Saling Mengasihi dan Menolong Orang yang Membutuhkan

Dari siaran berita, kita bisa melihat bumi mengalami kerusakan setiap hari. Banyak manusia di bumi ini yang pikirannya tidak selaras. Kita juga bisa melihat antarmanusia yang saling melukai. Negara seperti ini sungguh mengkhawatirkan. Kita semua yang berada di Taiwan sungguh harus mawas diri dan berhati tulus untuk menghindari pergolakan.

Kita yang tinggal di satu wilayah yang sama hendaknya saling mengasihi dan melindungi. Meski Taiwan hanya sebuah pulau kecil, tetapi kita hendaknya menciptakan lebih banyak berkah bagi dunia.Jika kita yang berasal dari pulau yang kecil inidapat memberi perhatian kepada negara lain, maka itulah berkah yang sesungguhnya. Di Taiwan, kita bisa melihat begitu banyak Bodhisatwa dunia yang mengasihi dan melindungi bumi. Untuk menyelaraskan kondisi iklim, kita harus bermawas diri dan tulus. Dengan demikian, barulah setiap orang dapat hidup dengan aman dan tenteram.

Kita bisa melihat di Tangerang, Indonesia, insan Tzu Chi mengadakan pembagian bantuan beras. Pemerintah Taiwan menyerahkan beraskepada Tzu Chi untuk dibagikan ke beberapa negara,salah satu di antaranya adalah Indonesia. Kita juga mengirimkan sebagian beras ke Indonesia. Insan Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan pemerintah. Saat kita sedang memindahkan barang bantuandan akan membagikan bantuanbagi orang yang membutuhkan,akan ada personel tentara yang datang untuk membantu kita. Setelah membantu kita, para tentara yang biasanya mendukung semangat celengan bambu Tzu Chi akan mengembalikan celengan kepada kita.

Melihat para personel tentara ikut berdonasi, para penerima bantuan menyadari bahwa bantuan yang mereka terima dari Tzu Chi sungguh berasal dari himpunan tetes demi tetes donasi orang banyak. Bahkan orang yang hidup kekurangan juga ingin turut berpartisipasi dan menjadi orang yang bisa membantu sesama. Jadi, bukan berarti Tzu Chi tidak membantu warga Taiwan, hanya tahu membantu orang di luar negeri.

Yang kita berikan kepada mereka adalah filosofi Tzu Chi dan benih cinta kasih. Contohnya di Mozambik, Orang kurang mampu disanalah yang membantu  saudara sebangsa mereka yang membutuhkan. Mereka sangat berterima kasih karena kekayaan batin mereka terbangkitkan berkat insan Tzu Chi Taiwan. Meski hidup kekurangan, tetapi mereka dapat memberdayakan sumber daya setempat dan menggalang dana secara mandiri. Kini mereka telah mulai membuka lahan untuk menanam sayur. Mereka menggunakan hasil tanaman mereka untuk membantu warga kurang mampu dan anak yatim piatu.

Kita bisa melihat anak muda yang mempersembahkan makanan bagi para lansia dengan berlutut untuk menunjukkan rasa hormat. Selain memiliki hati yang penuh cinta kasih, mereka juga sangat punya tata krama. Dengan penuh cinta kasih, kita membimbing mereka untuk memiliki tata krama. Saya merasa sangat gembira. Ini pertama kalinya saya melihat kegiatan seperti ini. Kalian datang ke sini untuk membantu mereka dengan penuh cinta kasih. Selain mendapatkan bantuan dan makanan, anak yatim piatu dan para lansia ini juga telah memahami bahwa ternyata setiap orang bisa bersumbangsih dengan penuh cinta kasih.

Lihatlah, insan Tzu Chi berbagi ajaran Buddha dengan mereka agar mereka dapat memahami hukum sebab akibat. Bagaimana agar kita dapat dipenuhi berkah? Kita harus bersumbangsih. Bersumbangsih bukan berarti kita langsung menerima buah karmanya di kehidupan ini. Yang kita terima di kehidupan ini adalah perasaan sukacita. Pada saat bersumbangsih, sesungguhnya kita sudahmenanam benih baik untuk kehidupan mendatang. Mereka dapat menerima ajaran ini dengan baik.

Kita juga melihat guru TK Tzu Chi membimbing anak-anak dengan mengambil contoh bencana di Kali Angke. Karena bencana itu, insan Tzu Chi pergi ke sana untuk membantu membersihkan Kali Angke. Mereka melakukannya dengan sangat baik. Sejak saat itu, kita mulai membangun Rusun Cinta Kasih Tzu Chi dan membangun sekolah.Empat misi Tzu Chi dijalankan dengan menggunakan sumber daya setempat. Pengusaha dan insan Tzu Chi setempat memberdayakan sumber daya di sana untuk menjalankan empat misi Tzu Chi.

Metode pendidikan di Malaysia sangat baik. Para guru TK Tzu Chi Malaysia menjadikan kisah Kali Angke sebagai bahan pelajaran dengan cara meminta anak-anak untuk membersihkan sampah.  Inilah pendidikan yang mereka berikan. Mereka mendidik anak-anak untuk memiliki rasa syukur dan memahami kerja keras insan Tzu Chi Indonesia. Mereka berharap anak-anak bisa memahami bahwa dengan adanya cinta kasih, barulah dunia ini ada harapan. Selain itu, setiap orang harus bekerja sama untuk membawa manfaat bagi masyarakat.

Kita juga melihat seorang anak yang bermata juling.Sang ibu sungguh bekerja keras untuk membesarkan anak ini. Anak ini bersekolah di sekolah yang pembangunannya dibantu oleh Tzu Chi. Saat mengetahui kondisi anak ini, insan Tzu Chi berusaha mencari cara untuk memulihkan mata anak itu agar kelak dia tak merasa minder.

“Saya merasa sangat gembira dapat menerima hadiah yang sangat istimewa ini. Harapan saya telah menjadi kenyataan. Terima kasih Tzu Chi, kalian telah mewujudkan harapan saya. Saya berterima kasih dari lubuk hati saya,” ucap anak tersebut.

Berkat insan Tzu Chi yang penuh cinta kasih, warga kurang mampu setempat dapat memiliki sandaran. Inilah yang kita lakukan di luar negeri. Apakah bantuan yang diberikan oleh insan Tzu Chi di luar negeri berasal dari Taiwan? Saya harus memberi tahu setiap orang bahwa hanya beras yang berasal dari Taiwan. Dewan Pertanian Taiwan memberikan beras kepada organisasi nonpemerintah. Kita juga mengajukannya untuk dikirimkan kepada beberapa negara yang paling membutuhkan.

Adakalanya, saat para warga datang untuk menerima bantuan beras, kita bisa mendengar mereka berkata,“Terima kasih Taiwan dan Tzu Chi.” Mereka menyebutkan Taiwan terlebih dahulu. Mereka berterima kasih kepada Tzu Chi karena insan Tzu Chi telah mencurahkan cinta kasih yang berlimpah kepada mereka. Bahkan sekelompok anak-anak di Afrika juga bisa berkata, “Amitabha. Terima kasih Taiwan, terima kasih Tzu Chi.”

Saat memiliki kekayaan yang berlimpah, kita harus membantu orang lain. Inilah yang terbaik dari Taiwan. Taiwan juga menjalin jodoh baik dengan warga di negara tertinggal. Karena itu, banyak negara yang tahu bahwa warga Taiwan sungguh penuh dengan cinta kasih. Ini merupakan cinta kasih yang sesungguhnya.

Kita juga telah menginspirasi para penerima bantuan. Meski mereka hidup kekurangan, tetapi saat menerima barang bantuan, mereka bisa berbagi dengan orang yang hidupnya lebih kesulitan dari mereka. Inilah kekayaan batin yang mereka miliki. Saya sungguh kagum kepada mereka. Singkat kata, dibandingkan dengan mereka, kita sungguh sangat beruntung. Kita harus lebih menghargai tempat tinggal kita,lebih menghargai lingkungan kita, dan lebih menghargai masyarakat kita. Saat masyarakat bisa hidup harmonis, barulah warga Taiwan bisa penuh berkah.

Bermawas diri menghadapi konflik yang terjadi di dunia

Setiap orang hendaknya saling mengasihi

Menenangkan dunia dan menolong orang yang membutuhkan

Menciptakan berkah tak terhingga bagi Taiwan

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -