Suara Kasih: Batin yang Sadar Bebas dari Kerisauan

 

 

Judul Asli:

Batin yang Sadar Bebas dari Kerisauan

Batin yang sadar bebas dari kerisauan
Mempraktikkan Empat Sifat Luhur, berlapang dada, dan berpikiran murni
Bulan Mei adalah bulan vegetaris dan penuh dengan berkah
Membimbing orang banyak untuk menjalani pola hidup sehat

Kita dapat lihat di Myanmar, orang-orang saling mendiskriminasi dan saling bertikai. Ini tak seharusnya disebut konflik agama, seharusnya disebut tragedi akibat ketidakselarasan pikiran manusia. Pada dasarnya, semua agama sangatlah murni dan bisa mempertahankan kedamaian di dunia. Ini karena agama mengajarkan kepada kita tentang tujuan hidup manusia. Setelah mencapai pencerahan, Buddha mengajarkan kepada semua makhluk yang diliputi kegelapan batin untuk ikut menapaki jalan menuju kesadaran. Karenanya, ini disebut ajaran Buddha. Semoga setiap orang memiliki tujuan hidup yang benar.

Untuk mulai melatih diri, kita harus berhati lapang, berpikiran murni, dan membangkitkan tekad yang luas dan tanpa batas. Karena itu, kita harus memiliki Empat Sifat Luhur – cinta kasih tanpa batas, welas asih tanpa batas, sukacita tanpa batas, dan keseimbangan batin tanpa batas. Inilah cinta kasih agung tanpa penyesalan, welas asih agung tanpa keluh kesah, sukacita agung tanpa kerisauan, dan keseimbangan batin agung tanpa pamrih. Sikap tidak menyesal, tidak berkeluh kesah, tidak risau, dan tidak mengharapkan pamrih bisa membuat hati kita semakin lapang.

Hari ini adalah tanggal 1 Mei, juga merupakan hari bersejarah bagi Tzu Chi. Sepuluh tahun lalu, wabah SARS merebak di berbagai wilayah. Pada tanggal 1 Mei 2003, saya mulai mengimbau insan Tzu Chi di seluruh dunia dan di seluruh Taiwan untuk berdoa bersama-sama dengan tulus. Semoga wabah penyakit bisa berkurang serta menjalani pola hidup vegetaris selama bulan Mei. Dimulai dari tahun 2003, kita menetapkan bulan Mei pada setiap tahun sebagai bulan vegetaris Tzu Chi. Saya terus memberi tahu insan Tzu Chi untuk mempelajari sejarah perjalanan Tzu Chi.

Hari ini pada sepuluh tahun lalu, saya tak hanya memberikan imbauan kepada insan Tzu Chi di Taiwan, namun juga mengajak insan Tzu Chi di seluruh dunia untuk bersatu hati dan berdoa semoga wabah penyakit bisa berkurang. Untuk mengurangi wabah penyakit di dunia, setiap orang harus bersatu hati dan berdoa dengan tulus. Dimulai dari saat itulah, kita resmi mensosialisasikan pola hidup vegetaris.

Bulan Mei adalah bulan vegetaris bagi Tzu Chi. Semoga kita bisa bervegetaris setiap hari, semoga kita bisa mawas diri setiap hari, dan semoga doa yang tulus dari setiap orang bisa bergema dengan kuat. Anda mensosialisasikan pola hidup vegetaris, dia juga mensosialisasikan pola hidup vegetaris; Anda menjalani pola makan vegetaris, dia juga menjalani pola makan vegetaris. Setiap orang harus saling menyemangati seperti ini. Selain itu, pada saat berdoa, saya sering berkata bahwa gema doa kita harus penuh ketulusan. Jadi, saat berdoa, janganlah kita hanya mendengar tanpa menggerakkan mulut sama sekali. Jika demikian, apa suara Anda akan terdengar? Kita harus lebih banyak bertutur kata baik. Suara doa kita harus kompak dan lantang agar ketulusan kita dari lubuk hati terdalam bisa terasa. Jadi, baik saat bertutur kata baik, saat melantunkan Sutra, maupun saat mengucapkan segala sesuatu, kita harus membangkitkan hati yang paling tulus. Dengan demikian, gema doa kitaakan dapat terdengar oleh para Buddha dan Bodhisattva.

Saudara sekalian, jika suara doa kita tidak cukup besar, apakah gema doa kita dapat sungguh-sungguh terdengar oleh Buddha? Apakah suara doa kita bisa sungguh-sungguh terdengar oleh para Makhluk pelindung Dharma? Kita juga harus menggalang lebih banyak Bodhisattva. Kita dapat melihat insan Tzu Chi di Kanada. Kini, mereka juga tengah mensosialisasikan pola hidup vegetaris selama bulan Mei, juga berdoa dengan tulus bagi korban gempa Sichuan kali ini. Begitu pula dengan insan Tzu Chi di California Utara. Saat kembali ke sini, mereka berkata kepada saya, “Master, kami sangat mendengar imbauan Master. Setiap orang dari kami menggalang satu Bodhisattva.” Saya menjawab, “Tidak cukup. Satu orang harus menggalang banyak Bodhisattva.” / “Ah, satu orang menggalang satu Bodhisattva saja sudah terasa sulit, bagaimana bisa menggalang banyak Bodhisattva?” Saya menjawab, “Ini bergantung pada niat kalian. Setiap kali bertemu dengan orang, kalian bisa berbagi tentang Tzu Chi. Setiap saat, kalian bisa berbagi tentang Tzu Chi. Tak peduli bertemu dengan siapa pun, kalian bisa berbagi dengan mereka tentang segala hal yang tengah dilakukan oleh Tzu Chi sekarang. Saat melakukan sesuatu, beri tahu mereka bagaimana cara Tzu Chi melakukannya.” Jadi, setiap kali bertemu dengan orang, kita bisa berbagi tentang Tzu Chi.

Hanya manusia yang bisa membabarkan Dharma dan bukan sebaliknya. Jadi, semoga setiap orang bisa memiliki arah dan tujuan hidup yang benar. Setelah menerima ajaran Buddha, kita harus memiliki Buddha di dalam hati dan Dharma di dalam tindakan. Setelah mempelajari semangat cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin Buddha, kita harus mempraktikkannya dalam keseharian serta saling menyemangati untuk berdoa bersama-sama dengan hati yang tulus. Dengan demikian, barulah kita bisa mengurangi bencana di dunia. Kini virus flu burung H7N9 tengah berbalik “menyerang” manusia. Virus ini menular dari unggas hidup ke manusia.

Ada orang yang berkata, “Saya tidak mengonsumsi daging ayam, saya mengonsumsi daging hewan yang lain.” Sesungguhnya, virus flu burung ini ada kemungkinan bisa menginfeksi mamalia. Jadi, pola makan vegetaris adalah yang terbaik. Inilah pola makan yang paling sehat. Bodhisattva sekalian, sejarah Tzu Chi pada hari ini, yaitu pada tanggal 1 Mei sepuluh tahun yang lalu, saya mengimbau insan Tzu Chi untuk giat mensosialisasikan pola hidup vegetaris. Semoga kesatuan dan ketulusan hati kita bisa mengurangi wabah penyakit. Inilah hal yang saya sampaikan hari ini pada 10 tahun yang lalu kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia.

Sejak itu, insan Tzu Chi mulai mensosialisasikan pola hidup vegetaris pada bulan Mei. Selama sebulan penuh, setiap orang menjalani pola hidup vegetaris. Saya juga berharap setelah bulan Mei, setiap orang bisa terus bervegetaris. Saya sungguh berterima kasih atas usaha kalian untuk mengurangi pembunuhan terhadap hewan, berhenti membunuh hewan, dan melindungi semua makhluk. Dengan demikian, kita bisa menciptakan keharmonisan bagi seluruh dunia dan mengurangi bencana di dunia. Jadi, Bodhisattva sekalian, kita harus melindungi bumi pertiwi ini.

Lihatlah relawan daur ulang yang sangat mengagumkan. Mereka bergantung hidup pada bumi. Mereka sangat mengasihi bumi, bumi juga sangat “mengasihi” mereka. Kita harus hidup harmonis dan hidup berdampingan dengan alam. Baiklah, singkat kata, setiap hari adalah hari bersejarah. Semoga semua insan Tzu Chi bisa mempelajari sejarah perjalanan Tzu Chi. Kalian bisa melihat kembali sejarah Tzu Chi pada tanggal 1 Mei untuk mengetahui betapa banyak kontribusi Tzu Chi bagi seluruh masyarakat dan dunia pada hari ini. Salah satu di antaranya adalah mensosialisasikan pola hidup vegetaris selama bulan Mei. Inilah sejarah perjalanan Tzu Chi yang bisa kalian pelajari dan pahami. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia )

 
 
Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -