Suara Kasih : Gaya Hidup Melindungi Bumi


Judul Asli:
Bervegetarian dan Berbuat Baik demi Melindungi Bumi

Abu letusan gunung berapi menyelimuti langit
Banjir menggenangi kampung halaman      
Mensosialisasikan pola hidup vegetarian
Memberi kesempatan pegunungan memulihkan diri agar terhindar dari bencana

Lihatlah dunia ini,orang yang menderita karena bencana tersebar di setiap negara. Di setiap negara ada bencana. Ketidakselarasan empat unsur menyebabkan bencana terus-menerus terjadi. Contohnya, Guatemala yang pernah mengalami kekeringan dalam jangka waktu panjang. Kemudian, pada tanggal 27 Mei lalu, letusan gunung berapi kembali terjadi.

Letusan gunung berapi ini telah mendatangkan bencana bagi warga setempat sehingga banyak orang yang harus mengungsi. Ke mana mereka harus mengungsi? Mereka bingung harus mengungsi ke mana. Selain itu, pada tanggal 29 Mei Badai Tropis Agatha datang dan mengakibatkan angin ribut dan hujan lebat. Dalam waktu sekejap hujan membawa bencana.

Kekeringan jangka panjang tersebut telah membuat warga tak dapat hidup tenteram. Kesulitan ekonomi ditambah bencana kekeringan. Dapat kita bayangkan penderitaan warga. Di atas semua itu, kini mereka juga dilanda bencana gunung meletus dan badai tropis yang menyebabkan banjir seketika.

Bencana kali ini bahkan lebih besar. Tak hanya di Guatemala. Sesungguhnya, El Salvador dan Honduras terletak berdekatan dengan Guatemala, sehingga kedua negara tersebut pun turut mengalami bencana besar. Ini menunjukkan kekuatan alam sangat besar. Sebaliknya, insan Tzu Chi di Guatemala sungguh sedikit, yakni hanya puluhan orang.

Mereka senantiasa membantu warga kurang mampu. Contohnya, pada tanggal 16 Mei insan Tzu Chi Guatemala mengadakan penyaluran bantuan sehubungan dengan kekeringan jangka panjang. Tak lama setelah program bantuan berakhir, mereka tertimpa bencana letusan gunung berapi dan badai tropis. Karena itu, insan Tzu Chi berinisiatif menelepon saya dan berkata, “Master, jangan khawatir, semua insan Tzu Chi di sini selamat.” “Namun, akses jalan terputus akibat bencana. Kami akan senantiasa waspada dan menunggu hingga situasi mendukung, baru meninjau lokasi.”

Mereka tahu bahwa saya akan khawatir jika mereka mengambil risiko. Mereka pun terlebih dahulu memberi tahu saya bahwa akan menunggu hingga situasi mendukung baru meninjau lokasi. Mereka sungguh perhatian. Namun, setiap kali mengingat penderitaan warga setempat dan cinta kasih insan Tzu Chi, saya sungguh merasa sedih, bersyukur, sekaligus tersentuh. Pada saat penyaluran bantuan, insan Tzu Chi tak hanya menyalurkan barang bantuan, namun juga mengobati batin korban bencana, dengan harapan agar hati semua orang dapat penuh dengan ketulusan. Tanpa membedakan keyakinan orang-orang, para relawan tetap mensosialisasikan vegetarian.

Para relawan berbagi cerita tentang manfaat bervegetarian bagi bumi dan keselarasan iklim. Kita dapat memperbaiki kondisi bumi asalkan semua orang senantiasa hidup hemat dan rajin serta membangkitkan cinta kasih dan menghormati kehidupan. Lihatlah yang insan Tzu Chi Malaysia lakukan pada bulan Mei lalu. Di negara yang mayoritas warganya muslim, insan Tzu Chi tak hanya bervegetarian sendiri. Mereka juga mensosialisasikan pola hidup vegetarian kepada khalayak ramai.

Selama beberapa tahun ini, setiap bulan Mei mereka mensosialisasikan pola hidup vegetarian. Mereka juga terus-menerus membagikan makanan agar semua orang dapat bervegetarian. ”Mulanya saya tidak bervegetarian. Saya makan nasi dan daging seperti hewan karnivora,” kata seorang warga.

Jangan makan terlalu banyak daging. Bervegetarian lebih sehat dan bermanfaat untuk melestarikan lingkungan. Relawan Tzu Chi juga memberi sosialisasi ke perusahaan-perusahaan agar pimpinan perusahaan dapat memahami manfaat bervegetarian dan kembali mensosialisasikannya di kantor agar dapat dipahami dan diterima semua orang.

”Mulanya saya juga tak mengerti bahwa dengan bervegetarian kita dapat membantu banyak orang. Saya bertanya apa hubungan bervegetarian dengan pelestarian lingkungan. Kemudian, Tuan Choo menjelaskan bahwa dengan bervegetarian dapat membantu melestarikan lingkungan,” kata seorang warga.

Ini semua tergantung pada diri kita sendiri, apakah kita bisa mengurangi keinginan untuk makan daging. Jangan terbuai oleh keinginan sesaat karena menganggap daging lebih enak dan lezat. Janganlah terbuai ketamakan. Singkat kata, janganlah kita makan daging.

Bervegetarian sungguh baik. Lihatlah Malaysia. Setiap tahun umat Buddha di Malaysia merayakan Hari Waisak. Hari Waisak adalah hari kelahiran Buddha. Karena itu, insan Tzu Chi di Melaka menggunakan kesempatan ini untuk mensosialisasikan pola hidup vegetarian. “Meski hanya sekali makan atau sehari pun boleh. Inilah harapan kami. Selama tiga tahun, kami memperingati Hari Raya Waisak dengan mengikuti parade. Pada tahun keempat, kami mengubah caranya.


Di sana kami mensosialisasikan pelestarian lingkungan. Tema kami tahun ini adalah bervegetarian demi mengurangi emisi karbon dan melindungi bumi,” kata relawan. Inilah yang dilakukan insan Tzu Chi di berbagai negara untuk membabarkan semangat ajaran Buddha. Singkat kata, kita harus memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Melihat banyaknya bencana di dunia ini, kita harus lebih mawas diri serta memiliki hati yang tulus. Bencana terjadi di mana-mana. Karenanya, kita harus meningkatkan kesadaran.

Taiwan adalah tanah penuh berkah. Kita harus memanfaafkan kesempatan sebaik mungkin dan senantiasa berdoa dengan tulus. Meski hujan yang mengguyur Taiwan beberapa hari lalu hanya memutus akses jalan, jembatan, dan tak memakan korban jiwa, kita harus tetap mawas diri dan tulus. Kita juga melihat warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Shanlin yang kini tak lagi tinggal di daerah pegunungan.

“Saya merasa lebih tenang” kata seorang warga perumahan Cinta Kasih. “Mengapa?” “Jika turun hujan lebat saya tak khawatir seperti saat di pegunungan,” jawabnya. Di sini lebih aman. Namun, ia tetap mengkhawatirkan teman-temannya yang masih tinggal di daerah pegunungan. Akses jalan terputus. Apakah mereka selamat? Selamat atau tidak, intinya, pegunungan harus memulihkan diri dalam jangka panjang. Namun, masih ada orang yang tinggal di tempat berbahaya itu.

Mereka hendaknya segera meninggalkan daerah yang berbahaya dan mencari tempat yang aman agar daerah yang rentan tersebut berkesempatan untuk memulihkan diri. Dengan demikian, bukankah semua orang akan hidup tenteram? Untuk itu, kita harus berdoa dengan tulus agar semua orang dapat mengerti dan mencari tempat tinggal yang aman untuk memulihkan kehidupan.

Singkat kata, meski menghadapi banyak kesulitan, kita harus memiliki keyakinan untuk terus menyebarkan cinta kasih serta membimbing dengan tulus agar semua orang dapat berjalan ke arah yang benar. Ini harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh.

Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi
 Foto: Da Ai TV Taiwan
 
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -