Senantiasa Mawas Diri dalam Setiap Tindakan

Judul Asli:

Senantiasa Mawas Diri dalam Setiap Tindakan

Angin yang tersebar di internet meresahkan hati warga
Senantiasa mawas diri dan tidak meremehkan hukum sebab akibat
Bencana alam dan akibat ulah manusia terjadi akibat tingkat pencemaran  yang tinggi
Giat mensosialisasikan pola hidup vegetaris dan menggarap ladang berkah

”Apa yang boleh dan tidak boleh saya makan, dia tahu semua. Jika tak ada dia, saya pasti sangat kacau. Usia saya sudah tak muda lagi, sudah 80 tahun. Berhubung sudah tidak leluasa bergerak, saya serahkan semua pekerjaan rumah padanya. Mereka bagaikan anggota keluarga saya. Mereka seperti ibu dan ayah saya,” ucap seorang nenek.

“Saya merasa Taiwan sangat baik. Ya, saya sudah lama bekerja di sini. Saya masih ingin tinggal dan bekerja di sini. Ya, saya khawatir, tetapi saya berharap semua masalah akan terselesaikan dengan baik,” ucap pekerja migran asal Filipina.

Beberapa hari ini, hubungan antara Taiwan dan Filipina memang sedikit tegang. Hal ini mengakibatkan orang Filipina yang berada di Taiwan merasa tidak tenang. Beberapa orang bahkan mengeluarkan pendapat untuk menolak pekerja migran asal Filipina. Demi keselamatan, banyak pekerja migran asal Filipina yang tidak berani keluar rumah. Sesungguhnya, apakah insiden itu ada kaitannya dengan pekerja Filipina? Banyak sekali orang Taiwan yang mengemukakan pendapat mereka di internet atau pun jejaring sosial. Beberapa orang bahkan mengarang dan mengunggah cerita yang tidak benar ke halaman internet. Sekitar 80.000 orang yang membacanya menganggap cerita itu adalah kisah nyata sehingga mereka pun ikut mencela. Bukankah ini mengacaukan hati manusia?

Saya sering berkata kepada kalian agar jangan melupakan kondisi para pengungsi di luar negeri. Sesungguhnya, gelombang demonstrasi di Suriah dan di berbagai negara lain menyebar dengan cepat karena bantuan Facebook. Meski berita yang disebarkan adalah benar, karena penyebaran berita  di Facebook sangat cepat, maka pergolakan pun tak terelakkan. Akibatnya, warga tak bisa hidup tenang dan mengalami penderitaan yang tak terkira. Karena itu, janganlah kita menyebarkan sesuatu yang tidak benar di jejaring sosial. Saat pikiran menyimpang, kita akan menyebarkan kata-kata yang tidak benar sehingga akan mengacaukan pikiran banyak orang.Ini termasuk menciptakan karma buruk. Karena itu, saat melihat seseorang melakukan perbuatan buruk, kita harus menasihatinya.

Dalam ceramah tadi pagi, saya berbagi bahwa saat Buddha Sakyamuni mencapai pencerahan,batin Beliau dipenuhi dengan Dharma. Beliau ingin segera berbagi kepada semua makhluk tentang Dharma ini dengan harapan setiap orang bisa memahaminya serta mencapai pencerahan. Akan tetapi, itu bukanlah hal yang mudah. Saat itu, Buddha sempat berpikir, “Orang-orang tidak mengerti ucapan-Ku. Jika mereka tidak mengerti dan tidak dapat menerima ajaran-Ku, untuk apa Aku terus berada di dunia?” Karena itu, Beliau berpikir untuk segera parinirvana (wafat).

Saat itu, raja dari alam Brahma datang memohon kepada Buddha agar bersedia membabarkan Dharma. Artinya, Buddha telah mencapai kebijaksanaan yang sempurna. Setelah mencapai pencerahan, hati Buddha menjadi lapang hingga seluas jagat raya. Beliau memahami prinsip kebenaran di seluruh jagat raya. Karena itu, raja dari alam Brahma memohon kepada Buddha yang dipenuhi dengan Dharma agar membimbing semua makhluk. Buddha segera berubah pikiran. Berhubung kemampuan setiap makhluk berbeda-beda, Buddha pun memikirkan cara ke dalam hati setiap orang. agar menyadari penderitaan, menghargai berkah, serta memahami sebab penderitaan. Demikianlah perlahan-lahan Buddha membimbing setiap orang agar mengarah pada kebajikan agar mereka tak lagi membangkitkan niat buruk serta tidak melakukan perbuatan buruk.

Inilah yang ingin Buddha ajarkan kepada kita. Karena itu, demi ketenteraman dunia dan kehidupan keluarga yang bahagia, kita harus mengendalikan emosi kita serta tidak menyebarkan kata-kata yang tidak benar. Saat mendengar berita yang tidak benar, kita harus segera menghentikannya dan tidak terus menyebarkannya lagi. Jadi, rumor bisa dihentikan oleh orang yang bijaksana. Saya berharap setiap orang bisa menjadi orang yang bijaksana.

 

Kita juga melihat Swedia. Kita sering mendengar bahwa Swedia adalah negara yang indah dan warga di sana sangat bersahabat. Karena itu, banyak orang yang ingin berimigrasi ke Swedia. Alasan orang berimigrasi ke negara lain bisa saja karena kerusuhan yang terjadi di negara mereka sendiri. Karena itu, mereka berimigrasi ke negara yang aman, contohnya Swedia. Akan tetapi, kini kita dapat melihat di Swedia, terjadi bentrokan antara imigran dan polisi setempat. Selain itu, kita juga melihat bencana alam yang tak bisa dihindari, seperti badai tornado di Amerika Serikat, kebakaran hutan di California, dan turunnya badai salju di Colorado pada pertengahan tahun. Kita telah melihat kondisi iklim yang ekstrem telah menyebabkan Amerika Serikat dilanda berbagai bencana pada saat ini. Selain itu, sebuah gunung berapi di Alaska juga mulai menyemburkan abu vulkanis. Semua bencana alam terjadi akibat akumulasi perbuatan manusia. Karena itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan.

Kita juga melihat di Hong Kong, kini pemerintah di sana  sudah mulai mengimbau orang-orang agar mengurangi sampah dapur. Saya merasa imbauan ini sangat baik. Kita juga terus mengimbau orang agar cukup makan 80 persen kenyang dan menjalani pola hidup vegetaris. Janganlah demi memuaskan nafsu makan sesaat, kita terus beternak hewan dan membunuh hewan untuk disantap. Selain mencemari tanah dan udara, peternakan juga menghamburkan bahan pangan. Sesungguhnya, manusia sudah bisa kenyang dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran saja. Untuk beternak sapi, kambing, babi, ayam, bebek, dll., berapa banyak pakan yang kita butuhkan untuk membesarkan mereka agar mereka bisa memuaskan nafsu makan manusia? Beban bumi sudah sangat berat. Bayangkan, jumlah populasi manusia di dunia sudah mencapai lebih dari 7 miliar jiwa. Demi memuaskan nafsu makan sesaat, manusia terus beternak hewan. Peternakan hewan bisa mencemari tanah, mencemari udara, dan menyebabkan lahan untuk bercocok tanam menjadi terbatas.

Karena itu, kita terus mensosialisasikan pola hidup vegetaris. Dengan bervegetaris, kita bisa menumbuhkan welas asih dan cinta kasih. Selain bisa menunjukkan rasa hormat terhadap semua makhluk, pola hidup vegetaris juga baik untuk kesehatan. Jadi, selain bias menumbuhkan welas asih dan cinta kasih, bervegetaris juga bisa menjaga kesehatan tubuh. Ini sungguh merupakan hal yang baik. Karena itu, saya berharap setiap orang bisa mengendalikan nafsu makan. Kehidupan manusia tidaklah kekal. Jadi, janganlah kita menunggu besok, tahun depan, atau sudah berusia lanjut  baru bervegetaris. Bisakah kita menunggu hingga saat yang diinginkan? Tiada orang yang tahu. Karena itu, kita harus segera melakukannya pada saat ini. (Diterjemahkan oleh Laurencia Lou)

Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -