Suara Kasih: Bercermin dari Bencana di Dunia dan Meningkatkan Kewaspadaan

 

Judul Asli:

Bercermin dari Bencana di Dunia dan Meningkatkan Kewaspadaan

Sebuah insiden kecildapat menciptakan penderitaan tak terbatas
Bercermin dari bencana di dunia dan meningkatkan kewaspadaan
Benih cinta kasih telah berbuah di Republik Dominika
Kekuatan cinta kasih dapat menstabilkan kondisi alam

Keindahan di dunia harus diciptakan oleh manusia sendiri. Kebahagiaan manusia dapat tercipta berkat cinta kasih antar sesama. Dengan mengasihi diri sendiri, barulah kita dapat mengasihi orang lain. Mengasihi orang lain sama artinya dengan mengasihi diri sendiri. Belakangan ini, saya sering berkata bahwa bencana di dunia terjadi silih berganti. Ada bencana alam, bencana akibat kecelakaan, dan bencana akibat ulah manusia. Ketiga jenis bencana ini sungguh membuat hati orang merasa takut dan tidak tenang. Terlebih lagi kondisi di masyarakat berhubungan erat dengan pikiran manusia. Kita berharap masyarakat bisa damai dan harmonis. Setiap hari, kita berdoa dengan hati yang tulus dan berharap dapat menebarkan cinta kasih hingga ke seluruh dunia agar hati setiap orang dapat dipenuhi dengan keharmonisan dan cinta kasih. Ini doa yang kita panjatkan setiap hari. Kita berharap masyarakat bisa hidup aman dan tenteram. Kita bisa melihat bencana akibat ulah manusia bermula dari sebuah insiden kecil. Jika karma buruk kolektif berbuah, maka insiden kecil ini dapat berkembang menjadi masalah besar. Itu sama seperti kobaran api yang besar bermula dari percikan api yang sangat kecil.

Belakangan ini, kita sering mengungkit tentang Yordania. Itu karena di kamp pengungsian di Yordania, kita bisa melihat penderitaan para pengungsi. Insan Tzu Chi masih terus mendampingi dan memperhatikan mereka. Saat berkunjung ke kamp pengungsian, insan Tzu Chi mendapati bahwa di antara para pengungsi, juga terdapat pengusaha, dokter, dan pengacara. Setelah mengungsi dari Suriah, mereka juga tinggal di kamp pengungsian. Mereka berpisah dengan orang-orang yang mereka cintai. Selain menderita luka fisik, mereka juga menderita luka batin. Mereka telah tinggal di tenda yang usang selama lebih kurang 3 tahun. Para pengungsi itu bisa mendapatkan bantuan dari kita karena mereka mengungsikan diri ke Yordania. Berhubung di Yordania ada insan Tzu Chi, maka kita dapat membantu mereka. Setiap kali teringat sebuah insiden kecil dapat memicu bencana yang begitu besar, saya merasa inilah karma buruk kolektif. Kekuatan karma buruk semua makhluk terus terhimpun dari waktu ke waktu. Begitu terjadi sebuah insiden kecil, maka konsekuensinya sungguh tak terkendali.

Kita sangat berharap setiap orang dapat menenangkan hati sehingga setiap orang dapat agar orang-orang dari segala bidang bisa menjalankan tugas dan kewajiban mereka dengan baik. Jika sektor pendidikan, pertanian, perindustrian, dan perdagangan bisa berjalan lancar, masyarakat bisa damai dan sejahtera. Alangkah baiknya jika bisa seperti itu. Jika sedikit bisikan di masyarakat bisa membuat pikiran kita bergejolak, maka akan lebih sulit bagi kita untuk menenangkan pikiran karena di tengah seruan penuh kemarahan, kita tidak bisa mendengar suara tenang yang mengandung kebenaran.

Karena itu, kita harus menenangkan hati kita. Hati manusia tersucikan, masyarakat aman dan harmonis, dunia bebas dari bencana. Saya berharap setiap orang dapat menenangkan hati sendiri. Jika dapat membentangkan jalan sesuai dengan norma dan moralitas, barulah kita dapat melangkah dengan mantap. Hal ini sangatlah penting. Ketidakkekalan hidup bisa terjadi kapan saja akibat bencana akibat ulah manusia dan bencana alam. Contohnya bencana yang melanda Dominika 15 tahun lalu. Pascabadai di Amerika Tengah saat itu, insan Tzu Chi di Taiwan dan insan Tzu Chi di AS bekerja sama untuk memberikan bantuan. Insan Tzu Chi Taiwan segera bergerak untuk menggalang pakaian bekas layak pakai dan turun ke jalan-jalan untuk menggalang dana bagi korban bencana di Amerika Tengah. Dalam sekejap mata, 15 tahun telah berlalu. Pada saat menyalurkan bantuan ke Dominika, relawan Tzu Chi juga menyebarkan benih cinta kasih di sana. Pada saat itu, kita melihat banyak warga di sana yang bertahan hidup dengan mencari makanan di tengah tumpukan sampah. Melihat pemandangan seperti itu, kita merasa sangat tidak tega. Selain itu, tempat tinggal mereka juga sangat bobrok. Karena itu, kita memutuskan untuk membantu mereka.

Kita mulai berkomunikasi dengan pemerintah setempat dan mengungkapkan harapan kitauntuk mendirikan sekolah di sana agar anak-anak dapat mengenyam pendidikan. Jadi, belasan tahun yang lalu, kita mengubah lokasi gunung sampah di sana menjadi bangunan sekolah. Dalam upacara kelulusan siswa setiap tahun, insan Tzu Chi di Amerika Serikat selalu rela menempuh perjalanan jauh untuk hadir dan mendoakan mereka. Dalam upacara kelulusan setiap tahun, kita bisa melihat setiap anak penuh dengan harapan masa depan.

Mereka semua sangat percaya diri. Mereka mengenyam pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah, bahkan melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Banyak anak-anak di sana telah tumbuh besar dan mulai membalas budi masyarakat. Saya sangat terhibur melihatnya. Tanpa pendidikan yang baik, entah bagaimana nasib anak-anak yang menggantungkan hidup pada gunung sampah itu. Entah apa yang mereka lakukan sekarang. Namun, berkat fasilitas pendidikan yang kita berikan, kini anak-anak itu menjadi sangat mengasihi diri sendiri dan sangat menghargai kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. Karena itu, mereka sangat giat belajar demi menyelesaikan pendidikan mereka agar dapat memiliki pencapaian di masyarakat. Jadi, pendidikan sangatlah penting.

Masyarakat kita haruslah memberikan lingkungan yang sehat bagi anak-anak. Kita harus menciptakan lingkungan yang baikagar anak-anak dapat berfokus untuk belajar dengan baik. Inilah cara terbaik untuk membina insan berbakat bagi negara dan masyarakat. Kita bisa melihat sekolah Tzu Chi di Dominika telah berulang tahun ke-15. Kita juga bisa melihat insan Tzu Chi terus mengadakan baksos kesehatan ke wilayah pedesaan. Setiap tahun, insan Tzu Chi terus memberikan bantuan bagi warga kurang mampu di sana. Mereka juga menginspirasi warga setempat untuk menjadi relawan agar mereka dapat menciptakan berkah di komunitas sendiri. Berkat kontribusi insan Tzu Chi, warga Tionghoa setempat menjadi lebih dihormati oleh warga lokal. Kekuatan cinta kasih sungguh tak terbatas. (Diterjemahkan Oleh: DAAI TV)

 
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -