Suara Kasih : Giat Menciptakan Berkah

 

Judul Asli:

Giat Menciptakan Berkah dengan Bervegetarian
 

Hati manusia yang tidak damai mendatangkan bencana bagi dunia
Bencana perang mendatangkan penderitaan bagi rakyat
Memahami hukum sebab akibat dan menjalin jodoh baik
Giat menciptakan berkah dengan bervegetarian

Tanggal 20 Maret juga merupakan hari yang bersejarah. Pada tanggal 20 Maret 2003, terjadi sebuah bencana besar akibat ulah manusia. Pada hari tersebut, Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan perang dengan Irak. Begitu pernyataan ini dikeluarkan, perang antara Amerika Serikat dan Irak pun dimulai. Sejak saat itu, banyak sekali korban jiwa dan korban luka. Inggris dan Amerika Serikat bekerja sama untuk menyerang Irak selama lebih kurang 7 tahun. Korban jiwa dan korban luka dalam perang ini berjumlah hampir 1 juta orang. Lebih dari 4.000 tentara muda AS tewas dalam perang tersebut. Mereka dikirim dari Amerika serikat ke Irak untuk berperang. Korban luka-luka juga sangat banyak.

Di Irak, berapa banyak tentara yang tewas? Menurut laporan, korban jiwa lebih dari 600.000 orang. Saudara sekalian, begitu pernyataan perang dikeluarkan, banyak sekali korban jiwa, korban luka, dan rumah yang hancur. Penderitaan ini sungguh tak terkira. Sesungguhnya, perang Irak terjadi dikarenakan sebuah sebab. Pada tanggal 11 September 2001 saat semua orang sedang bekerja, tiba-tiba ada pesawat menabrak menara kembar World Trade Center di New York. Tragedi tersebut memicu terjadinya perang Amerika Serikat melawan Irak dan Afganistan.

Inilah penyebab terjadinya perang. Pada saat perang di Afganistan dimulai, insan Tzu Chi segera mengadakan acara doa bersama bagi para korban perang. Apakah kalian masih ingat penggalangan “benih cinta kasih” yang kita adakan pada tanggal 13 Oktober 2001? Pada saat itu lagu Menebarkan Cinta Kasih di Dunia diperkenalkan. Setiap hari kita menyanyikan lagu tersebut sebagai doa bagi dunia ini. Lagu ini digubah untuk dinyanyikan dalam kampanye “Satu Orang Berbuat Satu Kebajikan” yang disosialisasikan ke seluruh dunia.

Pada tahun 2001 tersebut terdapat banyak pengungsi dari Afganistan. Insan Tzu Chi pergi ke perbatasan Afganistan untuk menolong para pengungsi. Penyaluran bantuan saat itu penuh dengan kesulitan. Melihat situasi perang yang tegang, kita sangat sulit memastikan apakah barang bantuan maupun para relawan dapat tiba dengan selamat. Karena banyak jalan yang ditutup, kita harus menempuh jarak yang lebih jauh dan terkadang dihadang di tengah jalan. Kondisi tersebut sungguh berbahaya. Jika mengenang saat itu, para Bodhisatwa sungguh tidak gentar demi menolong para korban perang yang tidak berdosa.

Pada tanggal 20 Maret 2003, perang antara Amerika Serikat dan Irak dimulai. Insan Tzu Chi berangkat ke perbatasan antara Yordania dan Irak untuk memberi perhatian pada para pengungsi. Dari musim panas hingga musim dingin, insan Tzu Chi menyediakan obat-obatan, makanan, selimut, dan lain-lain untuk mereka. Kita juga melihat sebuah kisah yang sangat menyentuh. Seorang wartawan dari sebuah stasiun televisi berangkat bersama dengan insan Tzu Chi ke tempat pengungsian. Ia melihat penderitaan yang dialami para pengungsi di tengah cuaca yang dingin. Ia melihat seorang pria tua yang kedinginan dan tidak mengenakan sepatu dan kaus kaki. Hanya plastik sobek yang menutupi kakinya. Pria tersebut sangat kedinginan. Melihat hal tersebut, wartawan itu melepaskan kaus kakinya dan memberikannya kepada pria tersebut. Pria tua itu merasa sangat hangat setelah mengenakan kaus kaki tersebut. Inilah kisah-kisah yang dapat kita kenang dan mengingatkan kita pada pelajaran yang penting. Sungguh, setiap hari adalah hari bersejarah.

Sejarah 20 Maret 2003 kini terulang kembali di Libya. Kondisi setempat sungguh mengkhawatirkan. Aksi protes para demonstran terhadap pemerintah telah memicu terjadinya pertikaian. Pemerintah setempat menggunakan berbagai cara untuk menghadapi rakyatnya. PBB telah bertindak untuk mengatasi konflik ini. Pada tanggal 18 Maret lalu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sebuah keputusan. Jika pemerintah Libya terus bertikai dengan rakyatnya, maka PBB akan melancarkan serangan udara terhadap negara tersebut.

Saat mengetahui langkah yang akan diambil oleh Dewan Keamanan PBB, pemerintah Libya mengumumkan gencatan senjata. Namun, pada saat yang sama, pemerintah masih terus melancarkan serangan terhadap pasukan pemberontak. Karena itu, pagi hari kemarin, Perancis mulai melakukan serangan udara. Para Bodhisatwa sekalian, konflik ini sungguh mengkhawatirkan. Pikirkanlah, kita baru saja bersyukur karena perang Amerika dan Irak telah berakhir. Kini, Libya mulai mengalami penderitaan ini. Konflik dalam negara yang terjadi selama lebih dari sebulan mengakibatkan warga Libya sulit mendapatkan makanan. Kini ditambah lagi serangan udara dari negara lain. Sesungguhnya, sebagian besar korban dari serangan udara adalah rakyat yang tidak berdosa. Mereka kehilangan keluarga dan tempat tinggal.

Saya merasa manusia sungguh buta. Apa yang harus kita lakukan agar dunia dapat aman dan damai? Sejarah 20 Maret bertambah karena adanya konflik di Libya ini. Entah berapa banyak korban yang akan jatuh akibat konflik ini. Hal ini sungguh mengkhawatirkan. Kita yang berada dalam kondisi damai harus menghargai berkah dan lebih banyak menciptakan berkah. Kita sungguh harus bertobat. Dengan bertobat, barulah kita dapat hidup aman dan selamat. Namun, bertobat saja tidak cukup, kita juga harus bervegetarian. Selain itu, kita harus berusaha mengubah kebiasaan buruk dan menjadi Bodhisatwa dunia. Dengan adanya Bodhisatwa dunia, barulah hati manusia dapat tersucikan dan bencana dapat berkurang. Akhir kata, dunia ini penuh penderitaan. Setiap hari saya mengkhawatirkan semua orang dan segala masalah di dunia. Namun, khawatir saja tak ada gunanya. Kita harus lebih giat berbuat kebajikan. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -