Suara Kasih: Giat Bersumbangsih dan Tidak Menyombongkan Diri

 

 

Judul Asli:

Mengikis Karma Buruk Akibat Tindakan, Ucapan, dan Pikiran

Sumbangsih insan Tzu Chi AS mendapatkan penghargaan dari NVOAD
Tetap tekun melatih diri dan tidak menyombongkan diri
Para murid TK Tzu Chi mengikuti upacara Waisak dengan hati yang tulus
Membimbing semua orang untuk berbuat baik dan berbakti

Kita harus berdoa dengan tulus semoga setiap orang aman dan tenteram serta dunia damai. Inilah doa yang harus kita panjatkan dengan hati yang paling tulus setiap hari. Akan tetapi, untuk memperoleh keamanan dan ketenteraman, kita tak boleh meremehkan hukum sebab akibat. Kita harus menanam benih baik dan menjalin jodoh baik. Segalanya harus dimulai dari hati kita. Kita harus membuka hati kita untuk bersumbangsih dengan cinta kasih. Selain itu, kita juga harus mengurangi nafsu keinginan, menjalani kehidupan dengan sederhana, dan menghargai sumber daya alam.

Jika demikian, maka berarti kita tengah menanam benih kemakmuran. Jika kita hidup terlampau boros, maka berarti kita tengah menanam benih kemiskinan dan penderitaan. Sikap boros dan menghamburkan sumber daya alam ini mengakibatkan empat unsur di dunia menjadi tidak selaras. Karena itu, setiap orang hendaknya menjaga pikiran dengan sebaik mungkin, menjalani kehidupan dengan penuh kebijaksanaan, serta membuka hati untuk bersumbangsih dengan cinta kasih. Inilah membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus.

Kemarin, kita dapat melihat di Portland, penghargaan sebagai “Member of the Year” dari NVOAD diberikan kepada insan Tzu Chi AS. Saya sungguh bersyukur. Tahun lalu, saat Badai Sandy mendatangkan bencana bagi Pesisir Timur Amerika Serikat, insan Tzu Chi dari New York dan beberapa negara bagian AS lainnya, semuanya datang untuk menyalurkan bantuan. Sungguh, dalam bencanadi Pesisir Timur AS kali ini, insan Tzu Chi telah banyak bersumbangsih. Saya juga berterima kasih kepada insan Tzu Chi Taiwan. Meski tidak berangkat ke Amerika Serikat, mereka juga sudah banyak membantu dari segi dana. Sesungguhnya, insan Tzu Chi Amerika Serikat sudah bekerja keras selama beberapa bulan demi membantu korban Badai Sandy kali ini. Ditambah lagi ledakan pabrik pupuk di Texas. Insan Tzu Chi segera terjun ke lokasi bencana untuk memberikan penghiburan dengan rasa hormat dan empati bagi para korban bencana. Setelah insiden terjadi, insan Tzu Chi merupakan yang pertama masuk ke lokasi bencana untuk menyurvei kondisi sekitar. Karena itu, FEMA merekomendasikan Tzu Chi.

Di seluruh Amerika Serikat, dari 109 organisasi kemanusiaan anggota NVOAD, ada lima organisasi yang masuk nominasi, dan tahun ini Tzu Chi yang mendapatkan penghargaan itu. Saat menerima penghargaan dari NVOAD, insan Tzu Chi AS memperkenalkan Tzu Chi yang bermula dari Taiwan. Mereka tidak melupakan akar mereka. yang tumbuh dari satu akar. Mereka memberikan penghargaan itu kepada Tzu Chi di Taiwan. Saya sungguh tersentuh. Mereka bersumbangih tanpa pamrih dan tidak menganggap diri berjasa. Saya sungguh tersentuh melihatnya.

Dari siaran berita di Da Ai TV, kita dapat melihat banyak tayangan tentang perayaan tiga hari besar. Kita sungguh harus  bersyukur atas budi luhur Buddha. Ini karena Buddha-lah yang dengan cinta kasih dan welas asih-Nya membimbing kita menuju jalan yang terang serta mengembangkan jiwa kebijaksanaan kita. Karena itu, kita harus senantiasa bersyukur kepada Buddha. Kita juga harus bersyukur kepada orang tua kita. Tanpa mereka, apakah sekarang kita ada di sini? Mereka yang membimbing dan  membesarkan kita, maka kita harus membalas budi luhur mereka. Apa yang dimaksud berbakti kepada orang tua? Berbakti mengandung cinta kasih yang sangat dalam. Orang tua yang melahirkan dan membesarkan kita. Kita harus membalas budi luhur mereka. Kita harus membalas budi luhur mereka. Karena itu, kita memperingati Hari Ibu dan mensosialisasikan bulan bakti.

“Saya tidak pernah mengungkapkan cinta kasih saya terhadap ibu mertua saya. Hari ini, saya berkesempatan untuk membalas budi beliau. Bisa mencuci kaki beliau hari ini, saya merasa sangat bersyukur. Sesungguhnya, hari ini adalah pertama kalinya saya mencuci kaki ibu saya. Saya merasa saya sangat tidak berbakti. Saya merasa bersalah terhadap orang tua saya. Kelak, saya akan lebih sering menenani mereka,” ucap seorang peserta. Kegiatan itu meninggalkan kesan yang dalam bagi anak tentang bagaimana berbakti serta menunjukkan cinta kasih yang tulus terhadap orang tua.

Setiap kisah sungguh menyentuh. Di Fujian, insan Tzu Chi membawakan pementasan singkat tentang bagaimana orang tua melindungi anak-anaknya serta cara membalas budi luhur orang tua. Adakalanya, saat orang  menyadari pentingnya berbakti, mungkin orang tua mereka sudah sakit atau sudah meninggal dunia. Pementasan singkat itu berhasil menginspirasi orang-orang untuk menyadari pentingnya berbakti. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya.

Di Fuding, Guangdong, Fuzhou, dan Xiamen, insan Tzu Chi menggelar kegiatan yang berbeda-beda, namun memiliki makna yang sama, yaitu menyebarkan semangat berbakti serta membalas budi luhur orang tua, budi luhur Buddha, dan budi luhur semua makhluk. Demikianlah rangkaian kegiatan bakti yang digelar di berbagai wilayah di Tiongkok.

Di Taiwan, kita juga dapat melihat para murid dari TK Tzu Chi mengikuti upacara pemandian rupang Buddha dengan penuh rasa hormat. Mereka sungguh menggemaskan. Seorang anak bahkan menjadi pembawa acara. Bersujud di kaki Buddha. Cara dia membawakan upacara tidak kalah dengan orang dewasa. Saat reporter mewawancarainya, dia bahkan berkata bahwa dia ingin dengan tulus berdoa semoga orang tuanya aman dan tenteram serta berdoa semoga dunia terbebas dari bencana. Anak kecil sungguh memiliki hati yang begitu murni dan polos. Mereka juga berdoa dengan tulus. Mereka sungguh menggemaskan. Selain itu, mereka juga menyuguhkan teh dan mencuci kaki nenek, ibu, atau ayah mereka.

Inilah kehidupan yang penuh berkah. Dengan demikian, masyarakat akan harmonis dan setiap keluarga akan bahagia. Dalam kehidupan di dunia, berbakti dan berbuat baik adalah dua hal yang tak bisa ditunda. Jika setiap orang bisa melakukannya, maka lingkaran kebajikan akan tercipta. Meski kehidupan kita terasa cukup lancar dan penuh berkah, namun kita harus lebih bersyukur lagi. Kita harus bersumbangsih dengan cinta kasih agar lingkaran kebajikan dan cinta kasih bisa mengalir selamanya. Inilah yang harus kita usahakan bersama. Jika sesuatu hal itu benar, maka kita harus melakukannya. Jika jalan itu benar, kita harus menapakinya dengan tekun. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou )

 
 
Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -