Suara Kasih: Konflik Menimbulkan Penderitaan

 

Judul Asli:

 

   Konflik Menimbulkan Penderitaan

 

Konflik dan kelaparan membuat warga menderita
Mengembangkan welas asih karena tak tega melihat penderitaan
Penyalahgunaan teknologi menimbulkan bencana
Membimbing orang agar memiliki pandangan yang benar

Lihatlah, banyak sekali warga Somalia yang hidup memprihatinkan. Selama beberapa bulan ini saya merasa sangat khawatir setiap hari, namun saya tak bisa berbuat apa-apa. Brazil akan memberikan bantuan makanan sebanyak 4.500 ton kepada warga Somalia. Namun, apakah bantuan makanan ini dapat sampai ke tangan warga yang benar-benar membutuhkan? Hal ini masih menjadi pertanyaan. Inilah yang kita khawatirkan beberapa bulan terakhir. Kita juga terus mengamati kondisi setempat dan memikirkan cara menyalurkan bantuan. Sementara itu, proyek bantuan kita bagi Korea Utara telah direncanakan. Kita akan memberikan bantuan makanan sekitar 13.000 ton kepada lebih dari 200.000 keluarga.

Mungkin ada orang yang bertanya mengapa Korea Utara yang sangat makmur perlu kita bantu, apalagi mereka tengah mengembangkan senjata nuklir. Saya beritahu kalian bahwa Tzu Chi adalah organisasi kemanusiaan yang sangat menghargai nyawa setiap orang. Kita dapat melihat negara ini mengalami bencana akibat kondisi iklim yang ekstrem. Seringkali menjelang musim dingin, kita dapat melihat tanaman pangan yang siap dipanen rusak total akibat perubahan cuaca. Negara ini juga dilanda banjir dan badai topan. Pada bulan Juni lalu padi yang siap dipanen mengalami kerusakan akibat badai tropis yang melanda. Saat insan Tzu Chi berkunjung ke sana, mereka mengambil sedikit tanaman padi untuk ditunjukkan kepada saya. Setiap butirnya kosong. Tak ada isinya sama sekali. Saat tanaman padi berbunga dan siap berbuah, badai tropis melanda dan mengakibatkan banjir sehingga tanaman pangan tak dapat berbuah. Jumlah yang dapat dipanen hanya sedikit sekali. Inilah yang kita lihat. Jadi, kita siapkan bantuan makanan bagi orang-orang tua, anak-anak, orang yang tidak mampu bekerja, dan orang-orang sakit.

 

Warga yang kondisinya demikian sangat banyak. Jumlah ini hanya di 4 kabupaten saja. Kita baru menyurvei keempat kabupaten itu, daerah lain belum kita masuki. Melihat kondisi warga di sana, tidakkah kita tergerak untuk membantu? Kehidupan mereka sungguh memprihatinkan, apakah kita hanya berlipat tangan? Dalam menyalurkan bantuan ke Korea Utara, kita menghadapi berbagai rintangan, namun ini semua harus kita atasi karena Tzu Chi adalah organisasi kemanusiaan. Awalnya ada beberapa negara anggota PBB yang keberatan untuk membantu Korea Utara.

 

Namun, melihat kondisi warga setempat yang terancam kekurangan nutrisi, mereka pun mulai bergerak untuk menyalurkan bantuan.Tadinya Korea Utara juga tak bersedia menerima bantuan internasional. Namun kemudian, perwakilan mereka sendiri yang datang ke Taiwan untuk meminta bantuan dari Tzu Chi. Tak hanya itu, mereka juga menyatakan bersedia menerima bantuan dari negara lain. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah setempat mulai mengkhawatirkan kondisi warganya. Jadi, tidakkah kita segera bergerak?

Melihat banyaknya orang yang hidup menderita pada zaman ini, kita sungguh harus mengembangkan welas asih. Dalam zaman modern ini kita juga harus dapat membedakan yang benar dan yang salah. Di zaman ini teknologi dan media massa berkembang dengan sangat pesat sehingga memudahkan kita untuk mendapatkan berbagai informasi. Tapi, apakah informasi yang kita terima akurat? Apakah informasi itu mengandung hal positif atau berbau negatif? Terkadang orang sulit membedakannya. Informasi yang demikian sangatlah berbahaya.

Di zaman kemajuan teknologi ini kita sangat mudah mengakses berbagai informasi. Saya sering berkata bahwa hanya manusia yang dapat membabarkan Dharma. Prinsip kebenaran dan moralitas dapat kita pelajari dari internet dan berbagai media massa. Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, sewaktu Buddha hidup, bila saat itu teknologi sudah canggih pastilah pembabaran Dharma akan sangat luar biasa. Namun, pada zaman Konfusius pun teknologi dan media massa belum berkembang seperti sekarang.

 

Namun di zaman kini, populasi manusia sangat tinggi dan dengan kemajuan teknologi, sedikit saja orang berjalan menyimpang, maka akibatnya akan sangat fatal. Contohnya, saat kita sakit, segeralah periksakan diri ke dokter, janganlah percaya pada iklan-iklan obat yang ada di berbagai media massa. Jika kita tak berobat ke dokter malah meminum obat yang tak jelas, hal ini malah akan membahayakan nyawa kita.

Saat sakit, segeralah berobat ke dokter agar tak terlambat mendapatkan perawatan sehingga merugikan kesehatan kita sendiri. Membagikan pesan ini kepada semua orang adalah tanggung jawab setiap orang. Media massa melaporkan bahwa tindak kejahatan di internet kini sangatlah banyak. Di seluruh dunia ini, setiap hari ada lebih dari sejuta orang yang tertipu. Dalam setahun kerugian diperkirakan mencapai angka 114 miliar dolar AS. Ada juga transaksi jual beli narkoba di internet. Singkat kata, melalui aktifitas di internet, tak hanya kesehatan orang yang dirugikan, batin pun tercemar. Hal demikian telah terjadi pada banyak orang. Sungguh, inilah yang kita khawatirkan di zaman modern ini.

Kita harus terus berjalan ke arah yang benar serta memanfaatkan fasilitas yang ada untuk memberi manfaat kepada orang lain. Jadi, yang terpenting adalah kita dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Lihatlah para insan Tzu Chi yang menyebarkan pesan kebajikan di mana-mana dengan sepenuh hati. Berbagai media massa Tzu Chi baik radio, televisi, maupun media cetak seperti majalah-majalah Tzu Chi, semuanya bertujuan untuk memurnikan hati manusia. Kita harus memiliki kesabaran dan mempertahankan tekad awal agar pesan kebajikan dapat tersebar luas. Inilah bimbingan yang penuh cinta kasih. Diterjemahkan oleh Karlena Amelia.

 
 
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -