terima kasih, dokter. Terima kasih untuk semua orang yang telah membantuku. Tanpa kalian, saya tidak akan berdiri di sini hari ini.” Banyak kasus yang ditampilkan dalam acara ini. Setiap kasus menunjukkan cinta kasih yang tulus dari tim medis. Semua itu sungguh membuat orang tersentuh.
Hal yang menyentuh sungguh banyak. Keindahan dari ketulusan mereka adalah pusaka yang tidak ternilai di dunia ini. Cinta kasih yang tulus sungguh sangat indah. Saya tidak tahu bagaimana mengungkapkannya dengan kata-kata. Setiap kali mengulas ini, saya merasa gembira dari lubuk hati. Saya merasa sangat gembira. Inilah keindahan sifat hakiki manusia.
Namun, di dunia ini masih terdapat banyak ketidakkekalan. Kemarin, pada pukul 21.30 waktu setempat, tiba-tiba Peru diguncang gempa bumi berkekuatan 4,9 skala Richter. Gunung Ontake di Jepang juga meletus pada tanggal 27 September lalu. Semua bencana itu terjadi akibat ketidakselarasan unsur tanah. Ada pula bencana akibat ketidakselarasan unsur angin di Amerika Serikat. Hanya dalam waktu beberapa hari, Amerika Serikat diterjang dua kali badai. Badai tersebut membawa curah hujan tinggi dan mengakibatkan banjir besar yang jarang terjadi dalam ratusan tahun terakhir ini. Semua bencana itu terjadi akibat ketidakselarasan unsur angin dan air.
Pikirkanlah, ketidakselarasan unsur tanah mengakibatkan gempa bumi dan gunung meletus. Selain itu, ada pula bencana badai dan banjir. Pada kehidupan di bumi ini, kita harus menjalani setiap hari kita dengan baik. Apa yang disebut menjalani hidup dengan baik? Dengan membangkitkan niat baik setiap hari, setiap saat kita akan dipenuhi berkah. Dengan menciptakan berkah setiap hari, setiap saat kita akan merasa bahagia. Menciptakan berkah, membantu orang, dan hati yang penuh sukacita jauh lebih penting dari materi apa pun.
Budaya humanis Tzu Chi tersebar di RS Fuding
Menjalin tali kasih yang panjang dan saling mendukung
Perhatian yang tulus adalah pusaka yang tak ternilai
Merasakan keharmonisan setelah menciptakan berkah
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 1 Oktober 2014.