Suara Kasih : Kehangatan di Musim Dingin

 

Judul Asli:

Kehangatan di Tengah Musim Dingin
 

Memberikan kehangatan melalui pembagian bantuan musim dingin
Membebaskan korban bencana dari penderitaan
Mencurahkan cinta kasih dengan berbuat bajik
Mengemban misi Tzu Chi dan memerhatikan warga setempat

 

Karena pemanasan gobal semakin meningkat, es di kutub utara pun mencair semakin cepat. Es yang mencair menyebabkan cuaca menjadi dingin dan berdampak hingga ke belahan bumi utara. Kondisi cuaca yang ekstrem ini disebut Osilasi Arktik. Laporan mengenai kondisi iklim selama beberapa hari ini sungguh membuat orang khawatir. Entah mengapa kondisi iklim kini menjadi sangat ekstrem sehingga mengakibatkan banyak bencana terjadi. Saya sungguh sedih melihatnya. Saat musim dingin seperti ini, insan Tzu Chi di berbagai negara menyalurkan bantuan musim dingin. Kita dapat melihat para anggota Tzu Ching dan insan Tzu Chi selalu memberi kehangatan cinta kasih kepada orang-orang yang membutuhkan pada saat musim dingin tiba. Hal ini sungguh tidak mudah. Mereka bersumbangsih dengan penuh cinta kasih.

Selain itu, kita dapat melihat di New Jersey, Amerika Serikat, pada tanggal 19 Desember lalu terjadi sebuah kebakaran besar. Dalam waktu singkat, segala harta benda para warga habis terbakar oleh api. Saat mengetahui hal tersebut, insan Tzu Chi segera menghibur para korban dan melihat bantuan apa yang mereka butuhkan. Kemudian, mereka membagikan barang bantuan dan kartu debit. “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua organisasi kemanusiaan yang telah membantu. Bantuan kalian sangat bermanfaat sehingga kami dapat kembali membangun kehidupan. Saya tahu kisah tentang semangat celengan bambu. Setelah kembali ke rumah, saya akan mulai menabung dan mengembalikan celengan ini kepada kalian. Saya juga akan menginspirasi orang lain untuk berbuat demikian serta turut menebarkan cinta kasih dan sukacita kepada orang lain. Kalian telah melakukan hal yang sangat baik. Saya merasa sangat terkesan. Saya sungguh mengasihi kalian. Meski kita tak saling kenal, namun kalian mengulurkan tangan untuk membantu kami. Semua ini adalah dukungan yang besar bagi kami,” kata salah seorang warga.

Sungguh, jalinan jodoh sangat tak terduga. Mengapa kita harus membeda-bedakan warna kulit? Semua orang adalah sama. Melihat para relawan menghibur dan memberi kehangatan kepada orang lain, saya sungguh tersentuh. Banyak tempat lain yang juga bersuhu sangat dingin karena hujan salju. Meski cuaca sangat dingin, insan Tzu Chi tetap keluar rumah. Apa yang mereka lakukan? Menyalurkan bantuan musim dingin. Banyak orang kurang mampu yang hidup menderita selama musim dingin karena atap atau dinding rumah mereka yang berlubang tidak kuat menahan angin dan hujan.

Saya sungguh sedih bila memikirkan hal ini. Karenanya, kita ingin segera memberi kehangatan dengan membagikan selimut, pakaian hangat, dan makanan kepada mereka. Hal ini tak boleh ditunda. Sejak bulan Agustus, insan Tzu Chi mulai melakukan survei untuk mengetahui lokasi, jarak tempuh, kendaraan yang dapat dipakai, serta kondisi warga setempat. Insan Tzu Chi bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan daftar warga kurang mampu dan mengunjungi mereka satu per satu. Contohnya Kabupaten Laiyuan di Provinsi Hebei.

Tiga tahun lalu, Tzu Chi menerima permintaan untuk membantu warga setempat. Selain pembagian bantuan musim dingin, kita juga memikirkan cara agar mereka dapat hidup lebih layak. Selama beberapa tahun ini, kita mendapati bahwa tanah setempat tak dapat digunakan untuk bercocok tanam dan sebagian besar warga setempat adalah lansia, anak-anak, dan orang cacat. Kita sungguh tidak tahu bagaimana cara membantu mereka. Selama tiga tahun ini, relawan Tzu Chi sering mengunjungi mereka. Tahun ini kita juga melakukan pembagian bantuan musim dingin bagi warga setempat seperti tahun-tahun sebelumnya.

Beberapa hari lalu, insan Tzu Chi di Beijing kembali menyalurkan bantuan musim dingin di Kabupaten Laiyuan.Pembagian bantuan musim dingin tahun ini akan dilakukan di 7 provinsi dan 23 kabupaten dengan total jumlah penerima bantuan lebih dari 50.000 keluarga. Inilah bantuan yang akan dibagikan tahun ini. Saya sungguh berterima kasih kepada para insan Tzu Chi di Tiongkok yang telah mengumpulkan informasi, menyusun daftar penerima bantuan, dan melakukan survei. Semua ini dilakukan oleh relawan setempat.

Dahulu, saat akan melakukan survei dalam skala besar ini, relawan dari Taiwan harus melakukan beberapa kali perjalanan ke sana. Kini relawan setempat telah mampu mengambil alih tugas ini. Karena itu, saya sungguh berterima kasih. Selain insan Tzu Chi dan pengusaha Taiwan di Tiongkok, warga setempat yang telah terinspirasi pun turut bersumbangsih bersama-sama dengan memerhatikan warga di komunitasnya. Saya juga berterima kasih kepada pemerintah setempat.

Selama 20 tahun, dimulai dari tahun 1991, kita telah melakukan 20 kali pembagian bantuan musim dingin di Tiongkok. Mulanya, kita berusaha keras untuk mengunjungi pemerintah setempat yang selalu menolak untuk ditemui. Saya sungguh berterima kasih kepada Tuan Yan Mingfu yang mendukung Tzu Chi untuk menjalankan misi di Tiongkok sehingga kita dapat membagikan bantuan maupun menolong korban bencana. Dengan dukungan beliau, segalanya menjadi lebih mudah. Dan kini, Tzu Chi telah memiliki kantor penghubung di Tiongkok.

Untuk itu, saya sungguh berterima kasih kepada pemerintah setempat yang sangat bekerja sama dan mendukung kita. Interaksi penuh cinta kasih ini sungguh membawa kehangatan bagi banyak orang. Insan Tzu Chi memberikan kehangatan di tengah dinginnya cuaca. Semoga makanan, selimut, pakaian hangat, dan lain-lain yang kita berikan dapat memberi kehangatan bagi mereka pada musim dingin ini.

Sesungguhnya, pembelian barang bantuan tahun ini penuh dengan kesulitan karena kenaikan harga barang. Selain kapas, bahan pangan lain pun mengalami kenaikan harga. “Kami telah berkontribusi di dalam Tzu Chi selama 18 tahun, dan tahun ini merupakan tahun yang tersulit. Awalnya, harga telah disepakati. Namun, saat kami akan membayar, sang penjual menolaknya dengan alasan harga barang telah naik. Apapun yang terjadi, saya tetap ingat perkataan Master Cheng Yen, yaitu bersumbangsih dengan sukarela dan menerima buahnya dengan sukacita,” kata salah seorang pengusaha yang juga relawan Tzu Chi. Asalkan memiliki cinta kasih, tak peduli betapa dinginnya cuaca, asalkan niat baik terbangkitkan, maka kesulitan akan dapat teratasi. Saya sungguh bersyukur.

Kesulitan kita yang terbesar tahun ini adalah kondisi cuaca. Beberapa wilayah di Tiongkok  dilanda badai pasir sementara di wilayah lainnya turun salju lebat. Saya sungguh khawatir melihatnya. Semoga setiap orang dapat berhati-hati. Baiklah. Singkat kata, saya sangat berterima kasih kepada para relawan baik yang berada di Tiongkok maupun yang berada di Taiwan. Beberapa hari ini, mereka mulai berangkat ke Fujian untuk membagikan bantuan musim dingin. Jadi, setiap hari insan Tzu Chi melakukan pembagian bantuan musim dingin di berbagai wilayah demi membantu orang yang membutuhkan. Inilah misi insan Tzu Chi. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 
Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -