Suara Kasih : Bertekad Membabarkan Dharma


Judul Asli:
Bertekad untuk Membabarkan Dharma

Membabarkan Dharma dan memiliki hati Buddha

Keindahan yang tercipta dari keharmonisan sungguh luar biasa

Setiap manusia memiliki hakikat yang sama seperti Buddha

Bertekad memurnikan hati manusia demi kedamaian dunia


Pada tanggal 9 Mei kemarin, kita mengadakan Upacara Pemandian Rupang Buddha dari pukul 7 pagi hingga pukul 11 siang. Pada sore harinya, kita mengadakan upacara yang sama di Shanlin. Selama bulan Mei ini, Tzu Chi juga akan mengadakan pameran. Sekarang kita telah memasuki akhir April, dan Mei akan segera tiba.

Pada bulan Mei kita memperingati Hari Tzu Chi, Hari Waisak, dan Hari Ibu. Saya ingat Upacara Pemandian Rupang Buddha pertama kali diadakan bersamaan dengan peringatan Hari Tzu Chi yang ke-33. Upacara ini diadakan demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Hari Waisak hendaknya tak hanya diperingati di Taiwan saja. Kita berharap orang-orang di seluruh dunia mengetahui adanya hari raya ini. Karena itu, pada peringatan Hari Tzu Chi ke-33, diadakanlah Upacara Pemandian Rupang Buddha.

Beberapa tahun setelah itu, saya pun mulai berharap insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat merayakan Hari Waisak, Hari Tzu Chi, dan Hari Ibu di daerah mereka masing-masing. Saya juga berharap dengan adanya kegiatan ini, orang-orang di negara lain seperti negara-negara barat maupun negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan dapat mengenal ajaran Buddha. Tzu Chi adalah organisasi Buddhis.

Kalian semua pasti masih ingat awal berdirinya Tzu Chi. Master Yin Shun berkata kepada saya, “Demi ajaran Buddha, demi semua makhluk.” Benar. “Demi ajaran Buddha, demi semua makhluk.” Keenam kata-kata ini terukir dalam hati saya dan akan selalu saya ingat. Ini adalah pekerjaan yang takkan pernah selesai meski saya kerjakan seumur hidup. Saya juga menaruh harapan kepada kalian semua agar setiap orang dapat memiliki hati Buddha.

Dalam mempelajari Dharma, terlebih dulu kita harus mengetahui bahwa semua manusia memiliki hakikat yang sama seperti Buddha. Buddha adalah seseorang yang tercerahkan. Kita semua hendaknya dapat memiliki pemahaman pencerahan yang sama seperti Buddha. Jika kita dapat menyadari hal ini, maka kita akan dapat kembali kepada hakikat yang murni.


Tujuan mempelajari Dharma adalah agar kita dapat kembali pada hakikat murni yang sama seperti Buddha. Jadi, untuk kembali pada hakikat yang murni, kita harus mempelajari ajaran Buddha. Berapa banyak Dharma yang harus kita pelajari? Kita harus belajar hingga kita memiliki hati seperti Buddha. Buddha memiliki hati seluas jagat raya. Hati kita harus dapat merangkul semua makhluk di alam semesta ini. Janganlah kita memandang perbedaan ras. Kita tak boleh membeda-bedakan karena segala makhluk di bumi ini memiliki hakikat yang sama seperti Buddha.

Jika kita memiliki hati yang lapang, maka kita akan memerhatikan segala hal yang terjadi di dunia ini dan tergerak untuk melakukan sesuatu agar bencana di dunia dapat berkurang. Semua bergantung pada seberapa lapang hati kita. Saya berharap setiap orang dapat bertekad dan memiliki misi untuk menyebarkan ajaran Buddha agar semua orang dapat mengenal, memahami, dan mempraktikkan Dharma.

Sungguh banyak bencana di dunia. Mampukah kita menyelamatkan bumi ini? Saya sering berkata bahwa untuk menyelamatkan dunia, kita harus memurnikan hati manusia terlebih dulu. Asalkan hati manusia dapat dimurnikan, maka saya yakin semua makhluk di bumi ini dapat diselamatkan. Bagaimana caranya? Kita harus menggalang banyak Bodhisatwa dunia dan menyebarkan ajaran Buddha.

Tadi saya berkata kepada kalian bahwa saya berharap Upacara Pemandian Rupang Buddha dapat membawa Dharma ke seluruh negara. Sungguh, kita sangat penuh berkah karena dilahirkan di tempat yang memiliki ajaran Buddha. Kita sering mendengar perkataan, “Dilahirkan sebagai manusia dan dapat mengenal Dharma adalah hal yang luar biasa.” Kita dilahirkan sebagai manusia dan dapat mengenal ajaran Buddha. Karena itu, kita harus memiliki tekad untuk menyebarkan Dharma kepada orang-orang di sekeliling kita.

Kita harus mengikrarkan tekad untuk membabarkan Dharma karena hanya manusialah yang dapat membabarkan ajaran Buddha. Ajaran Buddha sungguh luar biasa. Jika tak ada orang yang menyebarkan, maka Dharma akan segera mengalami kemunduran. Kita harus memiliki misi untuk membabarkan Dharma. Jika Dharma dapat dibabarkan di seluruh dunia, maka bumi akan terasa lebih damai.

Kita memiliki hakikat yang sama seperti Buddha, yakni tak tega melihat penderitaan semua makhluk. Perasaan tak tega ini membuat kita berinisiatif untuk bertindak. Kita bertekad untuk mengatasi segala rintangan demi membebaskan semua makhluk dari penderitaan. Kekuatan ini berasal dari welas asih yang ada dalam benih kebuddhaan yang kita miliki. Dengan adanya kekuatan welas asih ini, kita dapat pergi ke berbagai tempat dan bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia. Untuk itu, kita harus bersyukur karena terlahir sebagai manusia dan dapat mengenal Dharma.


Jalinan jodoh membuat kita dapat terlahir kembali sebagai manusia, dan kita harus berterima kasih kepada orangtua yang telah melahirkan kita. Kita juga bersyukur karena di kehidupan lampau kita mengenal ajaran Buddha. Karena itu, kita harus membalas budi orangtua yang telah membesarkan kita, para Buddha, dan Bodhisatwa yang telah membuat kebijaksanaan kita tumbuh. Jadi, kita harus berterima kasih dan membalas budi mereka.

Saya sungguh berharap setiap orang dapat mendengar Dharma. Daripada kita mengutamakan kepentingan pribadi dan menciptakan banyak karma, lebih baik kita berlapang dada dan memurnikan hati manusia agar semua orang dapat bersumbangsih demi semua makhluk yang menderita. Dengan demikian, pahala yang kita dapatkan akan lebih besar. Kita mengasihi semua makhluk dengan cinta kasih universal. Dengan demikian, kita dapat kembali pada hakikat kita yang murni, serta dapat bersumbangsih sebagai Bodhisatwa.

Ini merupakan kehormatan bagi kita. Inilah makna hidup kita. Jadi, saya berharap di mana pun kita berada, kita senantiasa membabarkan Dharma. Hanya manusia yang dapat membabarkan Dharma ke seluruh pelosok dunia. Saat mempelajari Dharma, keindahan batin kita akan tersirat. Keindahan batin dan hati yang murni akan kita dapatkan bila kita menyelami Dharma. Kedua hal ini dapat terlihat dalam interaksi yang harmonis antarsesama.

Keindahan yang ditampilkan Tzu Chi berasal dari keindahan pribadi insan Tzu Chi. Bila setiap orang bekerja sama dengan harmonis, maka akan tercipta suatu keindahan. Untuk memperingati Hari Waisak, kita menghimpun banyak orang. Orang-orang akan terkesan dengan keteraturan dan keindahan Buddhis. Terlebih saat mereka bergerak, akan tercipta suatu gambar yang hidup.

Saya yakin ini akan terlihat indah sekali. Gambar yang indah ini terbentuk dari himpunan setiap individu. Kita harus membuat gambar ini terlihat sempurna. Kesatuan hati, keharmonisan, dan saling mendukung antarsesama akan menciptakan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Mari kita manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk menampilkan keindahan Buddhis.

Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi
Foto: Da Ai TV Taiwan
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -