Suara Kasih : Empat Misi Tzu Chi

   

Judul Asli:
Pentingya Empat Misi Tzu Chi Bagi Masyarakat

Bersumbangsih tanpa pamrih demi mewujudkan misi
Giat menggalang Bodhisatwa dunia    
Cinta kasih yang penuh kesadaran dapat menghimpun kekuatan
Empat Misi Tzu Chi dapat menciptakan Tanah Suci di dunia

Saya sungguh berterima kasih kepada para insan Tzu Chi yang senantiasa mengatasi berbagai kesulitan untuk menyelasaikan tugas yang ada. Sejak bencana Topan Morakot tanggal 8 Agustus tahun lalu hingga kini kalian telah berpartisipasi dalam pembangunan Kompleks Perumahan Tzu Chi di Kaohsiung.

Saya tak hanya berterima kasih kepada para Bodhisatwa yang ada di sini, melainkan juga berterima kasih kepada insan Tzu Chi dari 52 negara. Karena iklim di seluruh dunia berbeda-beda, maka insan Tzu Chi di 52 negara menghadapi cuaca yang berbeda-beda pula. Ada beberapa tempat yang diguyur hujan deras, diterpa badai salju, dilanda angin kencang, maupun diselimuti teriknya matahari. Meskipun demikian, insan Tzu Chi tetap membawa kotak dana, menggalang dana di jalan-jalan dengan penuh rasa hormat agar semua orang turut memberikan doa dan cinta kasihnya bagi para korban.

Setiap mengingat hal ini, saya sungguh tersentuh hingga tak dapat melukiskannya dengan kata-kata. Kita harus berterima kasih atas semangat yang mereka curahkan. Himpunan tetes demi tetes cinta kasih ini sangatlah penting dan tak boleh kita abaikan. Dana ini tak terkumpul dengan mudah. Karena itu, kita harus cermat menggunakannya.

Saudara sekalian, kita semua telah bersumbangsih dalam bentuk dana maupun tenaga tanpa mengharapkan pamrih. Inilah yang dinamakan cinta kasih universal. Insan Tzu Chi tak membedakan keyakinan dan bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa pamrih. Pada tanggal 3 Juli lalu, saya mengunjungi Kompleks Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Shanlin dan melihat banyak warga yang telah membangun kembali kehidupan mereka. Perumahan tersebut dipenuhi oleh tanaman hijau. Di sini saya ingin berterima kasih kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia. Berkat adanya kalian, barulah Perumahan Cinta Kasih dapat berdiri.

“Setiap hari saya bangun pukul 4 pagi dan membawa sebuah kantong sampah untuk memungut sampah di jalan-jalan. Ibu saya mengatakan bahwa saya seperti orang gila. Saya ingin menjawab, “Mungkin saya sudah gila karena telah terinspirasi oleh Da Ai TV dan Master,” kata salah satu warga.

“Sebelumnya kaki saya sedikit pincang. Namun, beberapa hari yang lalu seorang ibu tua berkata kepada saya, “Mengapa kakimu tidak pincang lagi?” Saya pikir mungkin saat melakukan kegiatan daur ulang Tzu Chi saya merasa sangat senang, sehingga tanpa sadar kaki saya tak pincang lagi,” kata seorang lainnya.

Di lokasi pembangunan Perumahan Tzu Chi di Pingtung, kita dapat melihat relawan dokumentasi bersungguh-sungguh dalam mengabadikan sejarah. Kita juga melihat relawan konsumsi yang memasak makanan yang lezat dan harum untuk para seniman bangunan. Saya juga melihat budaya humanis Tzu Chi telah diterapkan di sana. Para calon penghuni perumahan ini diajak untuk turut membantu dalam proyek. Mereka membangun rumah mereka sendiri meratakan jalan bagi mereka sendiri, dan berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan tempat tinggal mereka. Hal ini sungguh membangkitkan rasa pencapaian dalam diri mereka.

Para Bodhisatwa, adalah orang yang sadar dan penuh cinta kasih. Orang yang memiliki semangat Bodhisatwa harus senantiasa sadar. Kita telah melihat banyaknya bencana di dunia. Para Bodhisatwa sekalian, kalian sungguh harus menyaksikan Da Ai TV. Da Ai TV selalu melaporkan kebenaran dan membimbing ke arah yang benar. Lewat Da Ai TV, kita dapat mengetahui hal-hal yang terjadi di negara lain meski berada di Taiwan. Jadi, kalian semua harus menyaksikan Da Ai TV. Janganlah berpikir bahwa berita yang disajikan setiap hari tak berbeda jauh. Jika kita tak sungguh-sungguh memahami masalah di dunia, maka kita tak dapat tersadarkan. Ketika suatu bencana terjadi, kita harus sadar dan mengambil hikmahnya.

Setiap orang memiliki cinta kasih yang penuh kesadaran, sehingga dapat bersumbangsih tanpa pamrih. Empat Misi Tzu Chi senantiasa berada di tengah masyarakat dan merupakan proyek yang penting. Contohnya, proyek amal adalah proyek membebaskan orang dari penderitaan. Dengan hati penuh cinta kasih, kita membangkitkan welas asih. Hati yang penuh cinta kasih akan mengingatkan kita untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan membuat hidup menjadi lebih bermakna dengan bersumbangsih dan menciptakan berkah bagi dunia. Inilah semangat cinta kasih.

Melalui proyek amal inilah kita membebaskan orang dari penderitaan. Kita harus senantiasa bersumbangsih dalam proyek amal ini agar orang-orang yang hidup menderita maupun yang kehilangan arah dapat terbimbing untuk kembali berjalan di jalan yang lurus dan penuh kedamaian. Inilah proyek amal Tzu Chi. Kita juga mempunyai proyek pengobatan, yakni proyek menyelamatkan kehidupan dengan penuh cinta kasih. Para tenaga medis tak hanya menyelamatkan nyawa pasien, melainkan juga merawat hati pasien.

Selanjutnya adalah proyek pendidikan yang bertujuan untuk membangun fondasi yang kokoh dalam batin anak-anak agar mereka dapat tumbuh di jalan yang benar, mengetahui pentingnya berbakti dan beramal, serta mengerti pentingnya menghargai waktu dan bekerja keras. Inilah proyek dari pendidikan.


Proyek pendidikan ini juga dinamakan proyek harapan. Selain itu, ada pula proyek budaya humanis yang harus kita jalankan dengan baik. Di masa kini terdapat banyak sekali Bodhisatwa dunia. Karena itu, kita harus mencatatnya ke dalam kitab sejarah Tzu Chi. Inilah budaya humanis Tzu Chi. Di samping itu, Da Ai TV pun turut mengembangkan misi budaya humanis. Da Ai TV dapat disaksikan di seluruh dunia sehingga pesan dapat menyebar dengan cepat. Isi ceramah saya hari ini dapat segera mereka ketahui.

Jadi, apa pun imbauan saya, mereka akan segera melaksanakannya. Inilah teknologi masa kini. Kita menggunakannya untuk mengembangkan misi budaya humanis. Budaya humanis bertujuan untuk membimbing batin setiap orang. Jadi, Empat Misi Tzu Chi terwujud dalam proyeknya masing-masing.

Para Bodhisatwa sekalian, kalian hendaknya berpartisipasi dalam keempat misi Tzu Chi ini. Kita semua tahu, dunia yang bebas dari bencana adalah harapan kita semua. Untuk itu, kita harus menginspirasi semua orang untuk saling mengasihi dan memiliki cinta kasih yang penu kesadaran. Karena itu, saya terus mengimbau kalian semua untuk terus menggalang Bodhisatwa dunia agar hati semua orang dapat penuh kedamaian, penuh rasa syukur, dan bersedia bersumbangsih bagi orang lain.

Buddha berkata bahwa kita harus memiliki hati yang penuh kesadaran, membangkitkan cinta kasih yang ada dalam diri, dan terus bersumbangsih bagi orang lain. Kita harus lebih bekerja keras dan saling mengasihi. Saling mengasihi akan mendatangkan kekuatan. Dengan adanya kekuatan, barulah kita dapat berkontribusi dan memberi manfaat bagi masyarakat. Ini memerlukan cinta kasih yang penuh kesadaran.

Kita semua harus ingat bahwa pada dasarnya kita memiliki cinta kasih ini. Kita semua adalah Bodhisatwa dunia karena memiliki cinta kasih yang penuh kesadaran. Karena itu, kita berinisiatif dengan harapan dapat membimbing orang-orang untuk saling mengasihi. Untuk membebaskan dunia dari bencana, kita semua harus saling mengasihi dengan cinta kasih yang penuh kesadaran. Jika keharmonisan keluarga tercapai, maka masyarakat akan damai tanpa pertikaian. Dengan demikian, kita dapat sungguh-sungguh melihat Tanah Suci di bumi ini. Inilah harapan kita semua.

Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi / Foto: Da Ai TV Taiwan
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -