Senantiasa Bersyukur dan Menciptakan Berkah

Apakah kalian semua aman dan selamat?(Ya)Saya sangat bersyukur kalian semua aman dan selamat. Saya juga bersyukur Badai Tropis Fung-Wong telah berlalu tanpa membawa kerusakan besar. Taiwan hanyalah sebuah pulau kecil, mana tahan menghadapi badai tropis yang menerjang dari selatan hingga ke utara. Yang lebih mengkhawatirkan adalah curah hujan tinggi yang kemungkinan mengakibatkan tanah longsor. Semua itu adalah hal yang sangat menakutkan. Jika arah anginnya sedikit mengarah ke barat yang merupakan dataran rendah, maka dikhawatirkan curah hujan tinggi akan mendatangkan bencana banjir. 

Kita sungguh tidak sanggup menahan bencana ini. Kemarin, hati saya bagai tertekan oleh sebuah batu yang besar. Saya sungguh merasa khawatir. Saya sungguh bersyukur pascabadai, setiap orang tetap aman dan selamat, meski di beberapa tempat terjadi bencana kecil. Di Changhua, sambaran guntur dan petir telah memutuskan kabel listrik bertegangan tinggi.

 

Sungguh, setiap kali terjadi badai atau terjadi insiden, kita sungguh harus berterima kasih kepada para pahlawan yang bekerja di belakang layar. Di tengah terpaan angin dan hujan, para teknisi listrik berusaha untuk memperbaiki aliran listrik. Saat aliran listrik di menara terputus, mereka segera bergerak untuk memperbaikinya. Demikian juga dengan petugas pemadam kebakaran. Di mana pun kebakaran terjadi, mereka akan segera pergi untuk memadamkan api. Mereka semua adalah pahlawan yang bekerja di belakang layar. Mereka semua adalah pahlawan yang bekerja di belakang layar. Kita harus berterima kasih kepada mereka. 

Kita juga bisa melihat para insan Tzu Chi yang telah bersiap-siap untuk menghadapi badai tropis kali ini. Di berbagai tempat di Taiwan, mereka membentuk pusat koordinasi antisipasi badai. Insan Tzu Chi di seluruh Taiwan sangat serius dalam menghadapi badai tropis ini. Mereka segera mengunjungi penerima bantuan kita untuk mencurahkan perhatian, memahami kondisi tempat tinggal mereka, dan mengantarkan makanan kering karena khawatir mereka tak leluasa keluar rumah jika turun hujan deras.  Insan Tzu Chi juga menghubungi lurah setempat dan meminta mereka agar segera menghubungi insan Tzu Chi jika terjadi sesuatu. 

Seluruh staf badan misi kita juga melindungi diri dengan baik. Mereka melakukan upaya antisipasi badai di sekeliling lingkungan mereka. Lihatlah, begitu pula dengan RS Tzu Chi Taipei. Seluruh staf RS kita melakukan antisipasi dengan sangat cermat. Selain itu, para relawan, anggota Tzu Cheng, dan komite Tzu Chi juga segera bergerak untuk membantu. Mereka segera memotong dahan pohon yang terlalu panjang, memungut sampah di lingkungan sekitar RS, dan lain-lain. Para anggota Tzu Ching dari Akademi Kepolisian juga turut bergerak untuk membantu. 


Di Hualien, insan Tzu Chi terus memperhatikan para penerima bantuan kita. Para tentara dan polisi di Hualien juga sangat memperhatikan para warga yang tinggal di sekitar pantai. Mereka berharap para warga bisa dievakuasi untuk sementara waktu. Jika ada lansia yang kesulitan berjalan, anggota tentara akan menggendong mereka ke tempat yang lebih aman. Melihat anak muda masa kini memiliki kebajikan dan bisa mengembangkan cinta kasih mereka, saya sungguh merasa terhibur. 

Kita juga bisa melihat para relawan daur ulang di Penghu yang sangat bersungguh hati. Karena badai tropis akan segera menerjang, mereka segera bergerak untuk melindungi posko daur ulang. Mereka segera merapikan, mengikat, dan menyusun barang daur ulang hingga sangat rapi. Mereka menatanya dengan rapi agar barang-barang daur ulang tidak berantakan akibat tiupan angin. Barang daur ulang yang baru tiba di posko juga segera mereka susun dengan rapi. Berhubung badai tropis akan segera menerjang, mereka segera mengangkut truk demi truk barang daur ulang ke posko. 

Demikianlah mereka menghargai sumber daya alam. Yang terpenting adalah mereka sangat rela memikul tanggung jawab. Meski mereka adalah relawan daur ulang, tetapi mereka mendedikasikan diri dengan sepenuh hati dan tenaga untuk memikul tanggung jawab. Mereka bersumbangsih dengan penuh ketulusan. Melihat kesatuan hati dan tekad mereka untuk melindungi bumi dan menjaga ketenteraman masyarakat, saya sungguh merasa tersentuh.

 

Kisah yang menyentuh sangatlah banyak. Namun, ada pula hal yang mengkhawatirkan, yakni bencana yang melanda Filipina. Kemarin, hujan yang mengguyur Filipina baru sungguh-sungguh berhenti. Insan Tzu Chi telah melakukan survei dan akan menggerakkan ribuan warga untuk menjalankan program bantuan lewat pemberian upah. Kita harus segera membersihkan lingkungan untuk mencegah timbulnya penyakit demam berdarah, dan lain-lain. Kita harus segera membersihkan sampah yang menumpuk. Setiap tempat harus segera dibersihkan. Dengan demikian, baru sendi kehidupan setempat bisa cepat pulih. 

Kini, para insan Tzu Chi di sana sudah tahu apa yang harus dilakukan. Mendengar bahwa mereka telah mempunyai rencana, saya merasa lebih tenang. Beberapa hari ini, mereka menyediakan roti, mi Jing Si, nasi Jing Si, dan lain-lain bagi para warga di sana. Kini mereka akan mulai membersihkan jalanan. Meski Badai Tropis Fung-Wong berkekuatan ringan, tetapi curah hujan yang dibawakan sangat tinggi sehingga mengakibatkan bencana banjir yang besar. 

Melihat kondisi mereka, kita hendaknya mensyukuri keberuntungan kita. Saat badai tropis yang sama berbalik arah menuju ke Taiwan, semua orang merasa sangat khawatir. Kita sungguh beruntung karena badai ini bisa berlalu tanpa mendatangkan kerusakan besar.  Kita harus sangat bersyukur. Baiklah. Beginilah kehidupan di dunia ini. Di dunia ini, ketidakselarasan unsur alam selalu membuat kita merasa khawatir dan membuat kita merasakan ketidakkekalan hidup ini. 

Singkat kata, merasa takut saja tak ada gunanya. Kita harus selalu membina kebiasaan untuk bermawas diri dan tulus. Kita juga harus tahu untuk merasa takut. Jika kita terlalu meremehkannya dan berpikir bahwa itu hanya badai berkekuatan ringan sehingga kita tetap menjalankan semua kegiatan kita seperti biasa, mungkin langit akan berkata, “Baiklah, karena kamu tidak takut, saya akan mendatangkan badai.” Melihat kita tidak merasa takut, para dewa akan berpikir untuk mendatangkan badai. Karena itu, kita harus tetap waspada. 

Meski dua hingga tiga hari ini kita berencana mengadakan kegiatan besar, tetapi kita telah  membatalkan satu per satu. Kita harus pulang ke rumah untuk melindungi keluarga dan memperhatikan para penerima bantuan kita. Kita harus melakukan banyak persiapan untuk mengantisipasi badai. Ini menunjukkan bahwa kita menganggap serius badai ini. Inilah yang disebut mawas diri dan berhati tulus. Baiklah. Badai tropis telah berlalu. Kita harus bersyukur karena setiap tempat aman dan setiap orang selamat. Kita harus bersyukur setiap waktu.

 

Pergerakan Badai Tropis Fung-Wong berubah-ubah

Bersyukur karena selamat dari badai dan bersama-sama menciptakan berkah

Pahlawan di belakang layar sangat mengasihi para warga

Bergotong-royong untuk memulihkan sendi kehidupan di Filipina

 

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 24 September 2014.

 

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -