Suara Kasih: Kehidupan yang Paling Tenteram

.
 

Judul Asli:

 

Kehidupan yang Sederhana adalah Kehidupan yang Paling Tenteram

      

Manusia tidak bisa hidup tenteram jika unsur alam tidak selaras
Memperingati 3 hari besar dan mendoakan keharmonisan
Kehidupan yang sederhana adalah kehidupan yang paling tenteram
Bebas dari kerisauan dan kaya dari segi spiritual

 

 

Dari laporan berita, kita dapat melihat aktivitas gunung berapi di Kosta Rika telah mulai meningkat. Gunung yang selama lebih dari 140 tahun ini selalu sangat tenang kini terus menyemburkan abu dan bebatuan. Di Irak juga terjadi banyak bencana. Badai pasir yang sangat parah di sana mengakibatkan seluruh kota tertutup oleh debu yang tebal. Akibatnya, banyak orang yang mengalami gangguan saluran pernapasan. Kehidupan warga setempat sungguh menderita. Biasanya, di sana selalu terjadi konflik dan peperangan, kini ditambah lagi dengan badai pasir.

Kehidupan manusia selalu  dipengaruhi oleh kondisi alam semesta. Jika alam semesta tidak selaras, maka akan memengaruhi tubuh manusia dan menyebabkan manusia tidak bisa hidup aman dan tenteram. Akan tetapi, kita juga dapat melihat tempat yang penuh keharmonisan.

Lihatlah, hingga kini masih ada insan Tzu Chi di beberapa negara yang memperingati tiga hari besar di bulan Mei. Contohnya, insan Tzu Chi di Meksiko juga menggelar upacara pemandian rupang Buddha dengan sangat rapi. Meskipun cuaca terlihat sangat panas, setiap orang tetap mengikutinya dengan hati yang tulus. Banyak partisipan menganut agama yang berbeda-beda, namun mereka membangkitkan hati yang paling tulus untuk memperingati Hari Kelahiran Buddha. Inilah cara umat beragama menunjukkan sikap saling menghormati.

Kita juga melihat di Amerika Serikat. Insan Tzu Chi di Amerika Serikat terus mensosialisasikan pola makan 80 persen kenyang dan membimbing setiap orang untuk menjalani pola hidup sederhana. Sungguh, kita harus hidup sederhana. Kekuatan cinta kasih ini harus dimulai dari pelatihan diri sendiri. Kita harus hidup rajin dan hemat. Ini adalah arah dalam melatih diri. Jangan kita bersikap konsumtif, melainkan harus lebih banyak menolong orang lain.

Kita dapat melihat di Xinzhu. Para anggota TIMA di Taiwan dan insan Tzu Chi bersama-sama menjadi guru dan tabib agung yang tidak diundang. Mereka melakukan kunjungan kasih ke rumah pasien di daerah Xinzhu. Salah seorang dokter bahkan memijat seorang pasien secara langsung. Melihat hal itu, saya sungguh merasakan keindahan dan cinta kasih di dunia. Inilah wujud kasih terhadap semua makhluk tanpa mementingkan jalinan jodoh dan perasaan senasib sepenanggungan. Mereka senantiasa merendahkan hati  serta membangkitkan cinta kasih dan welas asih untuk membantu para pasien. Melihat itu, saya merasa dunia ini sangatlah indah dan penuh dengan harapan.

Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi. Inilah yang harus kita pelajari dari ajaran Buddha. Buddha mengajarkan kita jika berpuas diri adalah kekayaan terbesar. Seperti apakah orang yang paling kaya di dunia? Orang yang bisa berpuas diri adalah orang yang paling kaya. Selain itu, ketenteraman adalah keuntungan terbesar. Dengan adanya ketenteraman, barulah kita bisa benar-benar memberi manfaat bagi umat manusia. Jika masyarakat tidak tenteram, terus bertikai, dan terus menggelar aksi protes, bagaimana masyarakat bisa hidup aman dan tenteram? Jadi, ketenteraman dalam masyarakat adalah keuntungan terbesar bagi rakyat. Setiap orang hendaknya menenangkan hati dan tahu untuk berpuas diri. Inilah orang yang paling kaya.

Jika masyarakat bisa hidup tenteram, maka itulah kehidupan yang penuh berkah dan keuntungan. Jadi, dalam Sutra yang diwariskan Buddha dikatakan bahwa untuk terbebas dari nafsu keinginan dan kerisauan,  setiap orang harus tahu berpuas diri. Kita harus sungguh-sungguh terbebas  dari berbagai kerisauan. Dengan berpuas diri dan memahami Dharma, kebahagiaan, dan kehidupan yang damai.

Pada saat sekarang, di manakah kita bisa mencari tempat yang aman dan tenteram? Pada tahun 2006, PBB memilih Bhutan sebagai negara yang paling bahagia. Bhutan yang terletak di kaki Gunung Himalaya merupakan tempat yang sangat harmonis. Ini karena penduduk setempat tidak memiliki nafsu keinginan yang besar dan tahu untuk berpuas diri. Karenanya, mereka hidup dengan damai. Dahulu, sebanyak 97 persen penduduk di sana merasakan kebahagiaan dan puas dengan kehidupan mereka. Akan tetapi,  nafsu keinginan untuk menjadi kaya perlahan-lahan mencemari hati mereka.

Kini angka kebahagiaan di sana telah menurun Hanya 41 persen warga di sana yang tetap berkata bahwa mereka bahagia. Nafsu keinginan telah mencemari batin mereka yang murni dan jernih. Hati yang tahu berpuas diri dan tahu bersyukur itu telah luntur secara perlahan-lahan. Ini sungguh disayangkan. Karenanya, kita harus menjaga hati sebaik mungkin. “Saya membeli mobil ini khusus untuk istri saya,” ujar relawan. ” Mobil yang begitu mewah digunakannya untuk mengangkut barang daur ulang,” tanya seseorang. “Ya, mengangkut barang daur ulang. Yang penting dia merasa bahagia dan selalu sehat,” jawab relawan tersebut. “Saya selalu menggunakan mobil ini. Jika kini saya tidak segera melakukannya, mungkin saya tidak memiliki kesempatan lagi,” terang istri relawan tersebut.

Lihatlah, kita juga memiliki mobil daur ulang yang sangat mewah. Bagaimana cara mengukur nilai suatu barang? Sesungguhnya, kaya dari segi batin lebih penting daripada kaya materi. Sang suami membelikan sebuah mobil untuknya. Dia tidak menggunakannya untuk bersenang-senang atau untuk jalan-jalan, melainkan menggunakannya untuk melakukan daur ulang. Inilah yang disebut  benar-benar menikmati kekayaan. Dia memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk melakukan daur ulang, melakukan kunjungan kasih, dan menjadi relawan di rumah sakit. Jadi, ini semua bergantung pada bagaimana kita menggunakan cinta kasih kita. Sebagian orang hanya mencintai diri sendiri, gemar bersenang-senang, dan ingin memiliki banyak harta. Akan tetapi, ada pula orang yang memiliki  cinta kasih yang lapang dan murni.

Cinta kasih universal tanpa pamrih itu sungguh membuat orang tersentuh. Akan tetapi, melihat ketidakselarasan unsur alam, saya sungguh khawatir. Saya berharap setiap orang  bisa senantiasa meningkatkan kewaspadaan, mawas diri, dan berhati tulus. Dengan hati yang paling tulus, marilah kita berdoa semoga dunia bebas dari bencana, setiap orang hidup aman dan tenteram serta berjalan ke arah yang benar. Dengan demikian, barulah kita bisa mempertahankan kehidupan yang tenteram dan bahagia.

Orang yang dapat hidup aman dan tenteram adalah orang yang paling berbahagia. Meski memiliki banyak harta materi dan memiliki jabatan yang tinggi, jika tidak bisa hidup aman dan tenteram, maka kerisauan dan penderitaan kita pun akan semakin banyak. Karena itu, setiap orang hendaknya menjadi orang yang bebas dari kemelekatan sehingga bebas dari kerisauan. Kehidupan yang bebas dari kerisauan adalah kebahagiaan yang sesungguhnya. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 
 
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -